Tinggal Satu Ekor di Dunia,
Badak ini Mau Buang Air Saja Dijaga Tentara
Selasa, 14 April 2015 20:33
Sudan, satu-satunya Badak Putih Utara yang tersisa di dunia.
SURYAMALANG.COM, NAIROBI - Sudan namanya. Selama 24 jam, dia selalu didampingi tiga sampai empat tentara bersenapan laras panjang di Kenya.
Sudan bukan presiden, miliuner, atau pemimpin teroris.
Alih-alih manusia, Sudan adalah badak berusia 40 tahun.
Yang membuat dia dikawal begitu ketat, karena Sudan kini menjadi satu-satunya Badak Putih Utara (Ceratotherium simum cottoni) jantan yang tersisa di dunia.
Ya, bila Sudan mati, maka, Badak Putih Utara, dipastikan punah.
Badak ini mendapat perlindungan 24 jam, karena dikhawatirkan menjadi incaran pemburu liar.
Itu artinya, dimanapun dan apapun yang dilakukan Sudan, ia akan mendapat pengawalan ketat dari bodyguard pribadi-nya.
Dirilis oleh The Huffington Post, bisa tidaknya badak jenis ini lestari, tergantung dari Sudan dan dua Badak Putih Utara betina yang ada di pusat konservasi badak Ol Pejeta di Kenya.
Ol Pejeta merupakan satu-satunya harapan, agar Badak Putih Utara bisa lestari.
Tak hanya penjaga bersenapan, Ol Pejeta juga melindungi Sudan dengan radio pemancar.
Cula dari Sudan juga terpaksa diambil, demi mengurangi minat pemburu liar untuk membunuhnya.
"Satu-satunya alasan membunuh badak adalah untuk diambil culanya.
Dengan begini, Sudan bisa lebih aman," ujar Elodie Sampere, pengelola
konservasi di mana Sudan dijaga.
Perburuan terhadap badak merupakan salah satu yang termasif di dunia.
Tahun 1960, tercatat masih ada 2.000 Badak Putih Utara di dunia. Bandingkan kondisi tersebut pada tahun 1984, dimana jumlahnya tinggal 15 ekor saja.
Maklum, cula dari badak jenis ini, dikabarkan bisa dijual seharga Rp 900 juta per kilogram. (*)
sumber : http://suryamalang.tribunnews.com