#TrenSosial: Barujari atau Rinjani? Ketika media sosial ribut urusan nama gunung
Meletusnya Gunung Rinjani membuat bandara Ngurah Rai ditutup selama tiga hari dan
ratusan penerbangan dibatalkan. Namun selagi para penumpang
luntang-lantung di bandara, pengguna media sosial bertanya-tanya: gunung
apa yang meletus? Barujari atau Rinjani?
"Gunung Barujari itu masih sekitaran Gunung Rinjani, benerkan?" tanya @MufidChandra di Twitter.
"Barujari di Rinjani = Anak Samalas. Samalas siapanya Rinjani maaf?" tanya Indah W Hasyim melalui @indahwahy juga di Twitter.
Di Facebook BBC Indonesia, diskusi tampak lebih seru:
"Yang
meletus itu bukan Gunung Rinjani, tapi anak Gunung Rinjani, Gunung
Barujari namanya! Yang saya tau sih begitu!" kata Muhammad Jusuf.
Bagus Andika Suari menulis,"Gunung Barujari Pak, bukan Rinjani.. hehee.. Kalo Rinjani mah jangan dulu ah."
Jadi mana yang benar? Gunung Barujari, Gunung
Rinjani, atau anak Gunung Rinjani? Kami bertanya kepada Devy Kamil
Syahbana dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Jawabannya? Semua penyebutan itu betul.
"Rinjani
itu adalah sebuah kaldera besar yang terbentuk sudah lama sekali. Di
dalam kaldera itu pusat letusannya berpindah-pindah," kata Devy,
Kasubbid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Timur Indonesia.
"Diameter Rinjani besar sekali, delapan kilometer dari timur ke barat, dan 6,5 kilometer dari selatan ke utara," tambahnya.
Letusan
paling besar tercatat pada 1257, kala itu pusat letusan berada di
Gunung Samalas, di kompleks kaldera Rinjani. Kejadian ini terekam
sebagai salah satu letusan paling dahsyat di dunia.
Setelah itu, Samalas sudah tidak ada lagi. Tetapi
muncul kerucut-kerucut lain yang memiliki aktivitas vulkanik, salah
satunya adalah Gunung Barujari, kerucut yang tumbuh dengan ketinggian
2.726 meter.
"Selain Barujari, ada juga gunung lainnya, kawah lain
yang merupakan sumber aktivitas Rinjani. Yang kita observasi, ada
Gunung Anak Barujari dan Gunung Rombongan."
Terkait penamaan, dia
mengatakan semua penamaan yang ada di media massa selama ini betul,
karena "secara keseluruhan, yang meletus adalah Gunung Rinjani, melalui
Gunung Barujari."
Menurut catatan PVMBG, Rinjani telah meletus sebanyak 18 kali tetapi kekuatannya jauh di bawah letusan besarnya pada 1257.
Bagaimana kondisi sekarang?
Aktivitasnya,
menurut PVMBG, masih tercatat tinggi dengan abu mencapai ketinggian
sekitar 700 meter sampai 2.000 meter di atas Barujari, atau sekitar
3.100 hingga 4.400 meter di atas permukaan laut.
Arah abu
vulkaniknya tercatat berpindah-pindah sesuai arah angin: dari awalnya ke
arah barat laut, barat, barat daya, sekarang cenderung ke selatan.
"Yang
menarik, fragmentasinya sempurna sehingga abunya sangat halus. Inilah
yang menjelaskan mengapa abu tersebar ke arah yang jauh, dan saya dengar
sudah sampai ke Jawa Timur," kata Devy.
Bandara Ngurah Rai belum
akan dibuka sampai besok (06/11) pukul 08.45 waktu setempat, menurut
Juru bicara PT Angkasa Pura 1 Ida Bagus Ketut Juli Adnyana.
"Kabar dari BMKG, belum ada perubahan arah angin yang membawa abu dari Rinjani," ujarnya.
sumber : http://www.bbc.com