Taman Nasional Gede-Pangrango Akan Ditutup pada 18 Juni Sampai Akhir Agustus
Jakarta - Bagi Anda pendaki gunung
yang ingin melakukan pendakian di Taman Nasional Gede-Pangrango mesti
mengatur waktu pendakian. Pihak taman nasional akan menutup kawasan
favorit para pecinta alam ini.
“18 Juni sampai akhir Agustus. Kalau Juni sampai Juli kami melakukan perbaikan online, jadi selama perbaikan sistem online di lapangan dikosongkan. Kalau Agustus itu untuk mencegah kebakaran,” jelas Kepala TNGP Heri Subagiadi, Senin (18/5/2015).
Heri menjelaskan, selama ini sistem online sudah sejak lama tak diperbaiki. Pada Juni dan Juli ini akan secara intens perbaikan dilakukan, sekaligus menyiapkan sistem yang lebih baik.
“Kalau sudah diperbaiki, semua yang mau mendaki mendaftar secara online, manual tidak bisa lagi dilakukan,” jelas dia.
Saat ini, sistem manual masih diberlakukan karena sistem online masih belum siap. Sistem online diperbaiki agar pendaki terdata berapa jumlah yang berada di kawasan TNGP.
“Biasanya setiap akhir pekan ada 1.000 orang, biaya masuk di hari biasa Rp 27 ribu dan di akhir pekan Rp 32 ribu,” terangnya.
Selama penutupan itu pihak TNGP, akan melakukan patroli dan siapa saja yang masuk secara ilegal akan diusir. Selain itu juga pihaknya mewanti-wanti agar pendaki menjaga kebersihan karena di kawasan taman nasional hanya jejak yang ditinggalkan.
“Kalau sampah itu wajib dibawa turun lagi, jadi kalau kita makan permen ya sampahnya dikantongi sampai turun lagi,” tutup dia.
Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV
(nal/ndr)
“18 Juni sampai akhir Agustus. Kalau Juni sampai Juli kami melakukan perbaikan online, jadi selama perbaikan sistem online di lapangan dikosongkan. Kalau Agustus itu untuk mencegah kebakaran,” jelas Kepala TNGP Heri Subagiadi, Senin (18/5/2015).
Heri menjelaskan, selama ini sistem online sudah sejak lama tak diperbaiki. Pada Juni dan Juli ini akan secara intens perbaikan dilakukan, sekaligus menyiapkan sistem yang lebih baik.
“Kalau sudah diperbaiki, semua yang mau mendaki mendaftar secara online, manual tidak bisa lagi dilakukan,” jelas dia.
Saat ini, sistem manual masih diberlakukan karena sistem online masih belum siap. Sistem online diperbaiki agar pendaki terdata berapa jumlah yang berada di kawasan TNGP.
“Biasanya setiap akhir pekan ada 1.000 orang, biaya masuk di hari biasa Rp 27 ribu dan di akhir pekan Rp 32 ribu,” terangnya.
Selama penutupan itu pihak TNGP, akan melakukan patroli dan siapa saja yang masuk secara ilegal akan diusir. Selain itu juga pihaknya mewanti-wanti agar pendaki menjaga kebersihan karena di kawasan taman nasional hanya jejak yang ditinggalkan.
“Kalau sampah itu wajib dibawa turun lagi, jadi kalau kita makan permen ya sampahnya dikantongi sampai turun lagi,” tutup dia.
Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV
(nal/ndr)