Kawah Sileri, Dieng Plateau
Kalau ada yang tanya tentang kawah
terluas di kawasan Dieng maka jawabannya adalah kawasah Sileri, yang
terletak di Desa Kepakisan atau berada ditengah perjalanan dari
Kepakisan menuju pemandian air panas Bitingan. Kawah Sileri merupakan
kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali yang sempat
tercatat adalah tahun 1944, 1964, 1984, 2003, 2009. Kondisi Kawah sileri
saat ini sangat aman untuk dikunjungi, dan menjadi jujugan wisatawan
yang ingin melihat fenomena alam Dieng dari dekat.
Kawah dengan luas sekitar 4 ha ini
lokasinya dapat ditempuh sekitar 15 menit dari poros Dieng dengan jarak 7
Km , sepanjang perjalanan akan kita jumpai banyak asap karena disekitar
desa yang dilewati merupakan pengeboran untuk kepentingan Pembangkit
Listrik tenaga Uap ( PLTU ) di tengah jalan menuju lokasi akan kita
temui tugu yang cukup tinggi dengan tulisan grafir tentang kejadian
bencana pada masa lalu yang pernah terjadi di kawasan Dieng, tidak
berapa lama kemudian kita akan sampai di lokasi kawah yang terletak
disebelah bawah jalan menuju pemandian air panas Bitingan.
Turun dari kendaraan, yang akan kita
rasakan adalah kesejukan udara Dieng yang terasa agak kering, bagi yang
ingin mendekat ke bibir kawah telah disediakan tangga dari beton yang
berjejer membelah ladang penduduk, kemudian akan sampai pada gazebo yang
dibangun oleh pemerintah untuk kenyamanan pengunjung. Bagi yang ingin
lebih dekat lagi juga masih bisa menuruni sedikit jalan dan foto – foto
dilokasi ini sangat dahsyat dengan background asap tebal putih yang
mengepung kita.
Pemandangan dari gazebo yang akan kita
saksikan adalah kawah yang terus mengepulkan asap dengan latar
perbukitan dan ladang penduduk yang ditanami sayuran.kondisi disini
cukup aman untuk dikunjungi akan tetapi bagi yang kurang tahan dengan
bau belerang sangat perlu mengenakan masker penutup hidung.
Nama Sileri berasal dari bahasa jawa
yaitu Leri atau air sisa cucian beras, air kawah yang terlihat berwarna
silver dan mengalir kesungai dolog inilah yang akhirnya diberi nama Leri
atau sileri, dipaskan dengan warna air yang terlihat kotor seperti
leri.
sumber : http://diengplateau.com