Hidung Meler Ketika Mendaki, Wajar Sob !!!
Mendaki gunung itu kegiatan yang luar biasa menurut saya.
Salah satunya adalah melatih diri supaya tidak 'MANJA'
Salah satunya adalah melatih diri supaya tidak 'MANJA'
Hubungannya apa dengan Plester / koyo di hidung?
Tubuh kita itu sangat luar biasa, bisa beradaptasi di segala medan, namun memang butuh proses. Sama halnya seperti penggunaan koyo pada hidung, betul sihhh itu hidung2 mereka, kenyamanan mereka ngapain kita ribet?
Tapi sebelum itu ada yang mesti kita ketahui bersama, bahwa mengeluarkan lendir adalah salah satu reaksi tubuh kita dalam rangka memaksa tubuh untuk bisa beradaptasi.
Nahhh ini kaitannya dengan 'MANJA'. Biarkan saja pilek, meler, atau mampet, biarkan terjadi secara alami, kerja tubuh kita otomatis berubah di tekanan dan suhu yang berbeda seperti diatas gunung.
Setelah si tubuh klik dan pas menyesuaikan suhu dan tekanan makan sudah ga ada lagi itu meler2an, malah tubuh kita akan terasa ringan dan tidak ada lagi gangguan pernafasan.
Jangan 'MANJA' meler dikit di koyoin hidungnya, jangan 'CENGENG' saat tubuh kita bereaksi seperti itu sampai menggunakan alat bantu koyo.
Tubuh kita juga ajaib lohhh, punya memori yang baik, saat besok2 menghadapi kondisi tekanan dan suhu yg serupa langsung otomatis mengingat dan tidak lagi meler2an
Saya juga termasuk Pendaki Ingusan ditambah ada penyakit polip, tapi biarkan tubuh bekerja secara maksimal menetralkan sendiri, untuk kenyamanan kita sendiri nantinya
Sooo kamu kamu kamu yang Pendaki Ingusan juga. JANGAN MANJA!
Gagah bawa carier besar tapi takut ingusan
Mari terus belajar ada sebab ada akibat, mendaki gunung tak semudah itu, pelajarannya tidak akan pernah habis.
Dan mendaki gunung bukan sekedar kau kiy kuy key koyyy langsunggg cusss modal dengkul. Jangan lupa ada yang namanya otak untuk berpikir yang menjadi bagian dari tubuh kita
Tapi sebelum itu ada yang mesti kita ketahui bersama, bahwa mengeluarkan lendir adalah salah satu reaksi tubuh kita dalam rangka memaksa tubuh untuk bisa beradaptasi.
Nahhh ini kaitannya dengan 'MANJA'. Biarkan saja pilek, meler, atau mampet, biarkan terjadi secara alami, kerja tubuh kita otomatis berubah di tekanan dan suhu yang berbeda seperti diatas gunung.
Setelah si tubuh klik dan pas menyesuaikan suhu dan tekanan makan sudah ga ada lagi itu meler2an, malah tubuh kita akan terasa ringan dan tidak ada lagi gangguan pernafasan.
Jangan 'MANJA' meler dikit di koyoin hidungnya, jangan 'CENGENG' saat tubuh kita bereaksi seperti itu sampai menggunakan alat bantu koyo.
Tubuh kita juga ajaib lohhh, punya memori yang baik, saat besok2 menghadapi kondisi tekanan dan suhu yg serupa langsung otomatis mengingat dan tidak lagi meler2an
Saya juga termasuk Pendaki Ingusan ditambah ada penyakit polip, tapi biarkan tubuh bekerja secara maksimal menetralkan sendiri, untuk kenyamanan kita sendiri nantinya
Sooo kamu kamu kamu yang Pendaki Ingusan juga. JANGAN MANJA!
Gagah bawa carier besar tapi takut ingusan
Mari terus belajar ada sebab ada akibat, mendaki gunung tak semudah itu, pelajarannya tidak akan pernah habis.
Dan mendaki gunung bukan sekedar kau kiy kuy key koyyy langsunggg cusss modal dengkul. Jangan lupa ada yang namanya otak untuk berpikir yang menjadi bagian dari tubuh kita
Tulisan Om Willy Kurniawan ( kami kutip dari facebooknya )
Tags:
Ilmu Pengetahuan