Persiapan Pembukaan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango |
Persiapan Pembukaan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP
Rangkaian Kunjungan Dirjen Ksdae Ke TNGGP
Di hari pertama dilakukan diskusi tentang pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) serta persiapan kondisi tapak dalam persiapan pembukaan wisata dan pendakian di era “New Normal”. Formulasi protokol pelayanan wisata dan pendakian masa “New Normal” tengah dipersiapkan, yang dikemas dalam implementasi protokol covid dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung/ pendaki, dan sudah dilakukan sosialisasi secara internal sampai tingkat resort.
Dalam acara diskusi di hari pertama, Wiratno lebih banyak sharing dan memberikan motivasi kepada para Kepala Resort dan Pejabat Fungsional Tertentu (Pengendali Ekosistem Hutan/ PEH, Polisi Kehutanan/ Polhut, dan Penyuluh Kehutanan). “Setiap Kepala Resort wajib mengetahui kondisi wilayah kerjanya baik potensi maupun permasalahannya”, arahan Wiratno saat diskusi. Sedangkan untuk Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) diharuskan mempunyai spesifikasi keahlian, baik satwa atau tumbuhan tertentu, wisata maupun pun pendidikan lingkungan. Begitu juga dengan Polisi Kehutanan (Polhut) dan Penyuluh Kehutanan dihimbaun agar mempunyai program kegiatan sesuai dengan Tupoksi dan potensi serta kendala/ permasalahan di setiap wilayah kerjanya.
Agenda hari kedua, Sabtu (07/06/2020), mulai turun ke lapangan. Wiratno mengunjungi Resort Cibodas, sekalian melihat area pohon berbarcode di jalur interpretasi jalur pendidikan konservasi alam Resort Cibodas. Beliau mencoba berinterkasi langsung dengan pohon berbarcode menggunakan hand phone (HP). Informasi tentang pohon dapat diketahui dengan cara menscan barcode tersebut pada aplikasi yang ada di HP. Untuk sementara informasi yang dapat disajikan adalah nama latin, nama lokal, ciri morfologis, dan koordinat sebarannya, kedepan direncanakan akan diperkaya dengan informasi lainnya. Sistem pengenalan pohon dengan berbarcode ini, rencana akan diadopsi pada pohon-pohon yang ada di lingkungan kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Manggala Wana Bhakti, Jakarta.
Di Resort Cibodas, Wiratno sempat bersilaturahim dengan Ade, Ketua Montana (salah satu volunteer TNGGP) dan seorang mahasiswi dari Program Pascasarajana IPB, Malika yang sedang melakukan penelitian perilaku lutung Jawa (Trachypithecus auratus) sambil melihat langsung salah satu jenis primata ini di lokasi.
Kegiatan dilanjutkan di ruang film Suryakencana di Kantor Balai – Cibodas. Pada kesempatan kali ini, Wahju Rudianto menyampaikan inovasi-inovasi yang sudah dilakukan Balai Besar TNGGP, diantaranya: booking online yang menang sebagai juara terbaik kedua dalam SINOLINGHUT (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) tahun 2018. Eduwisata Virtual Eco Office Gede Pangrango yang baru diluncurkan 5 Juni 2020 (bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia). Disambung arahan Dirjen KSDAE yang menyampaikan, 10 cara baru tata kelola kawasan kosnervasi: 1) masyarakat sebagai subyek pengelola; 2) penghormatan pada HAM; 3) kerjasama lintas eselon I KLHK; 4) kerjasama lintas Kementerian; 5) penghormatan nilai budaya dan adat; 6) multilevel leadership; 7) Scientific Based Decision Support System; 8) Resort (field) Based Management; 9) Reward and Mentorship; dan 10) Learning Organization.
Selain itu Wiratno, melihat dan memberikan arahan tentang diorama sebagai wahana informasi dan pendidikan konservasi bagi pengunjung. Diakhir acara Dirjen KSDAE memberikan arahan terkait aset, inovasi, persiapan new normal, kerjasama penguatan fungsi, bioprospeksi, dan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Sumber: Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Persiapan Pembukaan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango |
Persiapan Pembukaan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango |
Tags:
Pandemi Covid-19