Cara Bertahan Hidup di Hutan
Disunting oleh Monica D.Hartono
Pernahkah saat Anda berada di dalam hutan dan tengah mengagumi bunga-bunga liar, menatap ke puncak pohon, dan tiba-tiba tersadar jika Anda telah tersesat dan sendirian? Apa yang akan terjadi pada Anda jika Anda tidak bisa menemukan jalan pulang? Meskipun tersesat di hutan adalah pengalaman yang menakutkan, bertahan hidup sendirian di alam liar umumnya hanya soal pikiran yang sehat, kesabaran, dan penggunaan anugerah yang disediakan alam dengan bijaksana. Untuk mengetahui cara bertahan hidup di hutan, ikuti saja langkah-langkah berikut ini.
Bagian 1 dari 2: Persiapan Pergi ke Hutan
-
1Lakukan penelitian terlebih dahulu. Jangan langsung berjalan masuk ke hutan belantara; kenali dan pahami sekeliling Anda terlebih dahulu. Pelajari peta area ke mana Anda akan pergi, dan pastikan Anda membawanya. Ini akan meningkatkan peluang agar tidak jauh tersesat. Pelajari mengenai flora dan fauna di area yang Anda jelajahi. Pengetahuan tentang berbagai tanaman dan hewan setempat bisa menyelamatkan nyawa Anda.Salah satu buku yang paling akurat mengenai hal ini adalah "Bushcraft - Outdoor Skills and Wilderness Survival" oleh Mors Kochanski.
2
Pastikan Anda makan dengan kenyang sebelum pergi, dan beri tahu orang lain tujuan Anda pergi dan berapa lama Anda akan pergi. Jangan membuat kesalahan seperti James Franco di 127,
sebuah film bertahan hidup yang diangkat dari kisah nyata. Pastikan
orang lain tahu dengan tepat ke mana dan kapan Anda akan pergi. Dengan
begitu orang itu akan sadar kalau Anda menghilang, dapat memberi tahu
regu penyelamat dengan cepat, dan bisa mengatakan pada mereka di mana
harus mulai mencari.
3
Bawa perlengkapan bertahan hidup. beberapa peralatan bertahan hidup dasar seperti pisau, fire steel
(mancis logam), korek api (dimasukkan dalam tabung kedap air), tali
(paracord 550 adalah jenis yang terbaik), peluit, selimut darurat (space blanket),
cermin sinyal, tablet pemurni air, dan kompas dapat membuat perbedaan
antara hidup dan mati. Bahkan jika Anda hanya pergi sehari, pastikan
Anda membawa benda-benda ini.
- Memiliki semua perlengkapan ini tidak berguna jika Anda tidak bisa menggunakannya dengan baik. Pastikan untuk latihan berkali-kali di lingkungan yang aman sebelum menjelajahi hutan belantara.
- Jangan lupa untuk membawa pertolongan pertama. Anda harus membawa perban, antiseptik, dan pinset untuk mencabut serpihan yang bisa membuat infeksi.
- Jika Anda butuh pengobatan atau injeksi, bawalah, walaupun Anda tidak berencana pergi cukup lama untuk membutuhkannya.
- Sebuah kompas dapat menyelamatkan hidup Anda. Inilah alat paling berguna di hutan belantara.
- Sebelum pergi, pelajari cara menggunakan kompas. Jika Anda memiliki peta dan bisa menemukan beberapa lansekap yang menonjol, Anda bisa menggunakan kompas untuk melacak posisi dan, dari sana mencari tahu ke mana Anda harus pergi.
- Ketika memilih selimut darurat (lembaran tipis Mylar yang sangat reflektif dan ringan), beli model yang lebih besar dan lebih tahan lama. Selimut darurat bisa digunakan untuk menghalangi angin dan air, diselimuti ke tubuh untuk mencegah/melawan hipotermia, atau bahkan ditempatkan di belakang Anda untuk memantulkan panas api ke punggung. Selimut tidak akan berguna jika ukurannya terlalu kecil atau robek saat dilepaskan dari badan.
