Porter, Guide, Pemandu, Transportasi Gunung Lawu
Misteri Keangkeran Gunung Lawu Dapat Terlihat Dengan Aplikasi Google Earth
101dunia - Peristiwa kebakaran yang terjadi di
lereng Gunung Lawu telah menyayat hati rakyat Indonesia. Hingga saat ini tidak
kurang dari 7 orang pendaki telah ditemukan tewas akibat keganasan api yang
berkecamuk di gunung tertinggi ke lima di Indonesia ini.
Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi
bencana ini. Namun api yang berkobar sulit dipadamkan karena angin yang semakin
membuatnya merembet kemana-mana.
Sebelum kebakaran terjadi, Gunung Lawu merupakan salah satu gunung
favorit pilihan pendaki. Hampir setiap hari Gunung yang termasuk ke dalam Seven
Summits Of Java (Tujuh Puncak Pulau Jawa) ini selalu dipenuhi pendaki.
Gunung ini memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut.
Keunikan Gunung ini semakin menarik perhatian para peneliti ketika Badan
Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa dari luar angkasa
mereka melihat cahaya beraturan membentuk segi delapan atau oktagon di lereng
Gunung Lawu, kawasan Candi Sukuh.
Lokasi Gunung Lawu
Gunung Lawu terletak di Pulau Jawa, tepat di perbatasan antara
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Saat ini
status Gunung Lawu tidak aktif, dapat terlihat dari puncaknya yang tererosi.
Terdapat empat kawasan hutan di Gunung Lawu yaitu Dipterokarp Bukit, hutan
Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Di atas Gunung Lawu terdapat tiga puncak yaitu Puncak Hargo Dalem,
Puncak Hargo Dumiling, dan Puncak Hargo Dumilah. Puncak Hargo Dumilah adalah
puncak tertinggi yang dimiliki gunung ini.
Sejumlah tempat favorit yang menjadi tujuan wisata di gunung ini
di antaranya adalah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Selain itu terdapat
berbagai candi peninggalan kerajaan kuno Majapahit yaitu Candi Sukuh dan Candi
Cetho.
Candi Sukuh Di Gunung Lawu |
Candi Cetho Di Gunung Lawu |
Terdapat komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran di kaki
gunung ini yaitu Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Dekat dari komplek
pemakaman ini terdapat Astana Giribangun, yang diperuntukkan bagi keluarga
presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Gunung Lawu adalah salah satu Gunung Purba
Sebelum dinamakan Gunung Lawu, dahulu gunung ini bernama Wukir
Mahendra. Gunung tertua di Pulau Jawa ini juga termasuk ke dalam salah satu
gunung purba. Sejak 1600 tahun lalu sejarah tidak pernah mencatat adanya erupsi
di gunung ini. Namun demikian, para ahli meyakini bahwa di gunung ini pernah
terjadi erupsi jauh sebelumnya.
Keunikan gunung ini, para pendaki mengatakan bahwa di bagian
puncak banyak ditemukan bebatuan persis seperti jenis bebatuan yang ditemukan
di dasar laut. Penemuan jenis batu ini menandakan bahwa jutaan tahun silam
puncak Gunung Lawu berada di dasar laut. Namun lama kelamaan dataran tersebut
semakin meninggi sementara laut menjadi surut.
Bukti lain yang mendukung Gunung Lawu sebagai gunung purba adalah
ditemukannya flora dan fauna langka di gunung tersebut seperti cemara gunung,
Edelweis, Harimau, dan Elang Jawa. Jejak kehidupan masyarakat pra-sejarah pun banyak ditemukan di
gunung ini. Berbagai fosil purbakala masih tersimpan rapi di museum Sragen
hingga saat ini.
Pendakian Gunung Lawu
Gunung Lawu adalah tempat favorit para pecinta gunung. Waktu yang
paling ramai dikunjungi para pendaki adalah saat malam 1 Sura. Pada malam itu
banyak para peziarah yang mendaki hingga ke puncak. Karena ramainya, di puncak
bukit banyak terdapat penjaja makanan yang mencoba mengais rejeki.
