Liburan tak lengkap rasanya jika tidak diisi dengan wisata. Sekarang
ini, abnyak sekali tempat wisata alam yang bermunculan di berbagai
tempat. Tiap kawasan wisata pun menawarkan berbagai hal yang menarik,
tidak hanya pemandangannya, namun juga fasilitas seperti rafting, susur
sungai, dan lain- lain. Para wisatawan pun kini semakin dimanjakan
dengan adanya berbagai kemudahan dan fasilitas seperti diatas.
Salah satu tempat wisata yang cukup baru di Indonesia adalah Sungai
Maron Pacitan. Sungai indah ini terletak di Desa Dersono, Kecamatan
Pringkuku, kurang lebih 45 menit bila berkendara dari pusat kota
Pacitan. Meskipun aksesnya tidak sulit, namun jalan kearah sungai cukup
menantang karena beberapa aspal jalannya sudah mulai berlubang. Selain
itu, beberapa jalan juga menanjak dan berliku. Para wisatawan disarankan
untuk menggunakan mobil atau motor dengan jarak ground yang tinggi,
sehingga aman bagi pengendara maupun kendaraannya.
Bagi banyak wisatawan, awalnya nama Sungai Maron mungkin belum
terlalu familiar. Hal itu dikarenakan tempat ini masih asing dan seolah
belum terjamah oleh para pecinta alam. Namun ternyata ada sebuah stasiun
televisi yang pernah meliput satu acara di lokasi ini. Jadilah nama
Sungai Maron dikenal oleh banyak orang.
Banyak pengunjung dan wisatawan yang pernah ke Sungai Maron Pacitan
rindu untuk mengunjunginya lagi. Pasalnya, lokasi dari sungai ini memang
cukup tersembunyi dan jauh dari ramainya kota, sehingga amat tenang dan
bisa menjadi sasaran melepas stress dan penat bagi sebagian orang.
Alasan lainnya ialah karena pemandangannya yang masih natural. Berlokasi
di balik rangkaian pegunungan seribu, ada banyak pohon- pohon rindang
yang berada di tepian sungai. Karena keindahannya, sungai ini juga
sering disebut- sebut sebagai Green Canyon- nya Indonesia. Bagaimana
tidak, sungai yang membentang sejauh 4,5 km ini memiliki air jernih
dengan warna hijau.
Ada
banyak cara bagi wisatawan untuk menikmati indahnya Sungai Maron
Pacitan. Cara pertama adalah dengan menyewa perahu nelayan. Harga yang
ditawarkan cukup terjangkau, yaitu Rp 100.000,- per perahunya. Satu
perahu bisa muat sampai 5 orang. Harga tersebut sudah termasuk pengemudi
dan jasa tour guide, yang notabene adalah penduduk lokal. Jika Anda
pergi dengan keluarga, ada baiknya menggunakan jasa ini, karena selain
bisa pergi bersama dalam satu perahu, panduan tour guide akan memudahkan
Anda mengeksplorasi tempat ini lebih dalam.
Selain jasa sewa perahu, ada juga jasa sewa perahu dayung. Bedanya,
Anda sendiri yang menaiki perahu dayung ini. Panjang sungai yang cukup
membuat para wisatawan ketagihan menggunakan perahu dayung untuk
menyusurinya. Oh iya, setiap tahun disini juga diadakan lomba dayung
yang dinamakan Festival Dayung Ngiroboyo. Jadi jika Anda beruntung,
mungkin Anda bisa menyaksikannya saat Anda berkunjung.
Semakin kearah muara, air sungai akan terlihat semakin gelap karena
kedalamannya bertambah. Pohon kelapa juga mulai terlihat semakin banyak.
Setelah puas menyusur sungai, para wisatawan akan sampai di muaranya,
yaitu Pantai Ngiroboyo. Pantai ini seenarnya bisa dijangkau juga lewat
darat, tapi medannya berbukit- bukit dan cukup sulit sehingga lebih baik
melewati sungai saja. Di Pantai ini, pemandangannya tidak kalah
menarik. Selain itu, ombaknya cenderung kecil, sehingga jika Anda ingin
berengang dipinggirannya pun tidak apa- apa.
Di muara pantai ini, pengelola wisata juga menyediakan berbagai
kegiatan menarik seperti river tubing, yaitu menyusuri sungai dengan
menggunakan pelampung ban dalam mobil. Layaknya rafting, pengunjung akan
diberikan pengaman berupa helm dan pelampung badan. Tarifnya juga tidak
terlalu mahal, hanya Rp 15.000 perjamnya. Bagi yang suka tantangan, ada
juga kegiatan body boarding dan surfing. Namun jika hanya ingin duduk
dan bersantai, pihak pengelola juga menyediakan pendopo di pinggir
pantai dengan tariff yang beragam.
Pantai
ini juga terkenal akan pemandangan sunsetnya yang indah. Menikmati sore
hari di tepi laut yang biru dan pasirnya yang putih pasti akan menjadi
kenangan tersendiri bagi Anda. Jika sudah sore, Anda bisa kembali pulang
ke titik awal menggunakan perahu. Pemandangannya pasti tidak kalah
menarik. Jangan lupa bawa penerangan secukupnya jika hari mulai gelap
untuk memudahkan perjalanan.