Tips Memilih Partner Mendaki Gunung
, ,
Tidak semua orang dapat melakukan pendakian seorang diri, kebanyakan
dari kita tetap membutuhkan (minimal) seorang partner untuk dapat
melakukan pendakian dengan lancar, aman, dan selamat sampai kembali lagi
ke rumah tercinta. Terlepas dari banyaknya pengalaman yang ia miliki,
mendukungnya peralatan yang ia punya, dan sangat mumpuni skill yang ia
kuasai, pendakian tanpa partner tetap sangat berbahaya dan beresiko
untuk dilakukan oleh seorang pendaki, karena seperti yang telah saya
bahas berkali-kali, saat mendaki, akan banyak sekali kejadian-kejadian
tak terduga yang belum tentu mampu kita tangani seorang diri. Maka dari
itu, akan lebih baik dan aman jika kita memiliki teman seperjalanan yang
akan siap sedia membantu kita manakala kejadian buruk tiba-tiba
menghadang.
Namun perlu diingat, mendaki bersama seorang atau banyak partner tidak
selalu menjamin pendakian yang kita lakukan berakhir dengan lancar,
aman, dan menyenangkan. Terutama jika kita nanjak bareng dengan teman
yang ternyata sangat menyusahkan dan lebih parahnya lagi punya sifat
yang sangat menjengkelkan. Sepanjang perjalanan kita bakalan disiksa
lahir batin oleh tingkah polah partner kita yang parahnya minta ampun
tersebut. Bukan cerita seru yang didapat, tapi keluhan-keluhan makan
hati lah yang akan terlontar saat kita pulang dan menceritakan
pengalaman mendaki kita bersamanya. Demi menghindari hal-hal buruk itu,
rasa-rasanya kita perlu lebih selektif dalam memilih partner mendaki.
Bukan berarti kita tak bersahabat terhadap semua orang, diskriminatif,
pilih-pilih teman, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya, tapi siapa
yang mau jika mendaki gunung yang pada awalnya kita bayangkan akan
berlangsung menyenangkan, namun kenyataannya berjalan menyebalkan dan
melelahkan lahir batin, gara-gara kita sembarang mengajak orang mendaki
bersama. Untuk itu, kami punya beberapa tips yang bisa kamu
pertimbangkan untuk memilih partner mendaki yang bakal cocok menemani
perjalanan panjangmu. Apa saja tipsnya, check this out guys!
- Mampu Bekerja Sama dengan Baik
Inilah faktor paling penting yang harus kamu pertimbangkan saat hendak
memilih teman mendaki. Pilihlah teman yang telah kamu kenal baik dan
kamu yakin akan mampu bekerja sama dengannya. Banyak orang mengatakan,
saat naik gunung, sifat asli seseorang bakal muncul, hal ini juga perlu
kamu pertimbangkan, bisa saja seseorang yang sehari-hari mampu
berkerjasama dan berhubungan baik dengan kamu, tapi saat mendaki gunung
ternyata kebrengsekannya tiba-tiba muncul, tentu hal itu sangat
mengganggu dan menyusahkan perjalanan kamu. Perlu kejujuran hati untuk
menilai dengan baik karakter seseorang, pastikan kamu memilih dengan
baik partner yang mampu bekerja sama sepanjang perjalanan pendakian.
- Punya Pengalaman Mendaki yang Seimbang
Partner yang punya pengalaman mendaki jauh lebih mentereng dari kamu
memang bagus dan membuat hati menjadi tenang, namun akan membuat kamu
terlena dan terlalu bergantung pada pengalamannya yang super hebat.
Sedangkan partner dengan pengalaman jauh di bawah kamu bakal sedikit
menyusahkan dengan banyak berondongan pertanyaan polosnya, sulit untuk
diajak berdiskusi menghadapi suatu permasalahan dan pastinya dia bakal
tergantung banget sama pengalaman yang kamu miliki. Seyogyanya, pilihlah
partner dengan pengalaman mendaki yang seimbang denganmu, agar
pembagian tugas bisa dilakukan dengan mudah, permasalahan dapat diatasi
bersama, dan masing-masing akan mampu bekerja sama tanpa saling
bergantung pada yang lainnya.
- Punya Kekuatan Fisik yang Setara
Mendaki dengan teman yang punya speed cepat dengan kekuatan fisik
mumpuni akan membuat kamu kepayahan mengejar dan menyamakan ritme
pendakian. Sebaliknya jika mendaki dengan teman yang jarang berolahraga,
dengan ritme jalan sangat lamban, kesabaran kamu akan diuji dengan
sangat, dan juga mendaki dengan ritme terlalu lamban disertai banyak
istirahat bakal membuat tubuh kamu lebih capek. Untuk menghindari hal
tersebut, pilihlah partner yang kira-kira punya kemampuan fisik yang
sama dengan kamu, agar ritme pendakian menjadi stabil tanpa harus ada
yang berkorban untuk menunggu dan mengikuti ritme berjalan teman
lainnya.
- Punya Peralatan yang Setipe
Jika kamu mendaki dengan peralatan yang super ultralight, sedangkan
partner kamu memakai peralatan classic yang super berat, pendakianmu
dijamin bakal sedikit kacau dan kurang rasa kebersamaan. Samakan dulu
persepsi dan tujuan mendaki kalian, berkorbanlah dengan membawa
peralatan sejenis jika temanmu tak punya alat mendaki ultralight, agar
pendakian menjadi lebih seimbang dengan kebersamaan menanggung beban
yang sebanding. Jika kamu memaksa ingin membawa peralatan ultralight,
cari lagi teman yang mau mendaki bersama dengan peralatan sejenis.
- Punya Tujuan yang Sama
Setiap orang punya alasan dan tujuan yang beragam dalam melakukan
pendakian. Ada yang mencari tantangan, ada juga yang menginginkan
pemandangan, ada yang mengetes kemampuan fisik, ada pula yang bersantai
sekedar rekreasi, dan banyak lagi tujuan tergantung pribadi
masing-masing. Pastikan kamu mendaki dengan orang yang punya tujuan
sama, agar semuanya sama-sama menikmati perjalanan.
Itulah tadi sedikit tips memilih partner mendaki gunung yang bisa kami
berikan. Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang mampu beradaptasi,
bersabar, dan mengerti akan kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh
temannya, tapi tetap saja kan tidak ada manusia yang sempurna, semua
memiliki batas kesabarannya masing-masing. Beruntunglah bagi kamu yang
punya kemampuan sabar tanpa batas, sehingga bisa bebas memilih teman
seperjalanan mendaki tanpa akan mengeluh di kemudian hari. Itu saja yang
dapat kami berikan, semoga bermanfaat, Salam Lestari!
baca juga tips menjadi leader pendakian..
sumber : http://www.bluetripper.com