4
Bawa alat komunikasi. Ponsel dengan baterai cadangan
atau radio CB portabel bisa jadi sarana penyelamatan terbaik dan
tercepat jika Anda tersesat atau terluka. Sinyalnya mungkin hanya bisa
didapat di bukit atau pohon, tapi ini masih lebih baik daripada tidak
ada. Pendaki serius dapat membeli mercusuar penunjuk pribadi seperti
SPOT Messenger untuk perjalanan ke tempat yang sangat terpencil.
- SPOT Messenger adalah sebuah alat satelit komunikasi yang memungkinkan Anda untuk mengontak layanan darurat, menjangkau kontak pribadi untuk meminta bantuan selama tidak darurat, atau bahkan untuk memeriksa teman-teman dan keluarga sembari Anda melakukan perjalanan agar mereka tahu Anda baik-baik saja. Anda harus berlangganan untuk layanan ini dan harganya tidak murah.
Bagian 2 dari 2: Bertahan Hidup di Hutan
-
1Jangan panik jika Anda tersesat. Panik lebih berbahaya daripada apa pun, karena akan mengganggu satu-satunya alat terbaik bertahan hidup yang serbaguna dan paling bermanfaat, yaitu pikiran Anda. Di momen Anda menyadari bahwa Anda tersesat, berhentilah sebelum melakukan hal lain. Tarik nafas dalam dan tetap tenang. Sebelum Anda bertindak, ikuti prinsip STOP:
- S = sit down (duduk)
- T = think (berpikir)
- O = observe your surroundings (amati sekeliling)
- P = prepare for survival by gathering materials (bersiap untuk bertahan hidup dengan mengumpulkan bahan-bahan)
-
2Kenali sekeliling. Di mana pun Anda berada akan menjadi "titik nol". Temukan cara untuk menandainya menggunakan kain baju cadangan, tumpukan batu, secarik kertas, atau apa pun yang bisa kelihatan dengan mudah dari jauh. Pelajari arah dasar, yaitu matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat. Gunakan ini untuk mengetahui arah pada kompas (searah jarum jam mulai dari atas 12:00) Utara, Timur, Selatan, Barat.
- Contohnya, jika hari sudah senja dan matahari berada di sebelah kanan, Anda pasti menghadap ke selatan.
- Belajar cara menemukan Bintang Utara saat malam hari di rumah sebelumnya merupakan pengetahuan yang tak ternilai harganya.
-
3Tetaplah di satu tempat. Ini tidak hanya meningkatkan kesempatan Anda untuk ditemukan, tapi juga mengurangi energi yang dikeluarkan tubuh dan jumlah air dan makanan yang akan Anda butuhkan. Duduklah dan tetap diam. Orang lain kemungkinan akan mencari Anda, apalagi jika Anda memberitahukannya tentang rencana kepergian Anda. Jika Anda pergi dengan seseorang, jangan sampai terpisah. Punya kekuatan lebih banyak akan membantu Anda bertahan hidup.
- Cari tempat berteduh terdekat jika hari panas. Ini akan mengurangi risiko dehidrasi dan terbakar sinar matahari. Jangan tergoda untuk melepaskan baju karena hanya akan meningkatkan risiko ini.
-
4Buat api. Buat api dengan bara yang cukup agar tetap panas selama beberapa jam, dan pastikan Anda punya banyak kayu kering ekstra. Mulai nyalakan api sebelum Anda merasa memerlukannya dan meski cuaca hangat; api lebih mudah dinyalakan dalam kondisi mudah daripada panik ketika matahari terbenam – ada api di dekat Anda akan memberikan rasa tenang dan aman sambil mengenali situasi dan kondisi.
- Prinsip umumnya yaitu mengumpulkan kayu sampai Anda rasa cukup untuk bertahan semalaman, lalu kumpulkan lagi tiga tumpukan seukuran sama setelah Anda rasa cukup untuk melalui satu malam.
- Anda harusnya mudah mendapatkan banyak kayu kering di dalam hutan. Anda juga bisa menggunakan kulit kayu atau kotoran kering. Jika api cukup panas, Anda bisa membakar kayu hijau, semak-semak, atau dahan kayu untuk membuat api sinyal yang menghasilkan banyak asap.
- Kayu terbaik untuk mempertahankan api adalah kayu mati yang ditarik dari pohon. Apa pun jenis kayu yang ada, pasti akan ada kayu kering tersedia.
