Mengenang Tragedi Everest 1996, Paket Cartensz, Paket Everest, Paket Ketinggian, Paket SevenSummit
Porter Cartensz, Guide Cartensz, Paket Pendakian Gunung Cartensz, Persiapan dan Training Menuju Cartenz
Resiko Kematian Pendaki Senior Jauh Lebih Tinggi Dari Pendaki Pemula
Penulis : Jenggot
Untuk : Umum & Netters
Untuk : Umum & Netters
Into Thin Air vs The Climb
10 Mei 1996 adalah saat-saat yang paling kritis dalam hidup saya, kenang
Sandy Hill Pittman. Meski ia selamat dari tragedi paling dramatis dalam
pendakian gunung everest, tetapi trauma psikologisnya tidaklah hilang
dalam waktu singkat.
Bergabung dengan Mountain Madness Expedition dengan leader Scott
Fischer (salah satu korban tewas) ia menjadi salah satu yang terkuat
dari delapan klien yang dibawa oleh Scott. Tapi penulis tidak akan
mengupas siapa profil Sandy ini. Penulis hanya mencoba melakukan
deskripsi ulang berkaitan dengan kronologis tragedi everest 1996 dari
dua manuskrip sejarah pendakian era 90-an (Into thin air dan The climb).
Satu hal yang menjadi titik berat adalah kegagalan manajemen resiko
dari leader, sehingga tragedi mei 1996 ini terjadi dan menyebabkan total
delapan orang menjadi korban. Seperti apa pentingnya manajemen resiko?
tapi sebelum membahas itu kita lihat sisi teknis targedi 10 Mei 1996
yang terjadi di zona merah everest antara jalur hillary step camp
darurat di southeast ridge (8500 meter).
Jhon krakauer dalam bukunya Into Thin Air: A Personal Account of the Mt. Everest Disaster secara
cukup jelas mempermasalahkan Anatoli Boukreev karena tidak menggunakan
tabung oksigennya dan justru memberikan kepada rekannya Neal Beidleman
dalam perjalanan summit attack, sebagai tindakan yang menyebabkan ia
harus segera kembali ke camp terakhir di south col untuk refresh dan
menghangatkan badan lebih cepat dari kliennya. Disamping itu secara
cukup subjektif Jhon menyalahkan terjadinya hambatan pendaki di hillary
step dan the balcony sehingga waktu pendakian banyak terbuang dan
akhirnya mayoritas pendaki baik dari team Scott (Montain Madness)
ataupun Rob Hall (Adventure Consultants baru bisa mencapai puncak
everest (8850m) lewat pukul 3 siang (kecuali Jhon, Anatoli dan Andy
Harris) yang mencapai puncak everest pada pukul 1:12 p.m.
Dalam buku lain yang menjadi counter dari Into Thin Air, yaitu The Climb: tragic ambitions on Everest. Boukreev, Anatoli; G. Weston Dewalt (1997) dikupas secara jelas alasan-alasan yang menjadikan anatoli tidak menggunakan tabung oksigen di atas sana.
Penulis pribadi sebagai seorang praktisi petualangan memahami apa
yang dilakukan Anatoli. Bukankah Anatoli pula yang mengevakuasi Sandy
Hill Pittman, Charlotte Fox dan Tim Madsen secara bersamaan di tengah
badai hebat di camp V /South Col (7900m) dan terpaksa meninggalkan
Yasuko Namba (pendaki wanita jepang) karena kondisinya yang sudah sangat
dekat dengan kematian?.Yang pada waktu kemudian menjadi sebuah
kontroversi seperti juga Anatoli pernah katakan, I,m expressed
profound regret at her lonely death, saying that she was just a little
90-pound woman, and that someone should have dragged her back to camp so
she could at least die among her companions. Pada ekspedisi
selanjutnya bersama Team Indonesia Everest Expedition, Anatoli berhasil
menemukan jasad Yasuko Namba di atas ketinggian 8000 meter dan
menguburkannya secara sederhana dan beberapa hari setelah pendakian
tersebut, ia meminta maaf kepada sang suami Yasuko karena telah gagal
untuk menyelamatkan nyawanya.
