Jumlah Wisatawan Masuk Gua Pindul Harus Dibatasi
Ramainya Antrian pengunjung Gua Pindul 2 Mei 2015 / facebook : Lazarus Arintoko
Sejumlah pihak mendesak pembatasan jumlah wisatawan yang masuk ke
dalam Gua Pindul segera dilaksanakan karena kondisinya saat ini sudah
cukup mengkhawatirkan.
Tidak terkontrolnya jumlah wisatawan dikhawatirkan malah akan merusak ekosistem yang bisa merugikan masyarakat sendiri.
Salah satunya disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul,
Purwanto. Menurutnya, jika pemerintah dan pengelola Gua Pindul tidak
segera melakukan pembatasan, maka ekosistem di dalamnya akan rusak.
Dalam jangka panjang masyarakat sendiri yang akan rugi.
“Kami meminta segera ada pembatasan. Kalau seperti itu terus, malah
akan merugikan masyarakat,” katanya saat diminta tanggapan mengenai
membludaknya wisatawan yang masuk ke dalam Gua Pindul pada akhir pekan
lalu, Senin (4/52015).
Politisi Partai Gerindra ini mengakui memang saat ini tidak ada
aturan tertulis yang membatasi jumlah wisatawan. Untuk itu diperlukan
komitmen kuat di antara pengelola sehingga apa yang sudah disepakati
bisa benar-benar dijalankan.
Selain pembatasan, menurutnya juga diperlukan kebijakan meliburkan
Gua Pindul. Artinya, dalam jangka waktu tertentu, pengelola tidak
memasukkan wisatawan untuk menyusuri gua.
Langkah itu nantinya bisa meminimalisir kerusakan ekosistemnya.
“Itu perlu (diliburkan satu hari dalam sepekan atau sebulan). Kalau
ekosistemnya sudah rusak, butuh waktu lama untuk
memperbaikinya,”ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Walhi DIY. Menurut Direktur Walhi
DIY, Haliq Sandera, pembatasan jumlah wisatawan ini mendesak untuk
dilakukan.
Pembatasan dapat dilakukan dengan berbagai model. Salah satunya melakukan pembatasan jumlah wisatawan perhari atau pertahun.
“Pembatasan tidak hanya dilakukan di Pindul saja, tetapi juga dilakukan di kawasan ekowisata yang dikembangkan lainnya,”katanya.
Kepada pemerintah, Haliq meminta untuk segera membuat kebijakan
mengenai pembatasan jumlah kunjungan wisatawan ini. Nantinya, kebijakan
tersebut segera disosialisasikan kepada masyarakat sehingga bisa
terlaksana dengan baik.
“Kesadaran masyarakat yang tinggal di lokasi ekowisata untuk tetap
menjaga lingkungan, perlu dibangunkan. Karena ketika ekosistem tidak
dijaga, berubah dan rusak, akan mengurangi minat wisatawan juga untuk
berkunjung ke sana,” imbuhnya.
via tribunjogja