- Ingatlah bahwa api kecil lebih mudah untuk dijaga daripada api besar, karena butuh lebih sedikit bahan bakar. Setelah Anda punya kayu bakar yang cukup, terus pertahankan apinya dalam ukuran yang bisa dikendalikan agar Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu mencari bahan bakar.
- Jangan buat api di area yang tidak aman untuk melakukannya. Api harus berada jauh dari pohon dan semak yang bisa terbakar dan lebih baik di lahan terbuka. Hati-hati dengan api. Meskipun Anda harus mempertahankan api, namun jangan lakukan berlebihan. Pertimbangkan cuaca dan faktor-faktor lain, dan ingat, bertahan hidup dari hutan yang terbakar jauh lebih sulit daripada hanya sekadar tersesat!
-
5Beri sinyal lokasi Anda. Buatlah suara dengan bersiul, berteriak, bernyanyi, atau memukul batu dengan batu. Jika bisa, tandai lokasi Anda yang bisa terlihat dari jauh. Jika Anda berada di padang rumput gunung, buat tiga tumpuk daun gelap atau batang kayu dalam bentuk segitiga. Di area berpasir, buatlah segitiga besar di atas pasir. Tiga jenis apa pun dalam hutan belantara adalah sinyal tanda bahaya yang umum.
- Anda bisa menggunakan api untuk mengirim sinyal tanda bahaya. Sinyal tanda bahaya secara universal dibuat dengan tiga api dalam satu garis lurus, atau tiga api yang membentuk sebuah segitiga.
- Anda juga bisa meniup peluit tiga kali, menembak senapan di udara tiga kali, atau pantulan cermin yang menangkap cahaya tiga kali.
-
6Jelajahi area Anda. Walau Anda tidak seharusnya bergerak terlalu banyak, Anda harus segera menjelajahi sekeliling untuk menemukan sesuatu yang berguna. Anda bisa menemukan benda-benda yang orang lain tinggalkan sebelumnya, entah itu kaleng makanan atau pemantik kecil yang bisa sangat berguna. Pastikan Anda bisa selalu menemukan jalan kembali ke "titik nol" ketika mencari air, tempat berlindung, atau jalan pulang.
-
7Temukan sumber air yang bagus. Dalam situasi bertahan hidup, Anda bisa bertahan hidup tiga hari tanpa air, tapi ketika hari kedua berakhir tubuh Anda akan berada dalam keadaan sulit; temukan air sebelum ini terjadi. Sumber air terbagus adalah mata air, tapi kemungkinan menemukannya sangat tipis. Anda juga harus mencari burung-burung terdekat, karena burung biasanya suka terbang di sekitar air segar. Minum sisa air Anda, dan dijatah agar tidak langsung habis saat diminum.
- Sungai yang mengalir adalah pilihan terbaik; pergerakan air mengurangi endapan. Meminum air dari sungai dapat menyebabkan beberapa penyakit, namun ketika berada dalam situasi hidup dan mati, risiko penyakit adalah pertimbangan kedua dan apa pun yang menjangkiti Anda bisa diobati saat Anda kembali dengan selamat.
- Jika ada embun dan Anda sangat haus, Anda bisa mengumpulkannya dengan baju dan kemudian mengisap kelembapannya dari kain.
- Anda juga dapat menemukan air di celah-celah batu.
-
8Murnikan air Anda. Cara kasar memurnikan air adalah dengan mengambil panci dan memanaskan air. Agar efektif membutuh bakteri, dididihkan air setidaknya tiga menit. [1] Anda juga bisa menaruh air (jernih) dalam botol plastik yang jernih dan jemur di bawah matahari selama enam jam untuk membunuh sebagian besar organisme di dalamnya.[2]
- Namun, jika airnya penuh dengan endapan sampai matahari tidak bisa menembusnya, cara ini tidak akan berhasil. Jika tersedia, tambahkan garam ke dalam air untuk meluruhkan endapannya ke dasar.
