"Diimbau agar tidak ada aktivitas dalam radius tiga kilometer."
Minggu, 5 Juli 2015 | 10:19 WIB
Asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7). (Antara/ Budi Candra Setya)
VIVA.co.id - Gunung
Raung di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menunjukkan gejala
yang kian memburuk. Sabtu malam, 4 Juli 2015, gunung yang memiliki
ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut itu kembali
"meraung-raung" dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 400 meter. Abu
vulkanik pun dikatakan lebih tebal dari biasanya.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gempa (PVMBG)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, gempa tremor
vulkanik memang teramati terjadi terus-menerus di Gunung Raung.
"Terdengar gemuruh lemah hingga sedang. Terlihat cahaya api di
Gunung Raung," kata Surono dalam keterangan resminya yang diterima VIVA.co.id, Minggu 5 Juli 2015.
Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini pun mengatakan, antisipasi
perlu dilakukan warga agar kondisi yang tak diinginkan tidak terjadi.
Meskipun demikian, Surono mengatakan agar masyarakat tidak terpancing
isu-isu jika Gunung Raung akan meletus besar. Sebab, gunung yang kini
berstatus Siaga ini sedang meletus dengan tipe Strombolin.
"Diimbau agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius tiga
kilometer dari kawah Gunung Raung. Masyarakat yang bermukim dan
beraktivitas di luar radius tiga kilometer agar tetap tenang, lakukan
kegiatan seperti biasa," kata Surono. (art)
sumber : http://nasional.news.viva.co.id
sumber : http://nasional.news.viva.co.id