Biasanya pendakian dimulai dari Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa
Tengah atau Cemorosewu di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk kedua basecamp tersebut hanya terpisah jarak
sejauh 200 meter. Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat sebuah bangunan
seperti mesjid yang sebenarnya adalah sebuah makam.
Pintu Masuk Cemoro Sewu |
Pendakian dari Cemorosewu:
1. Melewati dua mata air, Sendang Panguripan dan Sendang Drajat
2. Melewati 5 pos.
3. Jalur lebih terjal namun waktu tempuh lebih singkat.
4. Jalan terbuat dari batu-batu yang sudah tertata.
5. Jalur dari pos 3 menuju pos 4 terbuat dari batu alam
6. Di dekat pos 4 akan terlihat Telaga Sarangan dari jauh.
7. Pendakian sebaiknya dilakukan malam hari karena sangat berat
jika siang hari.
Misteri Gunung Lawu
Aura mistis yang menyelimuti gunung ini membuatnya dijuluki
sebagai salah satu gunung paling angker di Indonesia. Karena keangkerannya,
gunung ini sering menjadi tempat pertapaan para tokoh nusantara sejak jaman
kerajaan kuno.
Konon presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pernah
menginjakkan kaki di atas puncak Gunung Lawu. Bahkan Pak Soeharto, presiden
kedua RI pun menjadikan Gunung Lawu sebagai tempat melakukan kegiatan
spiritualnya.
Kecintaan Pak Harto pada Gunung Lawu masih sangat tertanam hingga
akhir hayatnya. Sehingga ketika meninggal pun beliau memilih untuk dimakamkan
di kaki Gunung Lawu yaitu di kompleks Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar.
Mereka yang pernah mendaki ke gunung ini tentu sudah mengalami
berbagai kejadian mistis yang tidak bisa dipahami logika. Masyarakat dan
pendaki meyakini bahwa di puncak terdapat pasar setan. Pasar tersebut tidak
terlihat secara kasat mata namun pada malam tertentu terlihat ramai seperti
pasar nyata.
Seringkali kejadian mistis menimpa para pendaki dimana ada suara
yang terdengar berkata, "mau beli apa?" dalam bahasa Jawa. Namun
ketika pendaki tersebut berpaling dan mencari sumber suara tersebut ternyata
tidak terlihat seorang pun.
Di gunung ini sering terjadi turunnya kabut pekat yang sangat
berbahaya hingga dapat membuat orang tersesat. Masyarakat setempat berpesan
jika di tengah perjalanan turun kabut seperti ini maka segera berhenti dan
tiarap sampai kabut tersebut menghilang.
Beberapa pendaki yang tersesat dapat kembali menemukan arah pulang
asalkan memiliki niat baik. Menurut cerita penduduk setempat, pendaki yang
mempunyai niat baik akan dituntun seekor burung jalak Lawu berwarna kuning
untuk mencari jalan keluar.
Kejadian lain yang pernah terjadi di Gunung Lawu adalah munculnya
pertanda jika ada kejadian tertentu. Pernah terjadi peristiwa meninggalnya
seorang pendaki di Gunung Lawu. Tim SAR yang diterjunkan untuk mencari jasad
pendaki tersebut awalnya mengalami kesulitan, namun ketika itu muncul kabut yang
berpusat di satu titik. Saat itu tim SAR memutuskan untuk segera melakukan
pencarian di titik tersebut dan memang benar ditemukan jasad di situ.
Puncak Gunung Lawu juga dipenuhi aura mistis yang kental. Mereka
yang baru pertama kali mendaki pasti akan merasa kebingungan di mana letak
puncak sesungguhnya, padahal letaknya tepat berada di tengah namun seolah
tertutupi sesuatu.
Keanehan lain tentang gunung ini adalah jika kita mencoba melihat
Gunung Lawu dari pancaran satelit menggunakan aplikasi Google
Earth maka di bagian barat gunung terlihat ditutupi cahaya berwarna
kebiruan.
Cahaya Segi Delapan
Masyarakat setempat mengakui sering melihat fenomena munculnya
cahaya yang membentuk segi delapan (oktagon) yang berasal dari tiap sudut candi.
Format segi delapan yang terbentuk oleh sinar tersebut bagaikan portal yang
mengarah ke atas.