-
9Temukan atau buat tempat perlindungan. Tanpa tempat perlindungan yang memadai, Anda rentan terhadap banyak hal dan berisiko terkena hipotermia atau pitam panas (heatstroke), tergantung cuacanya. Jika Anda tidak berpakaian dengan benar sesuai dengan kondisi cuaca, jauh lebih penting untuk menemukan tempat berlindung. Dan untungnya, hutan penuh dengan alat dan sumber yang bisa digunakan sebagai tempat perlindungan dan api (untuk kehangatan, keamanan, dan tujuan mengirim sinyal). Beberapa hal ini bisa Anda gunakan:
- Cari pohon yang bersandar atau tumbang. Anda bisa membangun tempat berlindung membentuk 'A' dengan menumpuk dahan-dahan di kedua sisi pohon tumbang, lalu letakkan semak-semak, daun palem, dedaunan, atau tanaman lainnya di atas dahan.
- Gunakan semak-semak atau batang hijau (dahan besar) dari pohon-pohon untuk menolak air, menghalangi angin, menjauhkan salju, atau menciptakan naungan. Tutup semua sisinya sebisa mungkin.
- Gua adalah tempat yang bagus, tapi pastikan tidak dihuni oleh beruang, kucing besar, ular, atau hewan buas lainnya; semua hewan ini juga tahu gua adalah empat yang bagus, dan mereka telah mencari tempat berlindung yang bagus lebih lama dari Anda.
- Jika terdapat salju, ciptakan gua salju. Salju adalah isolator yang bagus dan akan menjaga Anda sangat nyaman.
- Pastikan tempat berlindung Anda tidak terlalu tersembunyi dan Anda tidak menghabiskan sepanjang waktu di dalamnya sehingga terhindar dari siapapun untuk menemukan Anda.
- Jangan habiskan terlalu banyak energi dalam membangun tempat berlindung yang sempurna. Anda akan kelelahan.
-
10Temukan makanan yang aman. Untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dewasa yang sehat bisa bertahan hidup sampai tiga minggu tanpa makanan kecuali dingin.[3] Lebih baik lapar dan sehat daripada sakit. Pastikan Anda tahu makanan itu aman sebelum memakannya. Hanya ada dua hal yang mengurangi kemampuan Anda bertahan hidup, yaitu tersesat dan sakit parah. Kelaparan bukanlah masalah besar.
- Jangan takut untuk memakan serangga. Meskipun belalang terlihat menjijikan, ia mengandung nutrisi yang berguna. Semua serangga harus dimasak karena bisa jadi menyimpan parasit yang bisa membunuh Anda. Jangan makan ulat bulu, serangga berwarna terang, atau serangga yang bisa menggigit atau menyengat Anda. Buang bagian kaki, kepala, dan sayap serangga sebelum memakannya.
- Jika Anda berada dekat dengan air, ikan adalah pilihan yang baik. Ikan-ikan kecil bisa dimakan seluruhnya.
- Hindari memakan jamur atau buah beri, betapapun laparnya Anda. Lebih baik kelaparan daripada memakan sesuatu yang beracun. Banyak beri di hutan terutama beri putih yang beracun.
Tips
- Anda bisa menggunakan lumut sebagai perban. Lumut mudah ditemukan dan akan membantu Anda agar tidak kehilangan darah. Lumut bisa ditemukan di tepi sungai.
- Untuk luka serius, robek lengan baju dan gunakan sebagai perban jika perlu. Ingat hanya mengikatnya di sekitar luka saja agar cukup longgar untuk memasukkan satu atau dua jari di antara perban dan tubuh.
- Anda bisa bertahan hidup beberapa minggu tanpa makanan, tapi hanya beberapa hari tanpa air. Dalam kondisi cuaca yang buruk, mungkin hanya beberapa jam tanpa tempat berlindung. Ingat prioritas Anda.
- Pisau bertahan hidup utama harus non-lipat dengan pegangan yang kokoh dan padat; pisau lipat hanya digunakan sebagai cadangan, namun lebih baik daripada tidak punya apa-apa.
- Jika tidak ada pemantik atau korek api, cukup nyalakan api dengan tangan. Jika tersedia cukup rabuk (jenis material kecil, seperti rumput kering, bulu-bulu atau serutan kulit kayu yang bisa terbakar dengan mudah) Anda biasanya bisa menggunakan energi matahari untuk menyalakan api dengan kaca pembesar, lensa kacamata, sepotong kaca yang pecah, penutup jam tangan, kompas, atau objek-objek lain yang meningkatkan cahaya dengan jelas. Sangat susah menyalakan api dengan gesekan; Anda sebaiknya membawa beberapa alat untuk menyalakan api.
