Membutuhkan jasa guide, mountain guide dan porter pendakian, paket pendakian, transport pendakian, jeep pendakian, open trip pendakian??
Bisa langsung menghubungi tim kami yang bernomor di
Bisa langsung menghubungi tim kami yang bernomor di
+62 85 643 455 685
7 Tips Mendaki Gunung di Saat Musim Hujan.
Diambil dari Grup Facebook
Musim hujan di Indonesia yang jatuh sekitar November sampai pertengahan
Mei memang bukan saat terbaik untuk melakukan kegiatan outdoor seperti
mendaki gunung.
Resiko terjadinya kecelakaan sewaktu pendakian
memang meningkat ketika musim hujan. Salah satu contohnya adalah jalan
setapak menjadi licin karena hujan sehingga rawan menyebabkan
terpeleset.
Selain itu,kabut
tebal juga kerap melanda kawasan gunung saat musim hujan. Hal ini
menyebabkan jarak pandang menjadi terbatas sehingga bisa menyebabkan
tersesat. Kondisi basah karena hujan pun meningkatkan resiko terkena
hipotermia.
Guna meminimalkan resiko tersebut,beberapa gunung
telah menutup kegiatan pendakian selama musim hujan. Selain demi
kebaikan pendaki,penutupan juga berfungsi untuk pemulihan ekosistem.
Memang lebih baik jika menahan diri terlebih dahulu untuk tidak mendaki
saat musim hujan. Namun,jika tetap ingin mendaki saat musim
penghujan,perhatikan 7 tips berikut ini:
1. Pilih gunung atau bukit yang mudah di daki.
Jika tetap ingin mendaki di musim hujan,pemilihan gunung yang tepat harus dilakukan. Sangat lebih baik tidak mendaki gunung yang medan pendakiaannya sulit karena saat hujan kondisinya akan menjadi lebih buruk.
Pilih juga gunung yang waktu tempuh ke puncak dan perjalanannya singkat. Hal ini penting untuk menghindari cuaca buruk. Jika cuaca mulai memburuk perjalanan turun bisa segera dilakukan dengan cepat.
2. Sebisa mungkin tidak usah berkemah.
Memang tenda bisa dibawa ketika mendaki untuk mengantisipasi cuaca buruk seperti hujan dan angin. Namun tetap saja,berkemah dikondisi cuaca buruk tetaplah beresiko. Jika hujan lebat seringkali air masih bisa menembus lapisan tenda.
Angin kencang pun tidak jarang bisa sampai merobohkan tenda. Embusan angin dingin ketika cuaca buruk juga bisa masuk kedalam sehingga akan meningkatkan resiko hipotermia.
3. Bawa jas hujan.
Jas hujan menjadi wajib dibawa ketika melakukan pendakian dimusim hujan. Tentu saja tujuannya agar tidak basah kuyup ketika harus menerjang hujan karena digunung biasanya minim tempat berteduh.
Jika sampai basah kuyup karena tidak membawa jas hujan,pendakian pun akan semakin berat. Terlebih jika udara atau angin dingin menerpa,pakaian yang basah akan melipatgandakan risiko terkena hipotermia.
4. Membawa pakaian ganti exstra.
Baju ganti memang sebaiknya dibawa ketika mendaki,baik dimusim hujan atau kemarau. Namun risiko pakaian basah tetap lebih besar ketika musim penghujan tiba,meski sudah memakai jas hujan,air masih bisa masuk melalui celah atau lubang kecil.Oleh karena itu untuk menjaga agar tubuh tetap kering,pakaian ganti harus dibawa ekstra. Pastikan baju ganti itu diletakkan ditempat kedap seperti dibungkus plastik air agar tidak basah.
5. Mendaki ketika cuaca sedang baik.
Pastikan memulai perjalanan mendaki ketika cuaca sedang cerah. Hal itu lebih baik dari pada jika harus menerjang hujan sejak awal perjalanan. Bagaimana pun juga perjalanan lebih mudah ketika tidak diguyur hujan.
Jika kondisi memburuk ketika akan berangkat seperti terjadi hujan lebat atau bahkan badai,tunggu dulu sampai cuaca membaik.
6. Menghindari berjalan di malam hari.
Mendaki ketika musim hujan akan lebih aman dilakukan di siang hari. Saat masih terang jalur pendakian lebih mudah dilihat oleh mata sehingga bisa meminimalkan risiko tersesat.
Saat malam hari terutama jika hujan turun,jalur pendakian akan lebih sulit dilihat. Jika kabut tebal turun,maka hal ini akan semakin meningkatkan risiko tersesat.
7. Periksa jadwal buka-tutup gunung.
Periksa juga mana saja gunung yang tetap di buka untuk pendakian ketika musim hujan. Beberapa gunung seperti Gunung Prahu,Gunung Gede Pangrango,Gunung Semeru ditutup saat musim hujan.
Jangan sampai ketika sudah sampai pos pendakian gunung yang dituju,ternyata gunung tujuan pendakian sedang tutup sehingga perjalanan menjadi sia-sia.
Jika ditutup,jangan pula nekat mendaki selain membahayakan keselamatan diri sendiri,pihak pengelola pendakian juga tidak segan memberikan hukuman kepada mereka yang nekat mendaki.
Sumber: Kompas