Negara ini dapat dibeli dengan harga minimal Rp 110 triliun meskipun ukurannya hanya seperti panggung.
Brilio.net - Saat melihat bangunan di tengah
laut itu, bisa dipastikan orang akan berpikir ini adalah kilang minyak.
Tapi kali ini anggapan itu salah besar, ini bukanlah tempat pengeboran
minyak melainkan sebuah negara. Tidak percaya? Berikut penjelasan yang
brilio.net rangkum dari situs resmi negara tersebut sealandgov.org
(14/4).
Negara Sealand berlokasi di Selat Inggris, awal mula berdirinya
negara ini adalah setelah berakhirnya Perang Dunia II, beberapa
pangkalan senjata Inggris ditinggalkan begitu saja di Selat Inggris.
Pada tahun 1967, Pady Roy beserta keluarga dan rekan-rekannya mengambil
tempat tersebut. Pengadilan setempat memutuskan bahwa Sealand berada di
luar yurisdiksi Inggris, seketika orang-orang di tempat tersebut
mendeklarasikan sebagai negara sendiri atau negara yang independen.
Bahasa resmi Sealand adalah bahasa Inggris dan mata uang Dollar.
Paspor dan perangko telah beredar di sana sejak 1969 dan beberapa dekade
terakhir abad ke-20 Sealand terlihat melakukan ekspansi mengesankan
dalam aktivitasnya baik secara sosial maupun industri.
Sealand mengeluarkan paspor, mata uang, dan visa turis. Keberadaannya
yang bebas dari pembatasan hukum Inggris, menjadikan Sealand sebagai
tempat favorit untuk bermain judi online kasino. Bahkan besarnya profit
dari pengelolaan Sealand ini, menjadikan 'perwalian kepemilikan' dari
negara ini dapat dibeli dengan harga minimal 750 juta euro atau Rp 110
triliun.
Meskipun dikatakan sebagai negara terkecil di dunia, Sealand tidak
diakui secara resmi. Pasalnya hasil konvensi PBB tentang Hukum Laut yang
berlaku sejak tahun 1994 menyatakan "pulau-pulau buatan, instalasi dan
bangunan tidak memiliki status sebagai pulau.
Mereka tidak memiliki laut teritorial sendiri, dan kehadirannya tidak
mempengaruhi delimitasi laut teritorial, zona ekonomi eksklusif atau
landas kontinen" kendati demikian menurut pendapat akademis hukum John
Gibson dari Inggris, karena Sealand adalah pulau buatan manusia ada
sedikit kemungkinan bahwa itu akan diakui sebagai bangsa.
sumber : http://www.brilio.net