- Lengan jaket tahan air bisa digunakan untuk menampung air dengan mengikat salah satu ujungnya.
- Jika Anda tidak bisa tetap tinggal di tempat hingga orang lain menemukan Anda, jangan berjalan ke arah sembarangan, meskipun Anda yakin akan pergi ke arah tersebut. Anda lebih baik mendaki atau menuruni. Mendaki ke atas akan memberikan kesempatan yang bagus untuk menemukan titik yang menguntungkan dan bisa membantu Anda mengenali sekitar. Jika Anda menuruni bukit, Anda mungkin akan menemukan air yang bisa diikuti sampai ke hilir; kemungkinan Anda akan terbawa ke tempat peradaban. Namun jangan ikuti hilir sungai di malam hari atau saat berkabut, karena bisa saja berujung tebing. Jangan pernah menuruni jurang curam. Walaupun tidak ada risiko banjir, tembok jurang bisa menjadi sangat curam sampai satu-satunya jalan keluar adalah melewatinya. Lebih parah lagi, jika ada aliran air di jurang yang dapat berubah menjadi sungai dan memaksa Anda untuk berbalik arah.
- Jika cuaca dingin dan Anda nyaris hipotermia, pastikan jangan sampai ketiduran. Tidur bisa membawa kematian.
- Salah satu alat bertahan hidup yang paling penting adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak pernah pertimbangkan: cangkir kaleng. Tanpa cangkir kaleng Anda akan sulit untuk memasak banyak makanan.
- Di malam hari, risiko membeku sampai mati lebih besar terjadi. Tetaplah kering. Gunakan selimut. Jangan sampai tubuh terkena tanah. Buat sebuah "tempat tidur" dari tumpukan batang-batang, dedaunan, ranting-ranting, apa pun yang ada disana, dan tutupi diri Anda dengan benda yang sama. Agar tetap hangat di malam hari, Anda bisa memanaskan batu-batu di api, menguburnya, lalu tidur di atasnya, namun proses ini merepotkan; lebih mudah untuk meletakkan diri Anda di antara api dan benda reflektif yang besar seperti kayu tumbang, sebuah batu, atau selimut darurat.
- Hujan, salju, atau embun bisa menjadi sumber air bersih yang bagus. Anda bisa menggunakan apa pun, mulai dari cawan sampai kain kedap air atau daun besar untuk mengumpulkan curah hujan.
- Jika Anda benar-benar tidak tahu di mana Anda berada dan bagaimana cara kembali ke area yang Anda kenal, jangan katakan "Kurasa lewat sini". Semakin banyak Anda bergerak setelah Anda sadar telah tersesat, semakin kecil kesempatan Anda untuk menemukan jalan kembali.
- Ikat pinggang juga bisa digunakan untuk menahan perban di tempat (namun jangan terlalu kencang!), sebagai perlengkapan tali, atau sebagai jerat.
- Jangan sia-siakan air.
- Percayai insting Anda.
- Jangan lupa bahwa luka kecil yang tidak diurus pun bisa menyebabkan infeksi dan penyakit, bahkan mungkin kematian.
- Jika Anda berencana memperpanjang perjalanan ke medan yang sulit atau asing, Anda sebaiknya mempunyai rencana cadangan. Peta/panduan jejak yang detail, makanan dan minuman ekstra, dan alat sinyal seperti cermin, suar (flare), atau bahkan (tergantung panjang dan lokasi perjalanan) suar satelit (PLB) bisa menyelamatkan nyawa Anda.
- Jangan panik! Cobalah untuk tenang secepat mungkin supaya Anda tidak terlalu ketakutan.
- Ikat pakaian yang terang (jaket, ikat kepala, dan bahkan pakaian dalam) ke atas pohon untuk menarik perhatian.
- Pertimbangkan membawa galah atau tongkat saat berjalan. Jika tidak tersedia, tongkat seukuran galah juga bisa. Tanda kecil yang dibuatnya di tanah dapat membantu Anda menelusuri kembali jejak Anda lebih baik daripada Hansel dan Gretel.
- Anda lebih aman jika tidak pergi ke hutan belantara sendirian.
