Bahaya Abu Vulkanik Bagi Pesawat
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki banyak
gunung api yang masih aktif. Saat salah satu gunung meletus dan
mengeluarkan abu vulkanik, tentunya bandara yang ada di wilayah sekitar
letusan gunung harus ditutup. Mengapa demikian?
Bandara harus ditutup karena dampak abu vulkanik letusan gunung
berapi sangat berbahaya dan bisa mematikan mesin pesawat. Abu tersebut
bisa merusak fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet.
Kejadian tersebut pernah dialami oleh pesawat Boeing 747-200 milik
maskapai British Airways pada tanggal 24 Juni 1982 dengan rute
penerbangan Kuala Lumpur – Perth. Beruntung pesawat tersebut bisa terbebas dari kepungan abu vulkanik dan mendarat di bandara terdekat.
Debu abu vulkanik ukurannya sangat kecil dan ringan, sehingga bisa
terbawa angin dengan sangat mudah. Bila menempel di badan atau komponen
pesawat maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkannya.
Debu yang menempel dalam waktu lama bisa menyebabkan retakan halus di
badan pesawat.
Selain itu debu abu vulkanik yang menempel dalam jumlah banyak di
pesawat juga bisa merusak aliran udara di sekitar badan pesawat dan akan
membuatnya menjadi penghambat laju. Bahkan abu tersebut bisa membuat
mesin pesawat mati.
Sehingga tindakan penutupan bandara saat terjadi letusan gunung
berapi, memang merupakan tindakan yang tepat. Karena keamanan merupakan
hal yang sangat penting bagi penerbangan.
05/08/2015 15:51:00
sumber : http://www.utiket.com