SainsMe – Indonesia memiliki banyak gunung berapi. Di awal tahun 2014 saja ada dua gunung berapi yang erupsi yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Kelud di Jawa Timur. Ketika gunung berapi erupsi, hujan abu vulkanik seringkali menjadi suatu hal yang tidak terelakkan. Abu vulkanik juga bisa tersebar ke daerah yang cukup jauh. Mungkin ada di antara kamu yang belum tahu sebenarnya apa sih abu vulkanik itu?
Abu vulkanik sesungguhnya adalah serpihan-serpihan kecil dari batuan dan magma yang hancur saat terjadinya erupsi. Partikel dari abu vulkanik ini sangatlah kecil, tidak lebih besar dari 2 milimeter saja.Eh meskipun kecil, jangan anggap remeh abu yang satu ini ya. Meskipun kecil, di dalam satu partikel abu ini terkandung partikel batuan, mineral, dan partikel kaca. Kaca? Ya, di dalam sebuah partikel abu vulkanik terkandung material berupa kaca vulkanik yang sangat kecil, mirip dengan kaca yang kita gunakan sehari-hari. Hmm, cukup padat dan keras juga ya kandungannya
Jika dilihat secara mikroskopis, abu vulkanik ini memiliki bentuk yang cukup tajam. Hal ini agak berbeda dengan abu hasil pembakaran pada umumnya yang cenderung berbentuk bulat. Abu vulkanik memang bukan terbentuk dari hasil pembakaran, melainkan terbentuk dari hancurnya batu dan bekunya magma pada saat letusan terjadi. Pembekuan magma terjadi secara tidak sempurna. Inilah yang mengakibatkan magma berubah menjadi partikel kaca vulkanik dan kemudian bersatu dengan serpihan-serpihan batu membentuk abu vulkanik.
Lalu, seberapa bahaya sih abu vulkanik ini bagi kesehatan kita? Sabar ya, kita akan bahas di artikel selanjutnya.