- Jangan pernah pergi ke hutan tanpa kompas. Catatlah arah masuk ke hutan dari garis lurus atau jejak, misalnya. Jika Anda tersesat, pergi saja ke arah yang berlawanan dari arah Anda masuk. Jika tidak ada kompas, gunakan atau pelajari arah-arah penting pada bintang, dan posisi matahari dan bulan.
- Jangan memberi makan hewan liar karena bisa mematikan. Bahkan tidak pada kelinci kecil karena bisa menarik hewan lain ke tempat Anda.
- Senjata api bisa selalu menjadi alat yang penting dalam hutan. Senapan 0,22 atau pistol bisa berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan makanan, perlindungan diri dari manusia atau hewan dan sebuah alat sinyal.
- Singkatan penting untuk diingat adalah "STOP" yang artinya sit down (duduk), think (berpikir), observe (amati), dan plan (rencanakan).
- Jika ingin memancing, buat sebuah tongkat pancing dari batang sepanjang 2 meter dan tebal 2,5-7,5 cm (bawalah kait pancing sendiri). Kupas kulit batangnya dengan pisau, potong takik sekitar 5-7,5 cm dari atas tongkat. Ikat salah satu ujung tali di bagian takik, lalu ikat kailnya di ujung tali lainnya. Anda juga bisa memberi umpan pada kail dengan sepotong daging kecil, serangga, atau apa pun sebagai umpan.
- Anda lebih baik memberikan detail pada setidaknya dua orang yang Anda kenal dan percayai tentang ke mana Anda akan pergi, siapa yang akan pergi bersama Anda, perlengkapan apa yang Anda punya, dan kapan Anda akan kembali. Dengan begini mereka bisa memberitahukan kepada pihak yang berwenang jika Anda tidak kembali sesuai jadwal.
- Benda lain untuk bertahan hidup yang dianggap sepele tapi penting adalah dua kantong sampah ringan yang besar. Kantong ini bisa dilipat menjadi kecil tapi bisa digunakan untuk banyak tujuan.Isi salah satunya dengan air dan bawanya ke lokasi Anda. Potong (lubang terkecil sebisa mungkin) di salah satu sudut untuk kepala Anda dan pakai sisanya ke seluruh tubuh (dan ransel jika perlu). Lengan bisa tetap berada di bawah, dan mungkin malah harus jika cuaca hujan/dingin sehingga suhu tubuh menurun dan baju akan cepat basah. Tempatkan satu kantong di dalam kantong yang lain, dan penuhi ruang di antaranya dengan dedaunan, rumput, daun pinus untuk membuat sebuah kantong tidur sementara jika benar-benar perlu. Kantong sampah terbaik adalah kantong sampah oranye (yang juga bisa digunakan untuk sinyal).
- Umumnya, persiapkan diri Anda untuk situasi bertahan hidup sehingga Anda akan siap jika terjadi sesuatu.
- Pastikan Anda dapat membela diri jika diperlukan.
- Bawa ponsel Anda dalam kantong plastik agar tidak basah.
Peringatan
- Jangan mengandalkan teknologi modern seperti ponsel, unit GPS, atau radio untuk menyelamatkan Anda jika tersesat. Bawalah salah satu, tapi ingat bahwa benda-benda ini bisa tidak berguna; miliki rencana cadangan.
- Jika Anda memanaskan batu, pastikan batu tidak basah (atau berasal dari sumber air.) Jika tidak, ketika dipanaskan batu akan meledak karena air di dalam retakan menguap.
- Jika Anda bertemu ular, biarkan saja. Ular hanya menggigit jika lapar atau merasa terancam. Tubuh Anda terlalu besar untuk dianggap sebagai mangsa bagi kebanyakan ular; mereka tidak menganggap manusia sebagai makanan. Berdirilah diam dan ularnya akan pergi. Menyerangnya akan membuatnya membalas. Jika ada yang bergulung di peralatan Anda, pindahkan dengan tongkat panjang dan letakkan dengan lembut. Jika ular itu datang ke arah Anda, berdirilah diam. Makhluk itu tidak tahu kalau Anda yang menyebabkan ketidaknyamanannya. Jika Anda tidak melompat, makhluk itu bahkan tidak akan menyadari Anda. Namun, Anda bisa membunuh ular untuk memakan dagingnya. Karena Anda mungkin tidak tahu apakah ularnya beracun atau tidak, umumnya potong bagian kepalanya, lalu potong dengan jarak yang sama di bagian belakang dari tempat yang dipotong. Ini akan membuang kelenjar racunnya, jika ada.
