Pesona Desa Wisata Jelok Gunungkidul
Mengupas potensi wisata
di Kabupaten Gunungkidul seolah tidak ada habisnya. Beragam wujud
keindahan alam maupun keunikan budaya tersaji untuk dinikmati, salah
satunya adalah Desa Wisata Jelok. Apa keunikan dan keindahan Desa Wisata
Jelok? Mari kita telusuri.
Selamat Datang di Desa Wisata Jelok |
Sejarah Singkat Desa Wisata Jelok
Jelok sendiri sebenarnya
merupakan sebuah padukuhan yang berada di Desa Beji Kecamatan Patuk,
Kabupaten Gunungkidul. Lokasi padukuhan ini hanya sekitar 4 km dari
Jalan Yogya-Wonosari, dan dapat ditempuh dengan kendaraan darat,
khususnya sepeda motor mengingat untuk memasuki padukuan tersebut, hanya
terdapat jembatan gantung selebar sekitar 1 meter. Bagi pecinta
offroad, memang sebenarnya ada jalan yang lebih lebar namun harus
memutar dan melewati daerah hutan.
Petunjuk Arah Desa Wisata Jelok |
Jembatan Gantung, Pintu Masuk Desa Wisata Jelok |
Munculnya ide membangun
sebuah desa wisata berawal dari dibangunnya sebuah gubug di tanah kas
Padukuhan Jelok, yang digunakan untuk tempat belajar anak serta ngobrol
di waktu malam. Dari obrolan Mas Aminudin Azis beserta sejumlah pemuda
dan masyarakat Padukuhan Jelok, munculah ide agar kampung Jelok
meningkat secara ekonomi disamping tetap melestarikan budaya dan
lingkungan.
Suasana Desa Wisata Jelok |
Pada perkembangannya,
Mas Aminudin Azis dan warga masyarakat Padukuhan Jelok memanfaatkan
potensi tersebut untuk membentuk konsep desa wisata berbasis masyarakat,
budaya, dan lingkungan, yang selanjutnya menjadi cikal bakal dari
wisata perdesaan seluas 75 hektar.
Setidaknya, dalam perkembangannya, Desa Wisata Jelok mampu menyuguhkan wisata petualangan, seperti arung jeram, menangkap ikan, bersepeda, berkemah, dan outbond, serta wisata pendidikan seperti membaca di perpustakaan, melukis, menggambar, bertani organik, membuat biogas, pupuk kompos dan arang, dan wisata budaya, seperti pertunjukan merti kali, jathilan, dan macapat.
Cottage Desa Wisata Jelok |
Setidaknya, dalam perkembangannya, Desa Wisata Jelok mampu menyuguhkan wisata petualangan, seperti arung jeram, menangkap ikan, bersepeda, berkemah, dan outbond, serta wisata pendidikan seperti membaca di perpustakaan, melukis, menggambar, bertani organik, membuat biogas, pupuk kompos dan arang, dan wisata budaya, seperti pertunjukan merti kali, jathilan, dan macapat.
Potensi dan Gambaran Wisata Desa Wisata Jelok
Pertama memasuki Desa
Wisata Jelok, kita akan langsung disuguhi atmosfer perdesaan yang asri.
Jembatan gantung yang membetang diatas Sungai Oya seolah menyambut
kedatangan pengunjung dengan penuh suka cita. Tak terasa, keramahan
masyarakat desa siap mengawali pengalaman kita di Desa Wisata Jelok.
Berjalan kurang lebih
300 meter, kita akan sampai di sebuah gubug sebagai sentral kegiatan
wisata. Di sekelilingnya, beberapa cottage atau rumah-rumah kecil untuk
penginapan yang terbuat dari bambu siap menjadi tempat istirahat ketika
malam tiba.
Pendopo Serba Guna Desa Wisata Jelok |
Wedang Secang, Welcome Drink-nya Desa Wisata Jelok |
Suguhan Makanan Khas Desa Wisata Jelok |
Aktivitas Outbound Desa Wisata Jelok |
Makan Siang Khas Desa Wisata Jelok |
Rafting dan Canoing Desa Wisata Jelok |
Sebagai sbeuah obyek
wisata yang menawarkan potensi alam maupun budaya, Desa Wisata Jelok
menerapkan norma tidak tertulis yang harus dipatuhi wisatawan.
Setidaknya, beberapa hal berikut harus kita hormati dan kita terapkan
selama kunjungan:
Do’s atau hal-hal yang sebaiknya dilakukan selama kunjungan:
- Membawa pakaian ganti;
- Memakai Sepatu olahraga dan cadangannya;
- Menghormati adat istiadat masyarakat setempat;
- Melakukan pemanasan sebelum outbound dan rafting;
- Membawa kamera anti-air.
Don’t’s atau hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan selama kunjungan:
- Membuang sampah sembarangan;
- Mencorat-coret (termasuk pada jembatan gantung);
- Memforsir tenaga selama outbound;
- Menyepelekan arahan instruktur;
Itulah sekilas tentang
keindahan Desa Wisata Jelok. Jika penasaran, silahkan sobat meluangkan
waktu untuk mengunjunginya. Semoga bermanfaat. Salam.