Pada tahun 1980 sampai dengan tahun 1990an adalah masa-masa
kejayaan dari radio vhf atau uhf. Dengan terbatasnya jarak jangkau,
membuat pengguna merasa tertantang untuk meningkatkan jarak jangkau
radio pada band VHF/UHF tersebut. Maka dibuat berbagai macam
bentuk,jenis directional antenna ,sebut saja seperti Multi Beam, ZL,
Delta Loop, qubical quad dll.
Agar jaraknya lebih jauh lagi, antena yagi tersebut dibuat puluhan
element, kemudian ditenggerkan pada tower hingga pada ketinggian puluhan
meter, ditambah rotator antenna, booster dll. Kemudian dibangun pula
station repeater, serta berbagai macam assesories lainnya yang
harganya jutaan rupiah demi untuk mendapat kepuasan pengguna radio.
Namun tetap saja jangkauan tersebut tidak terlalu jauh , terjauh pun
hanya sekitar 100 km dengan catatan stasiun lawan juga harus menggunakan
perangkat radio dengan power yang besar dan antena pengarah yang cukup
memadai.
Dengan demikian dipastikan jika menggunakan HT (Handy Talky) maka
dipastikan solusi tersebut diatas tidaklah efektif. Untuk menambah jarak
jangkauan HT dan radio rig dapat juga menggunakan sistem radio pancar
ulang (RPU) atau sering juga disebut repeater. Biasanya repeater ini
ditempatkan diatas gunung atau diatas gedung-gedung yang tinggi,
tujuannya adalah agar semakin memperkecil penghalang sinyal radio dari
repeater tersebut.
Repeater terdiri dari 2 buah radio yang berfungsi sebagai penerima
(RX) dan pemancar (TX) dan bekerja pada frekwensi yang berbeda. Dengan
menggunakan controller (COR) secara bersamaan kedua radio penerima dan
pemancar ini akan bekerja.
Dengan gain antena yang lebih besar sehingga radio RX dapat menerima
signal HT dari jarak jauh dan radio TX akan memancarkan kembali signal
tersebut sehingga jarak jangkauan makin luas.
Perhatikan gambar berikut ini:
Jika penggunaan satu repeater belum cukup untuk menjangkau seluruh
area yang di inginkan seperti pada gambar diatas, dimana titik C, D dan F
belum terjangkau oleh 1 repeater maka dibuat 2 repeater atau lebih
dengan menggunakan radio link. Seperti gambar berikut ini.
Untuk komunikasi radio jarak jauh semisal antar pulau, pernah pula
penulis menggandeng radio VHF untuk kemudian di link ke SSB, memang
hasilnya cukup baik, namun terlalu banyak kendala yang dihadapi , SSB
sangat tergantung dengan cuaca dan waktu, sehingga belumlah effektif
menggunakan cross band repeater VHF to HF. Sejak 2-3 tahun yang lalu
telah muncul dan mulai populer radio yang digabungkan dengan jaringan
internet.
Dahulu dikenal istilah VOiP ( Voice over internet protocol ) maka
istilah yang menggandengkan radio ke internet di istilahkan “ ROiP ” (
Radio Over Internet Protocol)
(bersambung) ....
Sumber Artikel :