Dusun Cuntel Jalur Pendakian Merbabu
Dusun Cuntel atau Cunthel adalah salah Satu pintu masuk jalur
pendakian gunung Merbabu. Kata "Cunthel" berasal dari bahasa jawa yang
dalam bahasa indonesia artinya tamat atau "The End" dalam bahasa
Inggris. Bisa diterjemahkan menjadi sebuah dusun yang paling akhir,
dusun paling ujung, atau dusun paling mentok lokasinya mepet dengan
Gunung Merbabu. Dusun ini berada di ketinggian 1720 mdpl.
Karena Dusun Cuntel adalah sebuah dusun yang lokasinya paling dekat
dengan gunung Merbabu. Maka pendaki harus bersiap-siap berhadapan dengan
jalur yang langsung mulai menanjak terjal begitu meninggalkan desa
Cuntel.
Pada zaman perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Cuntel
juga digunakan sebagai tempat persembunyian dan pelatihan perang bagi
para pejuang. Tempat pelatihan yang paling terkenal ada dua, yakni:
Jurang Cuntel dahulu digunakan sebagai tempat halang rintang dan
penempaan fisik. Jurang ini sangat dalam dan sekarang digunakan sebagai
batas wilayah antara dusun Cuntel dengan dusun Burunan (Kabupaten
Magelang)
Ndaru Klop adalah area yan berisi
banyak batu-batuan berwarna putih (jika dilihat dari kejauhan). Konon
pada zaman penjajah tempat ini sangat ditakuti Belanda, karena di tempat
ini banyak dibangun lokasi-lokasi persembunyian para pejuang Indonesia.
Ndaru Klop sendiri menurut pemuka setempat dapat berarti area putih
atau wilayah yang berwarna putih.
Secara administratif, Cuntel berbatasan langsung dengan dusun Tayeman,
dan dusun Kopeng, serta dusun Deles dan Burunan (Kabupaten Magelang).
Cuntel terdiri dari satu RW yang membawahi lima RT. Penduduk Cuntel
berjumlah sekitar 500 KK. Mayoritas beragama Kristen Protestan,
selebihnya memeluk agama katolik dan islam. Terdapat satu masjid dan
tiga buah gereja di dusun Cuntel, yaitu: GPDI (Gereja Pantekosta
Indonesia), GKJTU (Gereja Kristen Jateng Utara), dan GBIS (Gereja Bettle
Injil Indonesia).
Mata pencaharian penduduk
Cuntel adalah petani sayur dan porter serta guide bagi para wisatawan
pendaki gunung Merbabu. Sayuran sangat tumbuh subur di sana, namun apel
juga menjadi tanaman andalan dusun ini. Kesenian jatilan menjadi
kesenian warga Cuntel, namun masih belum terorganisir dengan baik.
Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di dusun Cuntel antara lain kegiatan
simpan pinjam RT, PKK setiap Selasa Pahing, dan lain sebagainya. Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa Ngoko.
sumber : http://www.merbabu.com