Porter Sumbing, Tidak Tahan Suhu Dingin Gunung? Siasati dengan 7 Cara Ini, Guide Slamet, Lawu, Merbabu, Sindoro
Bisa dibilang, sekarang ini Gunung telah menjadi destinasi wisata.
Tak hanya pencita alam, hampir semua kalangan kini menggandrungi
aktivitas ekstrem ini.
Pendakian gunung di Indonesia memang kian populer seiring perkembangan media sosial. Gunung punya daya tarik yang sanggup menjadi magnet bagi wisatawan. Berada di puncak gunung membawa kita serasa menyatu dengan alam, dengan ketenangan dan hawa dinginnya.
Namun, bagi beberapa orang, dinginnya suhu di gunung menjadi halangan saat ingin berwisata ke sana. Sebenarnya ada beberapa tips untuk menyiasati suhu dingin di gunung, ini beberapa rekomendasi kami:
Aklimatisasi secara singkat merupakan proses penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan barunya, yang dalam arti ini lingkungan baru yang berbeda dari yang biasa dijumpai, perbedaan yang mencolok, terutama pada suhu.
Bagi para pendaki pemula sebelum melakukan pendakian, disarankan untuk melakukan aklimatisasi sederhana dalam bentuk melakukan peregangan , tidak terburu-buru dalam mendaki, dan atur pernafasan sebaik mungkin supaya tubuh dapat melakukan penyesuaian dengan baik.
Sudah barang pasti bila mendaki gunung pakaian yang digunakan juga pakaian yang lebih tebal dari biasanya. Yang perlu kalian pastikan adalah pakaian harus dalam kondisi kering. Segeralah ganti pakaian yang basah karena gunung sarat dengan anginnya yang kencang.
Jika dalam keadaan terpaksa pakaian basah dan tidak membawa pakaian kering, carilah tempat berlindung untuk menghangatkan diri dari angin kencang.
Beberapa makanan yang kaya akan karbohidrat dan protein di antaranya: kentang, ibu jalar, kacang-kacangan, roti gandum, nasi, dan lain-lain.
Proses pendakian yang lumayan menyita tenaga dan waktu sebaiknya diganjar dengan jangan hanya berdiam diri di tenda. Bergeraklah, berjalan-jalan di sekitar sambil melihat keindahan alam. Dengan terus bergerak, maka tubuh akan memicu hangat dari dalam.
Gunung itu luas, sayang sekali kan kalau kalian hanya berdiam diri saja?
Tubuh yang fit sangat memberikan efek positif pada saat kalian berada
di puncak gunung. Berjalanlah sesuai kemampuan daya tahan tubuh karena
jika kurang istirahat maka membuat kesadaran kita semakin berkurang dan
juga semakin membuat efek dingin yang menusuk.
Jangan sungkan untuk beristirahat dalam pendakian karena bila dipaksakan maka kalian juga memaksa daya tahan kalian untuk bekerja lebih keras.
Tips kali ini ialah siapkan api unggun. Api ini sangat berguna untuk menghangatkan tubuh dan juga menghangatkan suasana pada malam refreshing kalian di gunung. Api unggun ini juga akan memberikan kesan yang lebih indah pada setiap camping yang kalian lakukan.
Yang perlu diperhatikan, jangan menyalakan api unggun terlalu dekat dengan tenda kalian dan juga bila menyulut api unggun menggunakan bahan bakar minyak, perhatikan tetesan minyak tersebut apakah hingga mendekati tenda karena bahan bakar minyak yang tersulut api akan menjalar. Selain berbahaya, kalian juga tidak mau rumah sementaramu di gunung rusak kan?
Setiap tubuh manusia memiliki sumber suhu panas. Untuk menghangatkan diri dan mengurangi tekanan angin dingin pada tenda, tidurlah berhimpit-himpitan. Ini yang biasa dilakukan para pendaki ketika mereka tidur.
Bila dalam suatu waktu ada seseorang yang menderita hipothermia (gejala tubuh sulit mengatasi tekanan suhu dingin), penanganan daruratnya ialah saling berdekapan kulit dengan kulit. Hal ini akan saling memberi panas tubuh pada satu sama lain.
Pendakian gunung di Indonesia memang kian populer seiring perkembangan media sosial. Gunung punya daya tarik yang sanggup menjadi magnet bagi wisatawan. Berada di puncak gunung membawa kita serasa menyatu dengan alam, dengan ketenangan dan hawa dinginnya.
