KULINER JOGJA MURAH, SOTO DUA RIBU RUPIAH
Ingin mencari kuliner yang super murah? Mungkin di era kebutuhan pokok
yang serba mahal seperti saat ini, dengan uang Rp 2.000 susah untuk
membeli makan siang ataupun malam. Tapi, susah bukan berarti tidak ada.
Coba deh kamu datang ke warung soto ini, dijamin dengan uang Rp 2.000
kamu sudah kenyang dengan seporsi soto!
Warung soto milik Unggul Adi (41) yang
diberi nama Soto Gobyoss 2000 ini memang sesuai namanya, yaitu hanya
dibanderol Rp 2.000 per porsinya. Warung yang terletak di Alun-Alun
Wates ini setiap harinya buka mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00
WIB.
Konsep harga murah yang ditawarkan inilah yang membuat minat pembeli justru kian besar. Setiap sore hingga malam hari warung ini selalu dipadati oleh para pembeli yang ingin menikmati soto ayam racikan Adi tersebut.
Unggul Adi mulai menggeluti usaha ini sejak tahun 2009 silam. Sejak awal dia memang telah membidik pelanggan dari kalangan menengah ke bawah dan juga para pelajar serta mahasiswa. Setiap hari dia bisa menjual soto sebanyak 300 hingga 400 porsi. "Kalau weekend bisa sampai 800 porsi seharinya," kata Unggul Adi saat dihubungi brilio.net, Senin (29/6).
Walaupun harga soto tersebut sangat ekonomis, tapi tidak memengaruhi cita rasanya dan porsinya. Meski murah, sotonya tidak berarti murahan. Selain soto, warung ini juga menyediakan tempe mendoan sebagai pelengkap soto dengan harga Rp 500 saja. "Motonya warung kami kan harga murah, rasa mewah. Sekarang kan apa-apa sudah mahal masak soto aja mau dimahalin," ujar Adi.
Namun yang namanya usaha tentu saja selalu ada persaingan. Dalam empat tahun usahanya yang dimulai dari nol tersebut Unggul Adi sudah berhasil membeli sebuah mobil. Dari situlah kemudian muncul banyak tuduhan bahwa dia memakai pelarisan dalam warungnya. "Saya sih diam saja, terserah mereka mau bilang apa yang penting saya jualan halal. Kalau bilang pelarisan, ya pelarisan saya cuma pakai rajin ibadah," tutur dia.
Namun seiring berjalannya waktu, tuduhan tersebut semakin hilang karena pelanggannya justru semakin banyak. Bahkan menurutnya, banyak orang dari kalangan atas yang mampir ke warungnya seperti para kepala dinas di kabupaten Kulonprogo.
Omzet warung soto milik Unggul Adi ini mencapai Rp 3 juta hingga Rp 4 juta setiap harinya. Dia pun akhirnya mematenkannya ke dalam Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI). Untuk menambah pelanggan, soto Gobyoss ini bahkan sudah memiliki akun Facebook di di dunia maya, yang digunakan para Gobyoser (julukan pelanggan warung ini) untuk saling tukar informasi.
Sumber : Brilio.net
Konsep harga murah yang ditawarkan inilah yang membuat minat pembeli justru kian besar. Setiap sore hingga malam hari warung ini selalu dipadati oleh para pembeli yang ingin menikmati soto ayam racikan Adi tersebut.
Unggul Adi mulai menggeluti usaha ini sejak tahun 2009 silam. Sejak awal dia memang telah membidik pelanggan dari kalangan menengah ke bawah dan juga para pelajar serta mahasiswa. Setiap hari dia bisa menjual soto sebanyak 300 hingga 400 porsi. "Kalau weekend bisa sampai 800 porsi seharinya," kata Unggul Adi saat dihubungi brilio.net, Senin (29/6).
Walaupun harga soto tersebut sangat ekonomis, tapi tidak memengaruhi cita rasanya dan porsinya. Meski murah, sotonya tidak berarti murahan. Selain soto, warung ini juga menyediakan tempe mendoan sebagai pelengkap soto dengan harga Rp 500 saja. "Motonya warung kami kan harga murah, rasa mewah. Sekarang kan apa-apa sudah mahal masak soto aja mau dimahalin," ujar Adi.
Namun yang namanya usaha tentu saja selalu ada persaingan. Dalam empat tahun usahanya yang dimulai dari nol tersebut Unggul Adi sudah berhasil membeli sebuah mobil. Dari situlah kemudian muncul banyak tuduhan bahwa dia memakai pelarisan dalam warungnya. "Saya sih diam saja, terserah mereka mau bilang apa yang penting saya jualan halal. Kalau bilang pelarisan, ya pelarisan saya cuma pakai rajin ibadah," tutur dia.
Namun seiring berjalannya waktu, tuduhan tersebut semakin hilang karena pelanggannya justru semakin banyak. Bahkan menurutnya, banyak orang dari kalangan atas yang mampir ke warungnya seperti para kepala dinas di kabupaten Kulonprogo.
Omzet warung soto milik Unggul Adi ini mencapai Rp 3 juta hingga Rp 4 juta setiap harinya. Dia pun akhirnya mematenkannya ke dalam Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI). Untuk menambah pelanggan, soto Gobyoss ini bahkan sudah memiliki akun Facebook di di dunia maya, yang digunakan para Gobyoser (julukan pelanggan warung ini) untuk saling tukar informasi.
Sumber : Brilio.net
Tags:
Prop DI Yogyakarta