Gunung Sindoro Lewat Jalur Kledung
Sharing Yaa
Kledung
adalah sebuah desa yang di apit oleh dua gunung, yakni Sumbing dan
Sindoro, dan juga di desa ini terdapat gapura sebagai tanda batas dua
wilayah, yakni Temanggung dan Wonosobo. Untuk yang mendaki Sumbing, kita
lewat setelah gapura, dan untuk yang hendak mendaki Sindoro lewat
sebelum gapura.
Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.153 Mdpl, gunung ini sering menjadi tujuan utama para Pecinta Alam, terutama untuk melakukan ekspedisi Triple S ( Slamet, Sumbing, Sindoro ). Medan yang terjal, panasnya sengatan matahari serta tidak adanya sumber air menjadi tantangan utama dalam pendakian.
Seringkali pendaki tidak bisa melanjutkan pendakian karena kehabisan air minum. Tempat pendaftaran di Kledung yang juga menjadi markas Tim SAR ini menyediakan tempat untuk menginap, kamar mandi, menjual kaos, stiker, gantungan kunci, makanan dan minuman.
Pendaki dapat memesan makanan bungkus sebagai bekal di perjalanan, karena memasak dan berkemah di gunung akan memerlukan persediaan air yang banyak.
Pendakian ke gunung Sindoro sebaiknya dilakukan pada malam hari karena untuk menghindarai panas dan debu, serta untuk menghemat air minum. Perjalanan diawali dari basecamp melewati perkampungan penduduk.
Selanjutnya menapaki jalan berbatu sejauh sekitar 2 km melintasi kebun penduduk yang didominasi oleh tanaman jagung. Track awal landai kemudian sedikit menanjak ketika memasuki kawasan hutan pinus menjelang Pos 1 Sibajing, dengan ketinggian 1.900 Mdpl.
Dari Pos 1 ini kita berbelok ke kanan , jangan mengambil jalan lurus
karena buntu. Kita harus mendaki dan menuruni 2 buah punggungan gunung.
Jalur bergeser ke punggungan yang lain melintasi tiga buah jembatan
kayu. Pohon lamtoro dan pinus yang cukup lebat di sepanjang jalur cukup membuat suasana menjadi sejuk. Pos II berada pada ketinggian 2.120 Mdpl.
Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.153 Mdpl, gunung ini sering menjadi tujuan utama para Pecinta Alam, terutama untuk melakukan ekspedisi Triple S ( Slamet, Sumbing, Sindoro ). Medan yang terjal, panasnya sengatan matahari serta tidak adanya sumber air menjadi tantangan utama dalam pendakian.
Seringkali pendaki tidak bisa melanjutkan pendakian karena kehabisan air minum. Tempat pendaftaran di Kledung yang juga menjadi markas Tim SAR ini menyediakan tempat untuk menginap, kamar mandi, menjual kaos, stiker, gantungan kunci, makanan dan minuman.
Pendaki dapat memesan makanan bungkus sebagai bekal di perjalanan, karena memasak dan berkemah di gunung akan memerlukan persediaan air yang banyak.
Pendakian ke gunung Sindoro sebaiknya dilakukan pada malam hari karena untuk menghindarai panas dan debu, serta untuk menghemat air minum. Perjalanan diawali dari basecamp melewati perkampungan penduduk.
Selanjutnya menapaki jalan berbatu sejauh sekitar 2 km melintasi kebun penduduk yang didominasi oleh tanaman jagung. Track awal landai kemudian sedikit menanjak ketika memasuki kawasan hutan pinus menjelang Pos 1 Sibajing, dengan ketinggian 1.900 Mdpl.
Gapura Kledung |
Menuju Pos III medan mulai terjal dan berbatu, terdapat sebuah batu yang sangat besar di tengah jalan setapak. Pendaki dapat beristirahat di atas batu sambil menikmati pemandangan alam. Jalan tanah berdebu bercampur kerikil seringkali menyulitkan pendakian.
Medan mulai terbuka kembali sehingga di siang hari akan terasa panas. Gunung sumbing sudah mulai kelihatan, sangat tingi dan besar sehingga bisa menjadi hiburan selama pendakian yang melelahkan.
