Jika Bepergian, Perhatikan 15 Adab Ini
Jumat 15 Jamadilawal 1436 / 6 Maret 2015 10:00
TAK selamanya seseorang berdiam diri di rumah. Pasti ada saatnya
seseorang keluar dari rumahnya untuk melakukan aktivitas di luar.
Apalagi jika telah tiba hari libur. Tak sedikit orang yang menghabiskan
waktunya untuk sekedar bepergian ke suatu daerah tertentu, yang jaraknya
tidak begitu dekat dengan rumah.
Ketika akan bepergian, maka perhatikanlah 15 adab berikut ini.
- Bagi yang ingin bepergian hendaknya mengembalikan hak-hak orang lain atau meminta izin mereka, meminta maaf kepada orang yang telah ia aniaya atau dengan orang yang pernah berselisih dengannya, karena orang yang akan bepergian tidak tahu apakah dia akan kembali lagi atau tidak.
- Berniat untuk bepergian dengan niat yang baik.
- Memilih teman yang baik dalam bepergian.
- Hendaknya memulai perjalanan pada siang hari.
- Disunnahkan meminta izin kepada keluarga dan handai taulannya.
- Mempersiapkan bekal untuk perjalannya, dan mempersiapkan bekal kepada keluarga yang akan ditinggalkan.
- Hendaklah membaca doa, “Subhanalladzi sakhara lanaa haadza wamaa kunna lahu muqriniin.” (Maha suci Allah yang telah menundukkan semua ini untuk kita sekalian, dan sebelumnya kita tidak dapat menundukannya).
- Bagi yang musafir (bepergian) hendaknya selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa.
- Memperbanyak doa, karena doa yang bepergian sangat mustajab.
- Senantiasa menjaga dan melaksanakan segala kewajiban agama, khususnya shalat.
- Senantiasa bersabar dan berakhlak dengan akhlak yang baik.
- Hendaknya mengerti dan mempelajari hukum Islam (khususnya masalah amaliah) ibadah yang dilakukan ketika bepergian, seperti shalat musafir, qashar, jama’ dan lain-lain.
- Ketika sampai atau pulang, maka disunnahkan bagi orang yang habis bepergian melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.
- Disunnahkan bagi orang yang baru dari bepergian mendatangi keluarganya pada siang hari bukan pada malam hari.
- Disunnahkan bagi orang yang baru datang dari bepergian memberikan informasi kepada keluarga atas kedatangannya dengan cara menelepon atau mengirim surat.
[Sumber: Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari/Karya: Mahdy Saeed Reziq Krezem/Penerbit: Media Da’wah]