Berdasar Peta 1855, Residensi Bagelen berbatasan dengan Kesultanan Djocjakarta di timur, dan Residensi Kedoe serta Banjoemas di utara serta barat.
Bagelen pada 1855 terdiri atas :
1. Poerworedjo
2. Koeto Ardjo
3. Ledok
4. Ambal
5. Keboemen
6. Karang Anjar
Poerworedjo meliputi : Poerworedjo, Loano, Djenar (Ngrawong) & Tjangkrep
Koeto Ardjo meliputi : Koeto Ardjo, Kemirie & Pitoeroeh
Ledok meliputi wilayah yang saat ini menjadi Kabupaten Wonosobo, saat itu terdiri dari : Wonosobo, Kalialang (Kalibeber), Leksono, Sapoeran & Kaliwiro
Ambal (atau sekarang dikenal sebagai Ambal) meliputi : Wonorotto, Ambal, Petanahan, Poering & Karang Bollong
Keboemen meliputi : Premboen, Keboemen & Kedoengtawon
Karang Anjar meliputi : Sokka, Karang Anjar & Gombong
Pada tahun 1901 digabung dengan Residensi Kedoe di utara (Afdeeling Temanggoeng & Afdeeling Magelang).
Dengan demikian terhapuslah nama besar Bagelen, dari nama negaragung Mataram (1600-1755), mancanegara Surakarta & Yogyakarta (1755-1830), lalu menjadi residensi (1830-1901) dan akhirnya digabung dengan Residensi Kedoe (mulai 1901) sehingga akhirnya hanya menjadi nama Kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (saat ini).
Sumber Sejarah Jogyakarta