Pantai Lombang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pantai Lombang adalah salah satu pantai yang terletak di kabupaten Sumenep, Madura. Pantai ini tepatnya terletak di sebelah timur Sumenep, kira-kira 25km dari Kota Sumenep tepatnya di Kecamatan Batang-Batang.
Pantai Lombang merupakan salah satu wisata alam unggulan di Bumi
Sumekar. Di pantai ini, selain deburan ombak yang cukup tenang dan pasir
putih yang sangat halus, para pengunjung juga akan disuguhi dengan
rimbunnya pohon cemara udang yang berjajar mengikuti garis bibir pantai.
Daftar isi
Sejarah tumbuhnya pohon Cemara Udang
Cemara Udang adalah endemi tumbuhan khas dari pantai ini, konon
menurut sebagian besar masyarakat tumbuhan ini hanya tumbuh di Pantai
Lombang dan beberapa pantai di perairan laut Tiongkok.
Sejarah penyebaran pohon cemara udang di wilayah perairan Sumenep erat
kaitannya dengan ekspedisi besar kekaisaran negeri Tiongkok dalam
mengarungi perairan nusantara pada abad 15 yang dipimpin oleh Jenderal
The Ho (Sampo Thai Kam), Jenderal Ma’huan dan Jenderal Ong Keng Hong,
ketiganya juga dikenal dengan sebutan SAM PO TOA LANG yang artinya Tiga
Pendekar Besar dan dalam logat Jawa kuno dikenal dengan nama Dempo
Awang.
Muhibah tersebut membawa kapal sebanyak 62 armada, dengan pasukan
perang 27.800 orang, konon muhibah besar itu merupakan suatu pelayaran
terbesar kala itu. Bila berlayar seakan menutup keluasan lautan yang
dilewatinya, banyak para negara tetangga yang merasa takjub dan
khawatir. Kelihatannya memang seolah Kaisar
daratan China memamerkan kekuatannya kepada negeri-negeri tetangga dan
menunjukkan bahwa dirinya sebagai negara super power, adigang adigung
adiguno, seolah tidak ada negara lain yang bisa melindunginya.
Tapi sesampainya di laut Jawa, salah satu kapal induk membentur batu
karang sampai hancur, dg kejadian tsb Jenderal Ong Keng Hong selaku
jurumudi utama meninggal dunia, kemudian semua armada dirapatkan ke
pantai, maka tempat merapatnya kapal-kapal armada tersebut diabadikan
dengan nama Mangkang, yang artinya wangkangnya kapal, letaknya sekitar
10km di sebelah barat kota Semarang. Karena Ong Keng Hong pemeluk agama Islam, maka dikuburkan secara Islam di daerah Gedongwatu.
Setelah selesai upacara penguburan lalu pelayaran muhibah besar tersebut dilanjutkan menuju ke pusat kerajaan Majapahit, tapi rupanya kemalangan masih tetap mengikuti mereka, kapal-kapal terbawa arus ke arah timur dan dilanda angin topan
disekitar perairan Masalembu, maka sebagian banyak yang tenggelam, juga
banyak yang hancur serta perlengkapannya banyak yang terdampar di
pantai sekitar pulau Jawa dan Madura, seperti halnya : Jangkarnya ada di Pati,
piringnya ditemukan di pantai Kamal yang kemudian diabadikan dengan
nama Ujung Piring, tiangnya ditemukan di perairan masuk Kabupaten
Sumenep, itiknya banyak beterbangan di selat Kamal maka bilamana kita
naik perahu layar akan terdengar sayup-sayup suara itik mengalun.
Dari kisah diatas bisa dipastikan, bahwa beberapa tumbuhan "Cemara
Udang" yang ada di perairan utara Kabupaten Sumenep, merupakan hasil
dari sisa-sisa bawaan prajurit-prajurit yang terdampar di perairan
Sumenep ketika dalam perjalanan ekspedisi muhibah tsb.
Lokasi
Secara administratif, Pantai Lombang terletak di Desa Lombang,
Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia.
Akses
Pantai Lombang terletak sekitar ± 30 km dari Kota Sumenep ke arah
timur laut. Untuk mencapai lokasi, wisatawan dapat memanfaatkan angkutan
umum, persewaan mobil, atau menyewa ojek dengan waktu tempuh sekitar
satu jam perjalanan. Bila Anda berdomisili di luar Pulau Madura, Anda
dapat menyeberang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju
Pelabuhan Kamal, Bangkalan Madura dengan kapal ferry. Dari Bangkalan,
Anda dapat menggunakan angkutan umum untuk menuju ke Kota Sumenep.
Harga Tiket
Biaya karcis untuk memasuki pantai ini adalah Rp 5.000,- per orang.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Wisatawan yang ingin bermalam di pantai ini dapat mendirikan tenda di
tepi pantai, sebab belum tersedia hotel di sekitar pantai ini.
Fasilitas penginapan yang ada, yaitu pondok-pondok alami dari kayu,
biasanya hanya diperuntukkan bagi peserta paket wisata dari agen
perjalanan tertentu. Apabila terpaksa harus menginap, wisatawan dapat
memperoleh jasa hotel di Kota Sumenep.
Di pantai ini telah tersedia kamar bilas bagi para pengunjung untuk
membersihkan badan sehabis bermain pasir atau berenang. Jika ingin
duduk-duduk santai, wisatawan dapat memanfaakan beberapa tempat duduk
atau warung-warung kecil di pinggir pantai yang menjual `es degan`
(kelapa muda) serta `rujak lontong` (rujak Madura). Di tengah teriknya
matahari, rujak lontong yang lezat, serta segarnya es degan sangat cocok
untuk dinikmati.
Pustaka dan Pranala Luar
- Ragam Wisata Sumenep
- Wisata Lombang
- Panduan Wisata Kabupaten Sumenep 2011, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Sumenep
- Songennep Tempo Doeloe Facebook