Namun, bagi beberapa orang, dinginnya suhu di gunung menjadi halangan saat ingin berwisata ke sana. Sebenarnya ada beberapa tips untuk menyiasati suhu dingin di gunung, ini beberapa rekomendasi kami:
1. Aklimatisasi
Aklimatisasi secara singkat merupakan proses penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan barunya, yang dalam arti ini lingkungan baru yang berbeda dari yang biasa dijumpai, perbedaan yang mencolok, terutama pada suhu.
Bagi para pendaki pemula sebelum melakukan pendakian, disarankan untuk melakukan aklimatisasi sederhana dalam bentuk melakukan peregangan , tidak terburu-buru dalam mendaki, dan atur pernafasan sebaik mungkin supaya tubuh dapat melakukan penyesuaian dengan baik.
2. Pakaian Kering
Sudah barang pasti bila mendaki gunung pakaian yang digunakan juga pakaian yang lebih tebal dari biasanya. Yang perlu kalian pastikan adalah pakaian harus dalam kondisi kering. Segeralah ganti pakaian yang basah karena gunung sarat dengan anginnya yang kencang.
Jika dalam keadaan terpaksa pakaian basah dan tidak membawa pakaian kering, carilah tempat berlindung untuk menghangatkan diri dari angin kencang.
3. Pastikan Perut Terisi
Jangan biarkan perut kalian kosong saat kedinginan. Jika perut kalian telah terisi, maka tubuh akan lebih baik memproduksi panas tubuh. Makan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat tinggi supaya tubuh lebih banyak memproduksi asam laktat yang dalam tubuh akan lebih cepat memproduksi panas.Beberapa makanan yang kaya akan karbohidrat dan protein di antaranya: kentang, ibu jalar, kacang-kacangan, roti gandum, nasi, dan lain-lain.
4. Jangan Banyak Diam
Proses pendakian yang lumayan menyita tenaga dan waktu sebaiknya diganjar dengan jangan hanya berdiam diri di tenda. Bergeraklah, berjalan-jalan di sekitar sambil melihat keindahan alam. Dengan terus bergerak, maka tubuh akan memicu hangat dari dalam.
Gunung itu luas, sayang sekali kan kalau kalian hanya berdiam diri saja?
5. Istirahat Cukup
Jangan sungkan untuk beristirahat dalam pendakian karena bila dipaksakan maka kalian juga memaksa daya tahan kalian untuk bekerja lebih keras.
6. Api Unggun (Tidak Disarankan, Jangan Meninggalkan Api / Bara Api Yang Berpotensi Membakar Gunung)
Tips kali ini ialah siapkan api unggun. Api ini sangat berguna untuk menghangatkan tubuh dan juga menghangatkan suasana pada malam refreshing kalian di gunung. Api unggun ini juga akan memberikan kesan yang lebih indah pada setiap camping yang kalian lakukan.
Yang perlu diperhatikan, jangan menyalakan api unggun terlalu dekat dengan tenda kalian dan juga bila menyulut api unggun menggunakan bahan bakar minyak, perhatikan tetesan minyak tersebut apakah hingga mendekati tenda karena bahan bakar minyak yang tersulut api akan menjalar. Selain berbahaya, kalian juga tidak mau rumah sementaramu di gunung rusak kan?
7. Tidur Berhimpit-himpitan
Setiap tubuh manusia memiliki sumber suhu panas. Untuk menghangatkan diri dan mengurangi tekanan angin dingin pada tenda, tidurlah berhimpit-himpitan. Ini yang biasa dilakukan para pendaki ketika mereka tidur.
Bila dalam suatu waktu ada seseorang yang menderita hipothermia (gejala tubuh sulit mengatasi tekanan suhu dingin), penanganan daruratnya ialah saling berdekapan kulit dengan kulit. Hal ini akan saling memberi panas tubuh pada satu sama lain.
Sumber,
https://phinemo.com
Call Center ExploreWisata.com,
085.643.455.685
D72E559E / 7A722B86
Instagram : instagram.com/xplore.wisata
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl #gunungprau 2.565 mdpl #gunungsikunir #porterrinjani #portersemeru #porterargopuro #portermerbabu #porterlawu #porterslamet #portersumbing #portersindoro #kaosadventure #kaosbacpacker #backpackerindonesia #opentripsemeru #opentripmerbabu #opentripkarimunjawa #opentriprinjani #cikuray #gede #parango #gunungsalak #bromo #karimunjawa #guapindul #raftingsungaielo #raftingelo #raftingprogo #tangkubanperahu
#derawan #belitung #pahawang