Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X setidaknya memberikan dua
gagasan untuk pengembangan ke gedung parkir Abu Bakar Ali (ABA) Selasa
(5/4/2016). Salah satunya membentuk koperasi jukir dan perluasan area
parkir.
Tak hanya membahas soal penataan parkir, dalam kunjungannya Sultan juga sempat menyinggung keinginannya membuat lokasi penyimpanan bawah tanah di sepanjang Malioboro.
Usulan untuk membuat gudang bawah tanah itu disampaikan Sultan saat
melihat grand design Malioboro. Keberadaan gerobak PKL yang ada di tepi
jalan menurutnya harus dicarikan solusi agar tidak mengganggu
pemandangan saat sedang tak terpakai. Dengan begitu nantinya gerobak
yang tak terpakai tak tertumpuk begitu saja dan menimbulkan kesan kumuh.
“Mungkin dibuatkan semacam tempat penyimpanan underground untuk ini,” kata dia.
Soal teknis pembangunanya, Sultan menyerahkan dinas Pekerjaan Umum
Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) untuk melakukan
perancangan konsep awal.
Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Rani
Sjamsinarsi mengatakan permintaan Sultan cukup realistis dan
memungkinkan untuk dilakukan. Namun menurutnya konsep itu kemungkinan
belum akan dilakukan dalam waktu dekat, pasalnya ide itu terbilang
spontan dan belum ada dalam perencanaan grand design awal.
Dia
menambahkan pihaknya akan segera melakukan survey untuk memastikan titik
mana saja yang memungkinkan untuk dibangun gudang bawah tanah tempat
PKL menyimpan gerobak dagangan mereka.
“Jelas memungkinkan,
nanti tinggal kita pikirkan teknisnya. Yang jelas kan jalan turunnya
nanti tidak bisa terlalu curam agar mudah keluar masuknya,” kata Rani.
Untuk tahap awal PUP-ESDM akan melakukan renovasi alas trotoar sisi
timur dengan Teraso Modern dan kombinasi Guiding block untuk membantu
penyandang disabilitas menikmati jalanan Malioboro. Rencananya dalam 10
hari kedepan proses pembangunan sudah bisa dimulai dari depan hotel INna
Garuda.
“Targetnya Desember trotoar baru sudah bisa dinikmati,” pungkas dia.(Harian Jogja)