Semeru Masih Ditutup, 16 Orang Nekat Terobos Masuk
Forumhijau.com
(@ForumHijau_ID) - Sekali lagi perilaku seperti ini tidak pantas
dilakukan dan ditiru oleh orang yang menyandang nama Pecinta Alam di PDL
nya.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) sejak awal Januari hingga hari ini, Sabtu (18/4/2015), masih menutup jalur pendakian Gunung Semeru.
Seluruh aktivitas pendakian dilarang, karena masih dilakukan upaya pengembalian kondisi ekosistem, pembersihan jalur dari longsoran dan sampah.
Meski jalur pendakian Gunung Semeru ditutup, masih ada saja pendaki yang nekat menerobos jalur pendakian di Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Mereka secara diam-diam melakukan pendakian dari jalur yang tidak resmi sehingga melewati izin dari petugas di Pos Resort TNBTS yang resmi di Desa Ranu Pane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Tindakan ini seperti yang dilakukan 16 orang pendaki dari Tangerang, Provinsi Banten yang nekat menerobos jalur pendakian dari jalur Pocokusumo, Kabupaten Malang.
Mereka melakukan pendakian diam-diam tanpa izin dari TNBTS dalam status penutupan jalur.
Namun, tindakan yang dilakukan belasan pendaki ini berhasil terpantau petugas TNBTS yang sedang melakukan pembersihan longsoran yang berada di kawasan Ranu Kumbolo.
"Petugas kami sedang membersihkan jalur yang tertutup longsoran di sekitar Ranu Kumbolo. Di sana, ternyata berhasil mendapati 16 pendaki yang nekat menerobos jalur pendakian dan akhrinya mereka kami tangkap dan usir turun kembali melalui jalur Ranu Pane," kata DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala BB TNBTS ketika FHI kutip dari Sentral FM.
Para pendaki ini, lanjut dia, melakukan pendakian dari jalur tidak resmi di wilayah Poncokusumo, Kabupaten Malang.
" Memang untuk mendaki Semeru ada jalur-jalur yang tidak resmi sehingga
tidak melalui Pos petugas Resort TNBTS yakni di Ranu Pane. Diantara
jalur tidak resmi ini, bisa dari Poncokusumo, Tawon Songo dan lainnya,"
paparnya.
Setelah diusir turun gunung dengan pengawalan petugas
TNBTS, ke-16 pendaki tersebut diarahkan ke Pos Resort TNBTS di Desa
Ranu Pane. Di sana, mereka diinterogasi petugas dan didata identitasnya.
"Selanjutnya, mereka kita perintahkan pulang. Data identitas mereka
juga kita tetapkan masuk daftar BLACK LIST pendakian Gunung Semeru dan
gunung lainnya.
Daftar black list ke-16 pendaki ini, juga kami sampaikan kepada semua pengelola," terangnya.
Tidak hanya itu saja, lanjut Ayu, BB TNBTS akan melakukan sosialiasi
agar tindakan yang sama tidak terulang lagi. Pasalnya, apa yang
dilakukan ke-16 pendaki dengan menerobos jalur pendakian itu sangat
berbahaya.
"Melakukan pendakian tanpa rekomendasi dan izin
TNBTS sangat berbahaya untuk dilakukan. Karena kita tidak bisa memantau
keberadaan mereka di dalam wilayah. Jika terjadi sesuatu, maka tidak ada
yang mengetahui keberadaan mereka dan kondisinya bagaimana," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BB TNBTS juga menjelaskan bahwa
pendakian sampai hari ini masih dalam status ditutup. TNBTS sendiri
masih melakukan pembersihan jalur dan mengembalikan kondisi ekosistem di
dalam wilayah Gunung Semeru.
Sesuai jadwal, BB TNBTS akan
melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait untuk pembukaan
jalur pendakian di Kantor TNBTS Wilayah Pengelolaan II di Kabupaten
Lumajang pada 22 April mendatang.
"Sedangkan untuk pembukaan
jalur pendakiannya masih menunggu hasil rapat koordinasi tersebut. Kapan
jalur pendakian dibuka, belum jelas dan belum kita tetapkan karena
masih dimintakan rekomendasi dari berbagai pihak. Baik dari vulkanologi
dan instansi lainnya," pungkas dia.
[ www.forumhijau.com | FHI/Sentral FM ]
Follow us : @ForumHijau_ID