Tantangan Mendaki di Saat Pandemi Covid 19 Oleh Xplore Wisata
Sudah lebih dari setahun Pandemi Covid 19 muncul di permukaan bumi. Tentu hal tersebut menjadi hal yang membosankan ketika di bicarakan karena belum tau kapan akan selesai wabahnya.
Namun bagi team XploreWisata wabah tersebut menjadi tantangan tersendiri dimana roda ekonomi dengan kesehatan harus kami selaraskan.
Perlu kami akui bahwa kami memang takut terjangkit dengan wabah tersebut sehingga kami harus meyakini bahwa rombongan yang kami bawa dalam kondisi prima, baru kami berani mendampingi perjalanan Anda.
Bagaimana kami menimbang perjalanan bersama Anda aman ??
Kami akan menanyakan media sosial rombongan. Baik itu instagram, facebook, twiter dan lainnya dan melihat perjalanan terakhir sebelum pendakian bersama kami.
Memastikan dengan keyakinan bahwa rombongan keluar dari tempat tinggal dalam kondisi terbaik, tidak flu, pilek, demam dan sakit lainnya. Karena ketika keyakinan itu berkurang dapat kami pastikan bahwa rombongan akan menunda perjalanan / mundur dan atur jalan dilain kesempatan.
Apabila penjemputan dari Bandara dan Stasiun tentu sudah ada petugas yang memverifikasi surat keterangan SWAB, Rapid Antigen, Rapid Antibodi dan perlengkapan lainnya.
Dari ketiga faktor tersebut kami berani mendampingi perjalanan / pendakian yang akan dilaksanakan.
Dari sisi kami.
Sudah bukan menjadi rahasia publik bahwa kami adalah salah satu operator pilihan yang mampu mendampingi berapapun jumlah pendaki yang akan mendaki. Dengan kata lain team kami cukup banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Untuk pertemuan akbar yang pernah kami selenggarakan pada tanggal 16-17 November 2019 diikuti oleh setidaknya 130 pendaki dengan jumlah team sekitar 60 orang. Jadi rombongan terbanyak sampai informasi ini kami publikasikan sebanyak 190 orang mendaki di Gunung Prau dalam rangka Ulang Tahun Serikat Pekerja Angkasa Pura 1.
Dari pengalaman kami tersebut kami membuat sebuah regulasi pengaturan team yang mendampingi adalah team lokal dengan riwayat perjalanan yang kami pantau dan tentunya tidak mengalami flu, batuk, pilek dan demam ketika di basecamp pendakian.
Dengan jumlah kami yang cukup banyak maka kami dapat mengatur regulasi tiap 1 team paling tidak mendampingi dalam waktu 2 pekan sekali sebagai masa karantina mandiri.
Selain hal tersebut kami mengatur tempat istirahat team agar tidak berbaur dengan team / rombongan lain sehingga meminimalisir interaksi antara team kami dengan pendaki lain. Kalau tidak menemukan penginapan kami memanfaatkan team kami yang tinggal disekitar lokasi atau istirahat di kendaraan.
Pada saat ini wabah banyak diderita oleh orang kota yang sering berinteraksi / menggunakan kendaraan umum dan beberapa orang yang pulang dari perjalanan wisata. Namun untuk team yang ada di lereng pendakian belum banyak informasi yang kami dapatkan ( kami tidak berharap menemukan data orang yang terjangkit wabah di lereng pendakian ).
Dari uraian di atas.
Dari sisi rombongan
- Riwayat perjalanan rombongan
- Kesehatan rombongan yang akan keluar dari tempat tinggal
- Verifikasi kesehatan oleh petugas apabila menggunakan transportasi udara ( pesawat ) atau kereta api
Dari sisi kami
- Pengaturan jadwal team ( regulasi team )
- Penjedaan jadwal ( 1 team setidaknya 2 pekan sekali )
- Mencari penginapan, rumah atau tempat istirahat yang terpisah dengan rombongan yang lain
- Orang desa / kampung yang lebih terjaga dari kongkow / nongkrong dan atau kegiatan interaksi lainnya.
Dengan memperhatikan
- Peningkatan Covid 19 yang kian meningkat. Alhamdulillah team kami termasuk orang yang takut dengan covid 19. Dan edukasi bersama masalah pencegahan.
- Sering diskusi dengan warga, team SAR dan SATGAS covid 19 di beberapa tempat.
- Vaksin yang sudah mulai di edarkan dan dinyatakan AMAN dan HALAL untuk dimasukkan ke tubuh manusia.
- Dan lain lain
Dengan menimbang
- Kegiatan diluar ruangan yang tidak sepenuhnya dapat menggunakan masker
- Kegiatan diluar ruangan yang tidak sepenuhnya tidak bisa jaga jarak
- Kegiatan diluar ruangan yang tidak mudah mendapatkan air
- Kegiatan diluar ruangan yang tidak mudah untuk menjaga kebersihan
- Tidak ada kasus positif dilingkungan basecamp ( apabila ada kasus positif satgas covid 19 akan langsung menutup )
Dengan ini menyarankan,
- Apabila rombongan yakin dengan kesehatannya sebelum meninggalkan tempat kediamannya, kami akan mendampingi dan mengoptimalkan apa yang dapat kami lakukan.
- Apabila dalam perjalanan kendaraan kami menyarankan membawa bekal dari rumah atau memilih restoran / tempat makan yang sepi dan terjaga kebersihannya, atau bisa konsultasikan dengan kami tentang lokasi yang masuk dalam zona merah.
- Apabila sudah masuk dalam pendakian dan merasakan sesak nafas atau pusing masker boleh dikendorkan dengan catatan kalau papasan dengan pendaki / ingin berinteraksi dapat menggunakan masker kembali.
- Untuk menjaga kebersihan dan membunuh kuman dapat menggunakan Hand Sanitizer. Disarankan membawa 2 botol.
- Memilih hari efektif kerja sehingga tidak terjadi kepadatan jalur pendakian ( untuk saat ini pendakian cenderung sangat sepi )
- Apabila mempunyai alat ( tenda, sleeping bag ) dan perlengkapan pribadi lainnya dapat menyiapkan sendiri untuk menjamin kebersihan dan kenyamanannya.
Kesehatan Anda, Menjadi Prioritas Kami
Anda Aman, Bersama Kami
Bersama Mari, Melakukan Yang Terbaik.
================================
Namun bagi yang masih ragu dengan kesehatan kami.
Kami siap untuk melaksanakan Rapid Test Antibody, Antigen atau SWAB PCR dengan syarat dan ketentuan yang kita diskusikan bersama.
================================
Beberapa aktifitas kami sebelum melaksanakan pendakian yang dapat kami abadikan.
Selebihnya dan lebih banyak hanya kami jadikan kenangan bersama rekan rekan.
Dalam foto kami lepas masker biar kelihatan mukanya.
Akan kami revisi di kemudian hari.
Rapid Test Antibody 14 Januari 2021
Pertemuan Akbar di Gunung Prau |
Pertemuan Akbar Guide, Porter dan Team di Gunung Prau |