Eksotisme Merbabu di Balik Sisi Historis dan Mistis
14 Oktober 2011 02:44:11
Diperbarui: 26 Juni 2015 00:58:54
Dibaca :
Komentar :
Nilai :
Durasi Baca :
Merbabu adalah salah satu gunung dengan medan yang unik yang menjadi
favorit bagi penggiat alam bebas. Entah bagaimana kejadian masa lalu
yang yang membuat gunung ini terlihat eksotis. Jika memandang dari
puncak Sarip yang berketinggian 3119mdpl akan terlihat beberapa puncak,
yakni; Kenteng Songo, Watu Tulis dan Gunung Kukusan. Dari puncak ini,
terlihat jelas seolah Gunung Merbabu puncak serasa di belah menjadi
beberapa bagian. Maka tidak heran, jika terdapat beberapa puncak dan
sebuah kawah yang masih menyemburkan gas belerang.
Merbabu berdiri diantara deretan
gunung-gunung dengan status masih aktif, bahkan Gunung Merapi bersanding
di sisi selatan. Gunung aktif yang tertidur pulas dan entah kapan akan
terbangun. Eksotisme keindahan berbalut nuansa mistis, menjadikan
Merbabu sebuah gunung yang istimewa. Beberapa tempat yang di sakralkan
seperti Watu Gubung, sebuah batu besar yang berlobang yang konon adalah
pusatnya mahluk gaib di Gunung Merbabu. Bagi para pendaki batu tersebut
sering di gunakan sebagai tempat perlindungan "shelter" pada saat cuaca
buruk. Yang terjadi saat ini, batu tersebut harus ternoda dengan
tangan-tangan jahil dengan aksi vandalismenya.
Tempat sakral lain adalah puncak Kenteng
Songo, dimana ditempat tersebut terdapat 9 Batu Kenteng. Batu Kenteng
adalah batu berbentuk bulat yang tengahnya terdapat lobang dan mirip
Lumpang "tempat menumbuk padi". Ada juga tempat bersejarah yang banyak
dikagumi orang, yakni puncak Sarip. Nama puncak yang di abadikan untuk
mengenang seorang pelarian yang bernama Sarip pada masa kolonial dan
bersembunyi di puncak Timur Gunung merbabu.
Status Merbabu yang masuk dalam kawasan Taman
Nasional Gunung Merbabu memiliki 4 jalur pendakian resmi. Jalur utara
melewati Desa Thekelan dan Cuntel, jalur barat lewat Desa Wekas dan
Jalur Selatan Lewat Desa Selo. Masing-masing jalur memiliki ciri khas
dan tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Bagi yang baru pertama mendaki
Merbabu di sarankan lewat jalur Wekas atau Cuntel, karena jalur dengan
jalan setapak yang jelas, tidak terlalu menannjak dan terdapat beberapa
sumber mata air disepanjang jalur pendakian. Bagi yang sudah terbiasa,
bisa melewati jalur Thekelan, dengan rute yang sedikit memutar, namun
akan terpuaskan dengan suguhan pemandangan bentang alam yang luar biasa
indahnya. Dari jalur Thekelan akan ditemukan Pereng Putih, sebuah Tebing
dengan batuan andhesit yang di tumbuhi lumut kerak "Lichenes" berwarna
putih yang akan mengeluarkan gema saat anda berteriak kencang. Di pos 3
jalur Thekelan akan ditemukan maskot Gunung Merbabu yakni watu Gubug
yang di sakralkan penduduk setempat.
Bagi yang ingin menemukan sensasi lain, bisa
lewat jalur Selo yang terletak di sisi selatan Merbabu. jalur yang cukup
panjang dan selalu berhadapan dengan punggungan terbuka dengan padang
rumput yang luas. Mata akan dimanjangan dengan pemandangan yang
menajubkan dengan padang rumput dana grombolan tumbuhan Edelweis dan
Cantigi. Keuntungan jalur Selo adalah, akses langsung menuju Puncak
tertinggi, sedangkan 3 jalur yang lain harus melewati beberapa puncak
untuk sampai puncak 3142mdpl. Jalur Cuntel, Wekas dan Thekelan akan
bertemu pada satu titik yakni pada Gunung Watu Tulis. Di tempat ini
terdapat sebuah menara dan antena relay milik TNI dan biasa pendaki
menyebut dengan Pemancar. Watu Tulis ada lah puncak pertama yang bisa
dijejaki, perjalan selanjutnya menuju ke Selatan dan akan di jumpai
Kawah dengan kepulan asap berbau belerang. Disini juga akan ditemukan
sumber mata air, namun harus jeli membedakan air tawar dengan air yang
sudah bercampur belerang. Disisi kanan kawah terdapat sebuah bukit kecil
yang dinamakan Gunung Kukusan, karena bentuknya kerucut miripp alat
pengukus tradisional. Dari Kawah untuk menuju puncak pendaki akan di
hadapkan pada sebuah jalur yang terjal yang di namakan "Sri Gremet".