Masyarakat di lereng Gunung Lawu meyakini bahwa portal tersebut
adalah gerbang menuju alam gaib. Pada jaman pemerintahan Bung Karno hingga
pemerintahan Pak Harto gerbang tersebut sering terlihat, namun saat ini sudah
sangat jarang.
Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) pernah menyatakan
bahwa bentuk Candi Sukuh yang terlihat dari luar angkasa sangat beraturan
membentuk segi delapan. Dari setiap sisi candi muncul cahaya di waktu tertentu
yang membentuk satu titik.
Masyarakat setempat sudah tidak asing lagi dengan cahaya yang
terpantau satelit NASA tersebut karena mereka sudah sering melihatnya. Sesekali
cahaya tersebut mengarah ke angkasa. Mereka tidak pernah berani mendekati
cahaya tersebut karena takut menghilang.
Berdasarkan cerita turun temurun dahulu di puncak gunung terdapat
sebuah desa namun tiba-tiba menghilang dan hingga kini tidak diketahui
penyebabnya. Yang tertinggal dari keberadaan desa itu hanyalah sisa peralatan
rumah tangga.
Satelit NASA juga pernah mendeteksi adanya sinar terang yang
berkelebat ke angkasa. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata sinar tersebut
mengarah dari koordinat tempat Gunung Lawu berada. Namun anehnya yang terlihat
dalam peta digital saat itu hanya komplek candi saja sedangkan gunung tersebut nampak
tertutup tidak terlihat.
Kisah Sejarah Di Gunung Lawu
Gunung Lawu menyimpan banyak kejadian sejarah yang menarik. Salah
satu peristiwa sejarah yang terjadi di Gunung Lawu adalah perang antara
kerajaan Majapahit dan Demak. Majapahit adalah kerajaan Hindu paling besar di
Pulau Jawa. Namun pada saat pemerintahan Prabu Brawijaya kerajaan tersebut
mengalami keruntuhan.
Penyebab keruntuhan Majapahit adalah karena semakin meluasnya
pengaruh Islam di Pulau Jawa melalui kerajaan Demak. Saat itu kerajaan Demak
dipimpin oleh Raden Fatah yang merupakan anak kandung Prabu Brawijaya.
Pada awalnya Raden Fatah mengajak ayahnya untuk memeluk Islam
secara baik-baik, namun respon sang Prabu tidak sesuai dengan yang diharapkan
sehingga pecahlah perang antara kedua kerajaan tersebut.
Pertempuran itu akhirnya dimenangkan oleh kerajaan Demak sehingga
membuat Prabu Brawijaya melarikan diri ke Gunung Lawu. Larinya raja Majapahit
ke Gunung Lawu tersebut juga disebabkan adanya pengejaran yang dilakukan
Adipati Cepu.
Adipati Cepu memang memendam dendam kesumat kepada Prabu
Brawijaya. Dan ketika mengetahui Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan maka
dia mengambil kesempatan itu untuk memburu dan membunuh sang Prabu.
Prabu Brawijaya melarikan diri hingga ke puncak Gunung Lawu.
Disertai kekecewaan dan rasa sakit hati yang teramat dalam, ia mengucapkan
sebuah sumpah yang diceritakan turun temurun sampai sekarang. Sumpah itu berisi
larangan bagi warga Cepu dan keturunan Adipati Cepu untuk pergi ke puncak
Gunung Lawu.
Sumber,
http://www.101dunia.com
Call Center,
085.643.455.685
D72E559E / 7A722B86
Instagram : instagram.com/xplore.wisata
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
Instagram : instagram.com/xplore.gunung
Instagram : instagram.com/syarifain
Fanspage Umum : facebook.com/xplore.wisata
Fanspage Gunung : facebook.com/xplore.gunung
Website :
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl #gunungprau 2.565 mdpl #gunungsikunir #porterrinjani #portersemeru #porterargopuro #portermerbabu #porterlawu #porterslamet #portersumbing #portersindoro #kaosadventure #kaosbacpacker #backpackerindonesia #opentripsemeru #opentripmerbabu #opentripkarimunjawa #opentriprinjani #cikuray #gede #parango #gunungsalak #bromo #karimunjawa #guapindul #raftingsungaielo #raftingelo #raftingprogo #tangkubanperahu