Sedangkan berkaitan dengan hambatan di hillary step, menurut saya
Jhon Krakauer cenderung mementingkan teamnya (Adventure Consultants),
padahal pada saat yang sama, team yang lain (Mountain Madness) juga
berada pada tempat yang sama. Jika mau bercermin pada tahun 2003 dalam
acara ulang tahun ke-50 everest, faktanya terdapat 100 pendaki di
hillary step dan juga terjadi bottlenecks disana, tetapi semua bisa ke
puncak dan kembali dengan selamat bukan?
Pada akhirnya objektivitas into thin air terjun perlahan dan berada
dibawah the climb setelah majalah New Scientist mengangkat artikel hasil
penelitian Kent Moore,dkk yang membuktikan bahwa faktanya badai hebat
yang sangat buruk pada 11 mei 1996 itu mengakibatkan anjloknya kadar
oksigen menjadi hanya 14% dari 30% biasanya kadar oksigen di ketinggian
lebih dari 24.000 kaki. Dan sekarang orang lebih bijak menyikapi bahwa
into thin air adalah curahan hati Jhon Krakauer seorang sedangkan the
climb adalah sebuah narasi investigatif Weston Dewalt sebagai co-author.
Terkesan menjadi salah alamat ketika kritikan Jhon dilemparkan kepada
Anatoli dalam into thin air. Idealnya ia (Jhon) lebih fokus untuk
membahas sisi responsibilitas Mike Groom sebagai guide dari Adventure
Consultants’ dimana Jhon ikut serta. Dan adalah sebuah kewajaran jika
Anatoli diatas sana memprioritaskan untk menyelamatkan anggotanya
sendiri (Mountain Madness). Dan ini sekaligus menjelaskan alasan mengapa
Anatoli meninggalkan Yasuko Namba dan membiarkannya mati kedinginan.
Dan saya pribadi berpendapat di titik inilah buku Into Thin Air
mengalami pergeseran penilaian objektif menuju subjektif. Disamping pula
ketika Anatoli menyalip Jhon yang sudah tidak memakai tabung oksigen
sewaktu turun menuju south col pada pukul 2:30 p.m.
Dalam salah satu kalimat pada surat resmi yang dikirim Anatoli pada
tanggal 31 juli 1996 kepada Mark Bryant, Editor Majalah Outside
disebutkan bahwa My decisions and actions were based upon more than
twenty years of high altitude climbing experience. In my career I have
summited Mount Everest three times. Dari sini cukup terlihat jika
pikiran seorang expert akan berada jauh didepan bahkan sebelum tragedi
terjadi dan spontanitas seorang guide ketika memutuskan turun dari
puncak dan meninggalkan klien yang berjalan terlalu pelan pun menjadi
faktor penting dalam penyelamatan saat kemudian.
Dalam kalimat yang lain dalam surat yang sama disebutkan I have
considered what might have happened had I not made a rapid descent. My
opinion: Given the weather conditions and the lack of visibility that
developed, I think it likely I would have died with the client climbers
that in the early hours of May 11, I was able to find and bring to Camp
IV, or I would have had to have left them on the mountain to go for help
in Camp IV where, as was in the reality of events that unfolded, there
was nobody able or willing to conduct rescue efforts. Jelaslah sudah
bahwa pertimbangan seorang leader (guide) dalam setiap ekspedisi sangat
vital bagi nyawa para klien yang dibawanya. Oleh karena itu hidup mati
nya mayoritas klien dalam sebuah eskspedisi di ketinggian sangat erat
dengan kualitas leader dan kebesaran hati klien yang tidak perlu
memaksakan ke puncak jika leader (guide) berkata tidak.