Gremet diambil dari bahasa Jawa yang artinya pelan, jadi perjalanan di
jalur ini harus merayap dan ekstra hati-hari sebab sisi kanan kiri
adalah jurang. Setelah menyelesaikan Sri Gremet akan melewati jalur
"Geger Sapi" atau Punggung Sapi, yakni sebuah jalur sempit yang sisi
kanan dan kiri adalah jurang. Analogi punggung sapi hingga punuk sapi
untuk menggambarkan jalur tersebut. Jembatan Setan adalah jalur
selanjutnya, dan entah dari mana nama tersebut di ambil namun menjadi
tantangan tersendiri buat pendaki. Jalur yang terjal dan sedikit
melelahkan namun akan terbayar usai di selesaikan, sebab kan langsung di
hadapkan pada 2 pilihan. Pilihan pertama adalah mendaki puncak Sarip
dengan waktu tempuh sekitar 10 menit atau 40 menit menuju puncak Kenteng
Songo.
Jalur menuju Kenteng Songo sedikit landai
sehingga cukup untuk melemaskan kaki setelah di hajar dari Sri Gremet,
Geger Sapi dan Jembatan Setan. Pendakian terberat sebelum puncak adalah
jalur Ondo Rantai, jadi sebuah jalur terjal yang berundak-undak mirip
tangga. Acapakali pendaki dipaksa untuk merayap bahkan memanjat dengan
berpegangan pada perakaran Cantigi yang kokoh. Jalur yang paling
ekstrim, namun akan terbayar lunas sebab akan langsung dihadapkan pada
puncak kenteng Songo. Di puncak Kenteng Songo akan ditemukan beberapa
batu yang berbentuk bulat dan berlubang, namun saat ini kondisinya rusak
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jalan ke sisi barat
sekitar 5 menit untuk sampai di puncak Trianggulasi pada ketinggian
3142mdpl. Dari puncak inilah akan bertemu dengan jalur Selo.
Puncak merbabu, dengan batu Kenteng 9 menjadi
sebuah simbol dimana bisa berdiri di pusat Jawa Tengah. Merbabu yang di
kelilingi beberapa gunung seolah tepat berdiri ditengah-tengah
ketinggian. Di Sisi barat menjulang 2 gunung kembar; Sindoro dan
Sumbing, Sisi utara terdapap 3 gunung; Ungaran, Andong dan Telomoyo,
Sisi Timur nampak samar Gunung Lawu dan Sisi Selatan gunung Merapi
dengan asap solfatara selalu mendampingi. Eksotisme Gunung Merbabu
dengan berberapa puncak dan karekateristik jalur pendakian beserta sisi
mistis dan historisnya.
Bagi anda yang kurang berminat untuk
melakukan ekspedisi yang melelahkan, tidak perlu berkecil hati, sebab
Merbabu masih menawarkan keindahan. Jika Anda menyusuri sepanjang jalur
SOSEBO "Solo, Selo dan Borobudur" ada beberapa tempat menarik di kaki
Gunung Merbabu. Ada air terjun Kedung Kayang dan gardu pandang Ketep. 2
tempat wisata yang sayang untuk di lewatkan, sebab berada di sisi jalan
utama dan tidak perlu jauh-jauh masuk dan berlelah-lelah.
Merbabu dengan segala potensinya akan terus
menyajikan eksotisme keindahan yang jarang ditemukan di tempat lain.
Jika anda ada di jalur Salatiga-Magelang, maka ada satu wana wisata yang
cuku menarik sekaligus menantang. Di hutan wisata Umbul Songo Kopeng,
ada sebuah wisata pemacu adrenalin. Kopeng Tree Top, sebuah operator out
bond yang akan memberikan suguhan wisata petualangan. Dengan berbagai
wana permainan Anda akan ditantang untuk menyelesaikan; puluhan rute
flyng fox dengan beragam tingkat kesulitan. Jika anda kurang tertarik
dengan wisata adrenalin, bisa berkunjung di Di Desa Kopeng karena disana
ada sentra perkebunan stroberi, sayur mayur dan bunga hias. Jika masih
ada waktu, mungkin bisa berbelok arah dari Kopeng menuju jalur Grabag,
maka ada 3 air terjun yang bisa di sambangi. Di awali dari Air terjun
Kali Pancur, Semuran Seloprojo hingga Sekar Langit yang dapat di capai
dengan akses jalan yang mudah.
Merbabu ibarat raksasa yang sedang tertidur
pulas memberikan mimpi yang nyata akan keindahan, petualangan dan pesona
alam yang luar biasa. Entah kapan satu dari rangkaian mata cincin api
ini akan menggeliat atau terbangun, namun selagi masih bisa untuk
dinikmati maka harus sejalan untuk dilindungi kelestariannya. Merbabu
memberikan banyak pilihan dan keputusan ada di tangan anda. Salam DhaVe
#porter #guide #pemandu #transport lokal #rinjani 3.726 mdpl #semeru 3.676 mdpl #slamet 3.428 mdpl #lawu 3.265 mdpl #merbabu 3.145 mdpl #sindoro 3.150 mdpl