Film Gunung, Kisah Nyata Bertahan Hidup Selama 127 Jam! Porter Merbabu, Porter Lawu, Porter Slamet, Porter Semeru, Porter Rinjani, Porter Kerinci, Porter Raung, Porter Latimojong, Porter Sindoro
Endah Kemala
Apa
yang terjadi ketika seorang remaja berpetualang sendirian untuk lari
dari berbagai masalahnya, dan ia terjebak untuk bertahan hidup selama
127 jam?
Perjuangan untuk melanjutkan hidup, dan pengalaman
mengerikan yang membuat sang petualang menemukan arti hidupnya ini
terjadi secara nyata pada Aron Ralston. Film yang penuh inspiratif ini
diceritakan kembali oleh sutradara Danny Boyle dalam film “127 Hours”.
Pemerannya aktor tampan James Franco.
Walau
dirilis pada tahun 2010, tapi film yang mendapat enam nominasi Academy
Awards ini benar-benar menginspirasi banyak anak muda. Tidak hanya untuk
lebih menghargai kehidupan dan keluarga, tapi juga untuk lebih optimis
dan cerdas dalam bertahan hidup walaupun sudah berada di ujung kematian.
Cerita
dimulai ketika Aron, remaja yang hobi mendaki dan melakukan hal gila
pergi sendirian ke Blue John Canyon, di Utah. Ia pergi tanpa mengabarkan
siapapun. Laiknya para pendaki yang berpengalaman, ia pergi dengan
berbagai persiapan dan perlengkapan yang sangat lengkap, serta
perhitungan matang akan segala jadwal kegiatan dalam perjalanannya.
Satu
hal yang membuat ia lengah, pisau Swiss Army tajam andalanya yang tidak
terbawa, tertukar dengan pisau lipat kecil yang tumpul.
Dengan
kelihaiannya, Aron berhasil menyebrangi banyak tebing yang curam. Bahkan
dengan petualangan Aron ini, kita bisa menikmati keindahan Blue John
Canyon, baik dari struktur bebatuan, hingga air terjun di dalamnya.
Sayangnya, selihai-lihainya seorang manusia jika ceroboh pasti akan
tergelincir. Itulah yang terjadi pada Aron ketika secara tidak terduga
terperosok ke dalam tebing yang dalam, dan batu besar dengan berat
sekitar 360 Kg menjepit pergelangan tangan kanannya.
Disinilah
masalah tiba. Tidak ada satu orangpun yang berada di lembah itu, dan ia
berada terperosok sangat jauh. Berteriakpun percuma, suaranya tidak
terdengar hingga ke atas. Sialnya, dengan segala cara yang Aaron lakukan
batu itu tetap tidak bergeming. Tetap diam menjepit tangannya.
Dengan
pikiran yang sangat dingin, Aron berfikir cerdas untuk bertahan dan
menyelamatkan diri. Mulai dari menjadwal bekal makanan dan minuman,
serta membuat perlindungan diri dari tali dan tenda. Itupun dilakukan
dengan satu tangan. Ia juga menggunakan semua peralatannya untuk
membebaskan tangannya.
Sayangnya, segala cara dilakukan tidak
juga berhasil. Aron hampir menyerah dan merasa hidupnya hanya sampai di
sini. Ia kemudian teringat kepada mantan kekasih dan semua keluarganya,
terutama ibunya yang terus menerus mengkhawatirkannya. Rasa bersalah pun
muncul. Ia bahkan sempat mengalami delusi dan halusinasi. Air minumnya
juga mulai habis sehingga Aron terpaksa meminum air seninya sendiri.
Luka di tangannya mulai membusuk dan badannya semakin lemah. Ia juga
terkena dehidrasi dan hipotermia.
Untungnya Aron sangat kuat, dan tetap berusaha untuk mempertahankan kesadarannya.
Tidak
ada jalan lain, satu-satunya cara bagi Aron adalah memotong pergelangan
tangannya. Ia menyiapkan segala peralatan yang bisa digunakan.
Sayangnya, ia salah membawa pisau lipat. Dengan terpaksa Aron
menggunakan pisau lipat tumpul untuk memotong tangannya. Akhirnya ia
mengikat bagian pergelangan tangan yang siap untuk dipotong, dan
ditusukannya pisau tumpul itu ke dalam daging tangannya. Rasa sakit tak
tertahankan dari sayatan-sayatan kecil sangat menyiksanya, tapi Aron
tetap bertahan.
Akhirnya, dengan penuh perjuangan dan kenekatan
ia berhasil memotong tangannya. Aron langsung meloncati lembah untuk
segera keluar dari tempat ia terjebak, namun tak kunjung menemukan orang
yang bisa menolongnya. Ia hanya menemukan genangan air kotor yang
digunakannya untuk minum dan mencuci muka.
Beruntung ada sebuah
keluarga yang lewat dan membantunya. Di sanalah akhirnya Aron mendapat
pertolongan. Aron sendiri kini telah menikah dan tetap menjalani
kehidupannya sebagai pendaki professional walau dengan satu tangan.[]
Sumber,
Call Center ExploreWisata.com,
085.643.455.685
D72E559E / 7A722B86
Instagram : instagram.com/xplore.wisata
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl #gunungprau 2.565 mdpl #gunungsikunir #porterrinjani #portersemeru #porterargopuro #portermerbabu #porterlawu #porterslamet #portersumbing #portersindoro #kaosadventure #kaosbacpacker #backpackerindonesia #opentripsemeru #opentripmerbabu #opentripkarimunjawa #opentriprinjani #cikuray #gede #parango #gunungsalak #bromo #karimunjawa #guapindul #raftingsungaielo #raftingelo #raftingprogo #tangkubanperahu
#derawan #belitung #pahawang #cartensz piramid, #trekkingcartensz #cartenz murah #sevensummit
Tags:
Survival