Pendakian Merapi dan Merbabu Diimbau Ditunda
Puncak Gunung Merapi
Boyolali –
Cuaca ekstrim yang ditandai dengan masih tingginya intensitas hujan dan
angin kencang mengancam aktivitas para pendaki di Gunung Merapi
dan Merbabu. Pendakian di gunung tersebut disarankan untuk ditunda.
Selain berbahaya, kondisi ini rawan terjadinya laka gunung.
“Sebaiknya ditunda dulu sampai kondisi kembali normal,” imbau
Komandan SAR BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya, Selasa (28/4).
Dijelaskan, masih sering terjadi konsentrasi awan yang memicu kondisi
hujan dan angin yang menimbulkan kondisi cuaca ekstrim. Tingginya
intensitas dan frekuensi hujan dan angin di kawasan dua gunung tersebut,
terjadi diketinggian tertentu semisal di kawasan puncak, tentunya sangat berbahaya bagi para pendaki.
“Setidaknya sampai akhir Mei atau menunggu kondisi alam kondusif,” kata Fajar.
Tercatat dalam sebulan terakhir, SAR Boyolali melakukan beberapa
tindakan evakuasi kepada pendaki di Gunung Merapi – Merbabu, baik yang
terluka ataupun tersesat. Terakhir, dua pendaki asal Yogyakarta,
terpaksa di evakuasi dari Gunung Merbabu karena menderita sakit.
Diketahui dalam dua pekan terakhir, kondisi cuaca di Boyolali
cukup ekstrim. Hujan deras kerap melanda. Selain banjir yang melanda
tiga kecamatan pekan lalu, hujan deras juga terjadi di kawasan kaki
Merapi – Merbabu. Kondisi ini menyebabkan bencana longsor di jalur Solo –
Selo – Borobudur (SSB) yang membuat lalu lintas Boyolali – Magelang
sempat terputus.
Editor : Marhaendra Wijanarko