Pendaki Semeru Seharusnya Menyadari
Untuk Saling Mengingatkan Pentingnya Menjaga Kebersihan Gunung
FORUMHIJAU.COM
(@ForumHijau_ID) - Liburan panjang mulai hari Kamis (14/5/2015),
berdampak besar terhadap kedatangan Pendaki Gunung Semeru yang sudah
penuh terhitung sampai Minggu (17/5/2015).
Hal itu disampaikan DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) saat dikonfirmasi Forumhijau.com hari ini (19/5/2015), setelah FHI membaca pemberitaan tentang sampah semeru.
Ia mengatakan, kuota pendakian di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini dibatasi 500 pendaki saja setiap harinya.
� Kuota pendakian yang diizinkan melakukan pendakian sebanyak 500 orang setiap harinya ini, karena untuk menjaga ekosistem di Gunung Semeru agar tidak terganggu.
Karena, pendakian yang terlalu padat dengan ratusan orang juga akan membawa dampak terhadap flora dan fauna yang ada, � katanya.
Apalagi penetapan kuota pendakian sebanyak 500 orang itu, juga berarti bahwa pendaki yang naik sebanyak itu akan menambah jumlah pendaki yang sebelumnya telah terlebih dulu naik.
� Karena pendakian itu tidak mungkin sehari, bisa dua hari atau bahkan lebih. Dengan estimasi, setiap harinya bisa ribuan orang pendaki sekaligus yang berada di jalur pendakian Gunung Semeru, � terangnya.
Ayu Dewi Utari juga menyampaikan, sejak awal pendakian di gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut 9mdpl ini dibuka pada 1 Mei lalu, kuota pendakian memang selalu penuh.
Ini berarti animo masyarakat, terutama para pendaki untuk menjelajah Gunung Semeru sangat tinggi.
� Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari mancanegara. Termasuk juga saat liburan panjang hari, kuota pendakian sampai penuh.
Liburan panjang memang dimanfaatkan betul oleh wisatawan untuk menjelajah Gunung Semeru, � tuturnya.
Kepada para wisatawan, ia juga menegaskan, bahwa rekomendasi yang diijinkan selama melakukan pendakian masih saja. Yakni batas pendakian yang diperbolehkan hanya sampai titik Kalimati saja.
Selain itu, pendaki juga harus membawa surat keterangan kesehatan dari Puskesmas, dilarang membuat perapian dan membuang sampah di sepanjang jalur pendakian.
� Untuk masalah sampah ini, saya sering ingatkan betul, mohon menjaga etika dan kesadarannya. Karena kalau wisatawan pendaki tidak beretika dan sadar, Gunung Semeru nanti akan berubah menjadi gunungan sampah, � demikian ungkap Ayu Dewi Utari
Namun mirisnya, para pendaki ini malah meninggalkan sekitar 1,5 ton sampah yang menumpuk di Pos Ranupani.
Ayu mengatakan, ada tiga truk sampah yang dikumpulkan oleh petugas. Sampah-sampah itu dari kegiatan warga yang selama tiga hari berkemah di Ranupani.
"Ada tiga truk yang digunakan. Masing-masing truk membawa sampah antara 400-500 kilogram," pungkas Ayu.
Ya, seperti inilah jika Pendaki Gunung hanya menggunakan kata Pecinta Alam sebagai embel-embel dan Kode Etik cuma sebagai pajangan basecamp.
[ http://forumhijau.com/pendaki-semeru-tak-punya-etika/ ]
Follow us : @ForumHijau_ID