MENSTRUASI SAAT MENDAKI GUNUNG
Ketika merencanakan pendakian, ada beberapa hal yang akan menjadi pertimbangan khususnya ketika akan menentukan waktu pendakian yang meliputi cuaca, musim, curah hujan, waktu luang, dan biaya. Namun, karena kini dunia pendakian gunung tak melulu soal kegiatan pria, ada pertimbangan lain yang seringkali tidak bisa diabaikan khususnya bagi pendaki cantik yang ingin merencanakan pendakian. Kamu mungkin pendaki cantik yang menghindari jadwal pendakian yang bertubrukan dengan jadwal datang bulan. Akan tetapi, benarkah pendaki cantik sebaiknya tidak mendaki gunung ketika datang bulan atau menstruasi?
Boleh atau Tidak?
Ada yang bilang cewek sebaiknya tidak mendaki gunung ketika menstruasi karena hal-hal mistik yang biasanya kental dengan gunung. Akan tetapi, kita kesampingkan bagian mistis tersebut karena segala hal yang bersifat mistis biasanya tergantung pada kepercayaan masing-masing meskipun kita tetap wajib menghargai adat dan kepercayaan setempat. Kita akan mencoba lebih fokus pada dampak yang mungkin harus dihadapi ketika mendaki gunung dalam keadaan menstruasi. Ada beberapa faktor yang mungkin perlu kamu pertimbangkan sebelum membuat rencana pendakian ketika sedang datang bulan.
• Faktor Fisik.
Kegiatan mendaki gunung jelas menguji kekuatan fisik. Jika kamu termasuk cewek yang mengalami penurunan kondisi fisik ketika menstruasi (lemas, anemia, pusing, kram atau bahkan sakit perut hebat setiap kali menstruasi), sebaiknya kamu berpikir ulang untuk merencanakan pendakian ketika sedang datang bulan. Jika kamu termasuk cewek yang bisa tetap aktif selama datang bulan, sah-sah saja kamu lanjutkan rencana pendakian meskipun kamu sedang menstruasi.
• Faktor Psikologis.
Tahu PMS ‘kan? Beberapa cewek mengalami mood yang naik turun akan perubahan hormonal yang normal ketika menstruasi. Namun, jika fluktuasi mood yang kamu alami ketika menstruasi boleh dikatakan parah, sebaiknya kamu bersabar hingga jadwal datang bulan kamu selesai sebelum merencanakan pendakian. Kamu tentu tidak ingin merusak acara pendakian akibat mood yang kacau akibat PMS. Mendaki gunung tak hanya memerlukan kekuatan fisik melainkan juga memerlukan kepala dan hati yang dingin, girls.
• Faktor Kenyamanan.
Tantangan yang terberat mungkin berkaitan dengan faktor kenyamanan. Pendaki cantik mungkin akan merasa serba tidak nyaman baik ketika bergerak maupun diam ketika mendaki gunung dalam keadaan menstruasi. Belum lagi banyak hal yang harus dilakukan ketika menstruasi mulai dari berganti pembalut hingga urusan membuang pembalut yang sudah terpakai.
Nah, jika kamu siap merencanakan pendakian ketika menstruasi, ada beberapa tips berguna agar kamu tetap nyaman dalam mendaki gunung tanpa mengurangi esensi pendakian gunung itu sendiri.
Take nothing but picture (Jangan ambil apapun kecuali gambar).
Leave nothing but foot print (Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak).
Kill nothing but time (Jangan bunuh apapun kecuali waktu).
Tips Mendaki Gunung saat Menstruasi.
Beberapa hal penting perlu kamu lakukan ketika memutuskan mendaki gunung saat datang bulan.
• Pilihan dan Packing Pembalut.
Sebaiknya kamu memilih pembalut yang benar-benar nyaman dan disesuaikan dengan intensitas haid kamu. Mengingat aktivitas fisik seringkali memicu keluarnya darah menstruasi lebih banyak, sebaiknya kamu memilih pembalut yang mampu menyerap cairan lebih banyak. Pendaki cantik jelas perlu pintar-pintar meluangkan ruang khusus di dalam tasnya untuk membawa suplai pembalut dan pakaian ganti. Suplai pembalut kamu bisa masukkan ke dalam plastik khusus sehingga tidak mudah terlihat apalagi oleh teman pria pendaki.
Menggunakan pembalut wanita mungkin memang akan lebih banyak makan tempat sehingga beberapa pendaki cantik mungkin akan mempertimbangkan menggunakan tampon yang lebih praktis karena ukurannya lebih kecil dan tidak makan tempat. Namun, tampon bukan pilihan untuk pendaki cantik yang masih gadis karena tampon harus dimasukkan ke Miss V. Selain itu, menggunakan tampon juga lebih berisiko dari segi kesehatan mengingat tampon yang digunakan terlalu lama bisa memicu infeksi bakteri yang mengakibatkan pingsan dan bahkan koma.
Menstrual cup (tidak umum di Indonesia) boleh jadi merupakan pilihan praktis lain yang bisa meminimalisir sampah pembalut atau tampon bekas, tetapi menstrual cup juga bukan pilihan untuk pendaki cantik yang masih gadis karena penggunaannya harus dimasukkan ke Miss V.
• Ganti dan Buang Pembalut.
Banyak pendaki cantik yang harus menahan keinginan mendaki gunung ketika menstruasi karena terlanjur sulit membayangkan betapa repotnya mengganti dan membuang pembalut saat berada di gunung. Beberapa pendaki cantik mungkin merasa khawatir nanti akan kesulitan untuk mengganti pembalut di gunung padahal kamu sudah tidak merasa nyaman.
Pendaki cantik tidak perlu khawatir karena kamu masih bisa mengganti pembalut sesering yang kamu lakukan ketika tidak berada di gunung. Kamu bisa mengganti pembalut di balik semak-semak atau jika kamu tidak bisa menemukan semak-semak yang cukup representatif sebagai pengganti toilet, kamu bisa memanfaatkan sarung sebagai peralatan praktis multifungsi yang bisa kamu jadikan ruang ganti sementara.
Ingat, pendaki cantik tidak boleh nyampah di gunung. Pembalut bekas pakai juga tidak boleh kamu buang sembarangan di gunung. Sebaiknya pembalut bekas pakai kamu masukkan ke dalam kantong plastik hitam (kantong ziplock jika ada) sebelum dimasukkan ke dalam kantong plastik penampungan yang lebih besar. Kantong plastik tersebut bisa kamu masukkan ke dalam tas untuk dibawa turun gunung. Baru ketika sampai bawah, pendaki cantik bisa membersihkan dan membuang pembalut bekas tersebut.
dicopy dari kiriman : Jejak Langkah di Grup WA Gunung Merbabu via Wekas
Source : intim-adventure.blogspot.co.id