Pecinta Alam VS Pendaki Gunung
Beda tipis kalau kita akan membedakan antara Pecinta Alam dengan Pendaki Gunung
Pecinta Alam,
- Suatu kegiatan Olah Raga Alam, Dia berusaha menjaga alam sekitarnya dan selalu ikut melestarikannya.
- Pendakian pada sebuah Gunung dan bisa mencapai puncak dan kembali pulang adalah tujuannya.
- Foto dan Cerita itulah yang akan dibawa pulang sebagai Tanda Keberhasilannya.
- Tidak pernah meninggalkan sampah dan selalu membawa turun sampah yang dia temukan, agar gunung tetap bersih dan terjaga kelestariannya.
Adapun Pendaki Gunung.
- Hanya bermodal tenaga yang kuat, dan semangat yang membara, Dia akan mendaki gunung yang diidamkan. Kadang tidak melihat perbekalan dan keselamatan selama pendakian.
- Dia bangga, jika namanya tertulis dipepohonan dan dibebatuan disepanjang perjalanannya. Dia bangga, karena dia telah sampai di Puncak, maka Cat Spray.... selalu mereka bawa untuk menulis namanya.
- Pulanglah dia, dengan membawa bunga Edelweis sebanyak-banyaknya, demi sang kekasih.
- Dia tak peduli, sampah perbekalan berserakan disepanjang jalan yang dia lewati, bahkan mungkin dia ikut menambah pundi-pundi sampah si basecamp.
- Dia tebang pohon demi untuk membuat api unggun semalaman, agar badan hangat ujarnya.
- Dia tangkap burung-burung liar, yang sebenarnya dia selalu bernyanyi bagi para pendaki.
itulah.... sekelumit Pecinta Alam Sejati dengan Pendaki Gunung.
Kisah
nyata yang pernah saya alami, tepat di Hari Bumi 2013.... kami memasang
tanda jalur pendakian di Gunung Slamet. Dengan 10 rekan Pecinta Alam
SMEDIPALA, kami membuat tanda arah puncak dengan bahan Aluminium yang
tebal dan kuat. Kami gunakan Cat Fosfor agar menyala dikegelapan malam.
Dari
Pos 1 hingga Puncak akhirnya terpasang tanda tersebut, agar bisa
membantu para Pecinta Alam sampai di Puncak dengan jalur yang aman dan
benar.
Tepat diakhir tahun dibulan Desember kami mendaki untuk
malam tahun baru 2014. Alangkah kecewanya,.. kami menemukan tanda jalur
pendakian yang kami buat, sudah penuh dengan coretan nama yang
menggunakan Cat dan spidol. Bahkan Tanda "Puncak Gunung Slamet" yang
berbahan Aluminium ukuran 80 x 40 cm juga hilang entah kemana rimbanya.
Padahal kami paku dengan pasak baja yang kuat dibebatuan puncak.
Inilah.... bukti kekurang pahaman para rekan-rekan pendaki semua.
Ayolah... kita jaga kelestarian hutan kita. Agar tetap Lestari....
"Jangan Tinggalkan sesuatu, Kecuali Jejak"
"Jangan membunuh, sesuatu Kecuali waktu"
"Jangan Bawa Sesuatu Kecuali Gambar atau Foto"
Salam Lestari
karya Agus Japloens
dan kami Team XploreWisata.Com menambahkan,,
Jangan Meninggalkan Sesuatu Terutama Sampah