Porter Gunung. Gunung Tambora. Gunung Paling Bersejarah Dalam Peradaban Umat Manusia
January 16th, 2016 by Aliko Sunawang
Gunung Tambora merupakan salah satu gunung yang memiliki
sejarah panjang dan kelam. Pada abad ke-19 gunung ini meletus dengan
skala 7 yang mana skala tersebut merupakan skala tertinggi kedua dalam
indeks letusan gunung berapi (VEI).
Sejarah mencatat, lebih dari 70.000 manusia meninggal sia-sia akibat letusan tersebut.
Tiga kerajaan yang berada di NTB juga hancur akibat letusan dahsyat
itu. Akibat letusan tersebut, Gunung Tambora yang awalnya memiliki
tinggi 4.300 mdpl hanya menyisakan 2.851 mdpl. Sebuah lubang maha besar
dalam bentuk kaldera kini menjadi saksi betapa dahsyatnya letusan yang
terjadi pada tahun 1815.
Gunung Tambora sendiri merupakan sebuah gunung yang berada di
propinsi Nusa Tenggara Barat. Selain Gunung Rinjani, Gunung ini
merupakan gunung yang (seharusnya) menjadi tujuan impian para pendaki di
NTB. Lokasi persis gunung ini sendiri berada di antara dua kabupaten di
pulau Sumbawa yakni Dompu dan Bima. Terkait sejarahnya yang panjang dan
kelam ini banyak ahli geologi dan sejarah — atau siapapun yang memiliki
ketertarikan dengan gunung — melakukan berbagai kajian. Don Hasman,
seorang fotografer senior Indonesia pernah membukukan Gunung Tambora.
Proses pembukuan tersebut memakan waktu yang tidak sebentar. 10 tahun.
Gunung Tambora merupakan gunung api yang masih aktif. Gunung ini
cukup terkenal di kalangan ahli geografi dunia. Selain didaki oleh para
pendaki untuk tujuan penjelajahan wisata alam, gunung ini juga sering
didaki oleh mereka yang memiliki kepentingan lain. Misalnya penelitian
atau dokumentasi. Gunung Tambora memiliki dinding kaldera terluas di
Indonesia. Walau pernah membawa bencana, Gunung Tambora tetaplah gunung
indah yang kini bahkan menjadi naungan bagi kehidupan warga sekitar.
Sejarah letusan Gunung Tambora
Tepat pada bulan April tahun 2015 lalu usia letusan Gunung Tambora
yang sangat melegenda menginjak tahun yang ke-200. Beberapa majalah
traveling — Termasuk National Geographic — menjadikan momen tersebut
sebagai tema utama mereka. Masyarakat di sekitar Tambora juga punya cara
sendiri untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut.
Gunung Tambora sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan
bergejolak sejak tahun 1812. Pada tahun tersebut telah terdengar gemuruh
dari kaldera. Puncak letusan Gunung Tambora terjadi pada bulan April
tahun 1815. Saking dahsyatnya letusan, suara gemuruhnya terdengar hingga
radius ratusan kilometer. Suara gemuruhnya terdengar sampai Pulau Jawa,
Sumatra, Maluku serta Sulawesi. Efek yang dihasilkan dari letusan ini
juga sangat dahsyat. Tidak hanya di banyak wilayah di Indonesia. Efeknya
bahkan dirasakan hingga sebagian wilayah Eropa dan juga Amerika Utara.
Satu tahun setelah pasca letusan Gunung Tambora (1816) sering disebut
sebagai tahun tanpa musim panas. Debu vulkanik yang berasal dari Gunung
Tambora menyebabkan perubahan iklim global yang sangat signifikan. Di
belahan Bumi Utara banyak panen yang gagal hingga menimbulkan bencana
kelaparan di banyak wilayah.
Khusus di wilayah Nusantara, letusan Gunung Tambora menyebabkan tiga
kerajaan yang ada di propinsi NTB hancur. Ketiga kerajaan tersebut
adalah Kerajaan Pekat, Kerajaan Sanggar dan Kerajaan Tambora. Tak kurang
dari 70.000 nyawa manusia melayang akibat letusan maha dahsyat
tersebut. Setelah letusan super besar itu, Gunung Tambora mulai sedikit
kalem. Gunung ini terakhir kali meletus pada tahun 1967 dengan skala 0
dalam index VEI
Selengkapnya tentang efek letusan Gunung Tambora bisa dibaca disini
Pendakian Gunung Tambora
Gunung Tambora memiliki tinggi 2.851 mdpl. Untuk pendaki yang sudah
berpengalaman, tinggi tersebut tidaklah seberapa. Namun, sejarah panjang
yang dimiliki oleh Gunung Tambora membuat pendakian ke gunung ini
terasa lebih istimewa dan menghadirkan chemistry yang berbeda.
Gunung Tambora dapat didaki melalui beberapa jalur antara lain melalui
Desa Pansasila, Doropeti serta Doro Ncanga. Jalur yang paling sering
digunakan oleh para pendaki adalah jalur Pancasila
Terdapat 5 buah pos yang harus dilewati oleh para pendaki sebelum
mencapai puncak Gunung Tambora. Untuk sampai ke puncak, para pendaki
harus melewati area kawah. Kawah di Gunung Tambora ini dikenal dengan
nama Doro Afi Toi. Puncak Gunung Tambora sendiri ditandai dengan sebuah
fondasi beton dan tiang bendera. Saat melewati area kawah ini kita
sebaiknya melindungi mata dengan kacamata karna banyak pasir-pasir yang
beterbangan dan perpotensi masuk ke mata
Sarjana teknik informatika yang tidak bisa coding. Suka naik gunung, membaca dan menulis
Sumber,
Call Center ExploreWisata.com,
085.643.455.685
D72E559E / 7A722B86
Instagram : instagram.com/xplore.wisata
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl #gunungprau 2.565 mdpl #gunungsikunir #porterrinjani #portersemeru #porterargopuro #portermerbabu #porterlawu #porterslamet #portersumbing #portersindoro #kaosadventure #kaosbacpacker #backpackerindonesia #opentripsemeru #opentripmerbabu #opentripkarimunjawa #opentriprinjani #cikuray #gede #parango #gunungsalak #bromo #karimunjawa #guapindul #raftingsungaielo #raftingelo #raftingprogo #tangkubanperahu
#derawan #belitung #pahawang #cartensz piramid, #trekkingcartensz #cartenz murah #sevensummit
Tags:
Gunung Tambora