Pos III Seroto berada pada ketinggian 2.530 Mdpl, lokasinya terbuka dan cukup luas untuk mendirikan belasan tenda. Dari sini kita akan menyaksikan pemandangan yang sangat indah ke arah gunung Sumbing. Pemandangan lereng terjal gunung Sindoro serta puncak bayangan yang nampak di depan mata sangat indah untuk dinikmati.
Jalur kembali terbuka melintasi medan yang banyak terdapat batu - batu besar. Setelah mencapai puncak bayangan pertama, pendaki harus menghadapi puncak bayangan berikutnya yang kelihatan sangat tinggi dan curam.
Menuju puncak bayangan ke dua yang terjal dengan medan yang berbatu sungguh sangat melelahkan, terutama bila dilakukan pendakian pada siang hari akan terasa sangat panas dan kita akan sering kehausan. Beruntung medan yang kita lewati ditumbuhi oleh pohon lamtoro dalam jarak yang agak dekat sehingga bisa digunakan untuk berteduh.
Lintasan berikutnya melewati medan berbatu dengan tanaman edelweis. Sesampainya di puncak bayangan kedua setelah melewati hutan edelweis,
medan kembali terbuka dan harus melintasi batu - batu besar. Puncak
gunung yang sesunguhnya masih belum nampak karena tertutup pandangan
oleh pohon - pohon edelweis.
Jalur akhir menuju puncak ini medannya sangat berat, selain terjal dan terbuka, panas Matahari sangat terasa menyengat, kelelahan dan kehausan menyertai para pendaki. Batu - batu besar menjadi pijakan di sepanjang lintasan.
Di siang hari pasir dan batu terasa sangat panas bila disentuh, terutama batu yang berwarna hitam bila dipegang terasa sangat panas sekali. Tidak mengherankan jika di gunung Sindoro ini sering terjadi kebakaran. Menjelang puncak pohon edelweis banyak tumbuh sehingga bisa menjadi tempat berlindung dari teriknya matahari.
Puncak gunung Sindoro tidak terlalu luas tetapi melingkar mengelilingi kawah. Banyak terdapat batu - batu besar dan ditumbuhi tanaman edelweis. Dari puncak gunung Sindoro pemandangan ke arah selatan terlihat Gunung Sumbing sangat indah sekali. Sedikit ke arah timur nampak gunung Merbabu dan gunung Merapi yang diselimuti awan.
Kawah gunung Sindoro cukup luas, pendaki dapat turun ke dasar
kawah. Di musim penghujan kawah ini akan terisi oleh air membentuk danau
kawah, sehingga pendaki dapat mandi serta mengambil air bersih dari
danau kawah. Di musim kemarau kawah gunung Sindoro masih menyisakan genangan - genangan air yang bercampur dengan belerang sehingga terasa asam bila diminum.
Jalur akhir menuju puncak ini medannya sangat berat, selain terjal dan terbuka, panas Matahari sangat terasa menyengat, kelelahan dan kehausan menyertai para pendaki. Batu - batu besar menjadi pijakan di sepanjang lintasan.
Di siang hari pasir dan batu terasa sangat panas bila disentuh, terutama batu yang berwarna hitam bila dipegang terasa sangat panas sekali. Tidak mengherankan jika di gunung Sindoro ini sering terjadi kebakaran. Menjelang puncak pohon edelweis banyak tumbuh sehingga bisa menjadi tempat berlindung dari teriknya matahari.
Puncak gunung Sindoro tidak terlalu luas tetapi melingkar mengelilingi kawah. Banyak terdapat batu - batu besar dan ditumbuhi tanaman edelweis. Dari puncak gunung Sindoro pemandangan ke arah selatan terlihat Gunung Sumbing sangat indah sekali. Sedikit ke arah timur nampak gunung Merbabu dan gunung Merapi yang diselimuti awan.
Kawah Sindoro |
sumber : http://www.belantaraindonesia.org
Tags:
Gunung Sindoro