- Hindari memotong baju, apa pun yang terjadi. Mengoyak lengan baju untuk hal darurat apa pun mungkin ide yang bagus pada saat itu. Namun ketika malam tiba, Anda akan berharap Anda tidak merobeknya.
- Jangan melakukan perjalanan langsung di sungai, karena air akan menyerap panas tubuh jauh lebih banyak daripada udara dan menyebabkan hipotermia.
- Tidak disarankan untuk meminum urin sendiri sebagai sumber air.[4]
- Jika Anda tersesat di hutan belantara sewaktu musim dingin, jangan memakan salju kecuali Anda mencairkan sepenuhnya dan menghangatkannya lebih dulu! Jika Anda memakan salju, suhu tubuh akan turun dan Anda berisiko hipotermia atau mati. Cara menghangatkan salju sambil lalu adalah menempatkannya di dalam botol air dan diletakkan di antara jaket dan baju Anda.
- Jaga api Anda! Pastikan tidak ada bahan yang bisa terbakar di dekat api unggun, dan tutup sepenuhnya dengan bebatuan atau tanggul yang terbuat dari pasir. Padamkan api dengan banyak air, basahkan agar tidak ada kemungkinan tersisa percikan api yang paling kecil. Anda harus bisa menyentuh bara yang telah dipadamkan dengan tangan telanjang. Tersesat di hutan akan jauh lebih buruk jika Anda terkepung oleh kebakaran hutan yang disebabkan oleh kelalaian Anda sendiri.
Hal yang Anda Butuhkan
-
- Peluit yang ada kompasnya (ini kadang-kadang dijual pada kalung tali parasut, dan Anda juga bisa menggunakan talinya)
- Wadah air
- Penyala api: korek api, mancis, pemantik/magnesium & baja, kaca pembesar atau lensa (terkadang ada di tali kompas)
- Panci untuk mendidihkan air/memasak makanan
- Alat universal/pisau Swiss Army
- Peta area
- Kail pancing dan sejumlah tali pancing yang bagus. Gulung dan simpan dalam kantong. Kailnya dapat digunakan untuk memancing ataupun tujuan lain, dan tidak berat sama sekali. Lekatkan dan kaitkan ke dompet dan taruh di kantong belakang.
- Tiga atau empat batang protein, atau seporsi kecil campuran camilan (trail mix)
- Selimut darurat atau kantong besar (keduanya sangat reflektif atau mencolok)
- Kotak P3K
- Botol air ekstra (tidak dibuka sampai Anda tersesat)
- Kompas
- Tablet pemurni air
- Baju ganti
- Bola-bola kapas dan Vaseline. Vaseline berguna untuk bibir pecah-pecah, tapi lebih penting untuk dicampur dengan bola kapas yang dirobek-robek. Anda bisa membuat bolah yang mudah terbakar untuk durasi yang panjang, sehingga cocok untuk obor dan menyalakan api. Namun jangan digunakan pada luka bakar!
- Tali
- Peralatan menjahit/benang (berguna untuk perbaikan dan tali pancing)
- Minyak zaitun (kalori dan penyala api)
- Kapak (untuk memotong kayu dan pertahanan diri)
Sumber dan Referensi
- U.S. Army Survival Manual FM 21-76 - Termasuk diskusi menyeluruh tentang perangkap, jerat dan senjata improvisasi
- Bertahan di Hutan Belantara
- Panduan Bertahan di Hutan Belantara
- Bertahan di Hutan Belantara
- ↑ EPA.gov: Tanya-jawab meminum air yang aman
- ↑ NPR.org: Meminum air dengan lebih aman
- ↑ http://en.wikipedia.org/wiki/Survival_skills
- ↑ Survival, Evasion and Recovery - U.S. Military Field Manual FM 21-76-1 (1999)
Info Artikel
Kategori: Olahraga dan Kebugaran
Bahasa lain:
English: Survive in the Woods, Español: sobrevivir en un bosque, Português: Sobreviver em uma Floresta, Deutsch: In der Wildnis überleben, Italiano: Sopravvivere nel Bosco, Русский: Выжить в Лесу, Français: survivre dans les bois, 中文: 在丛林中求生