Sayang, klarifikasi Anatoli yang cukup santun pada surat resmi nya
itu tidak dibalas dengan hal yang sama oleh Jhon Krakauer dalam surat
resmi nya tanggal 24 agustus 1996 yang juga ditujukan kepada redaksi
majalah Outside. Pada akhir surat balasannya dengan cukup emosional Jhon
Krakauer menyatakan Many of us who were on Everest last May made
mistakes. As I indicated in my article, my own actions may have
contributed to the deaths of two of my teammates. Anatoli is an
extraordinary Himalayan climber, and I don’t doubt that his intentions
were good on summit day. What troubles me, though, is Anatoli’s utter
refusal to acknowledge the possibility that he made even a single poor
decision. Not once has he ever indicated to me that maybe, just maybe,
it wasn’t the smartest choice to climb without gas or go down ahead of
his clients. Anatoli doggedly insists that he would make the same
decisions all over again–in his opinion, he was the only person on the
mountain who did everything right. The rest of us fucked up big-time,
but not Anatoli.
Sayang memang, akhirnya Anatoli pun harus tewas dalam pendakian
marathon nya di akhir tahun 1997 di Annapurna (8078m), Simone Moro yang
menjadi partner Anatoli pada pendakian alpine style tersebut meyakini
kalau longsoran salju lah penyebab utama hilangnya Anatoli dan beberapa
minggu kemudian dinyatakan tewas.
Arti Kebersamaan?
Anatoli, Bashkirov dan Vinogradsky adalah sebuah contoh sukses dari kerjasama dalam sebuah team yang melahirkan prestasi-prestasi di atas ketinggian. Kebersamaan yang mereka lakukan tidak semata-mata hanya untuk kepuasan pribadi atau golongan saja. Meski mereka semua adalah satu kampung (Russia) tapi prestasi yang mereka raih tidak lagi berlevel kampung dan duniapun mengakuinya, bahkan dalam masa-masa sulit akhir tahun 1997 ketika Anatoli dinyatakan hilang di Annapurna.
Anatoli, Bashkirov dan Vinogradsky adalah sebuah contoh sukses dari kerjasama dalam sebuah team yang melahirkan prestasi-prestasi di atas ketinggian. Kebersamaan yang mereka lakukan tidak semata-mata hanya untuk kepuasan pribadi atau golongan saja. Meski mereka semua adalah satu kampung (Russia) tapi prestasi yang mereka raih tidak lagi berlevel kampung dan duniapun mengakuinya, bahkan dalam masa-masa sulit akhir tahun 1997 ketika Anatoli dinyatakan hilang di Annapurna.
Jika kita mau mencermatinya maka akan banyak manfaat yang bisa kita
ambil dari perseteruan dua karya besar Into Thin Air dan The Climb
berkaitan dengan tragedi everest 1996 yang lebih menjadi berbau politis
dan penuh publisitas daripada sisi pendakiannya itu sendiri. Tetapi
sangat disayangkan semangat dan kemauan bangsa kita dalam membaca masih
belum menggembirakan. Lebih banyak hanya nyaman membaca artikel-artikel
yang ada daripada membaca sumber-sumber artikel tersebut, sehingga dunia
penerbitan buku di Indonesia menjadi terpuruk karenanya. Sayang
sekali. (Jenggot/27-Juli-2011)
Salam.
SUMBER :
kakus OANC
Call Center ExploreWisata.com,
085.643.455.685
D72E559E / 7A722B86
Instagram : instagram.com/xplore.wisata
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl #gunungprau 2.565 mdpl #gunungsikunir #porterrinjani #portersemeru #porterargopuro #portermerbabu #porterlawu #porterslamet #portersumbing #portersindoro #kaosadventure #kaosbacpacker #backpackerindonesia #opentripsemeru #opentripmerbabu #opentripkarimunjawa #opentriprinjani #cikuray #gede #parango #gunungsalak #bromo #karimunjawa #guapindul #raftingsungaielo #raftingelo #raftingprogo #tangkubanperahu
#derawan #belitung #pahawang #cartensz piramid, #trekkingcartensz #cartenz murah #sevensummit
Tags:
Gunung Everest