Ini Rasanya Berkemah di Tebing 1.219 Meter dengan Sudut Kemiringan 90 Derajat
REPUBLIKA.CO.ID,ARTIK - Inilah berkemah paling berbahaya di
dunia. Sekelompok pemanjat tebing mendirikan tenda di ketinggian tebing
4.000 kaki (1.219,2 meter). Kondisinya semakin berbahaya karena lokasi
kemahnya berada di atas kemiringan 90 derajat.
Untuk banyak orang, perjalanan berkemah cukup untuk mendapatkan lokasi yang nyaman untuk beristirahat. Mereka kemudian akan langsung mendirikan kemahnya. Tapi, bagi penjelajah pemberani, mendirikan kemah di ketinggian sepanjang 300 bus itu merupakan hal biasa seperti kegiatan sehari-hari pergi ke kantor.
Sejumlah pemanjat tebing baru-baru ini melakukan aksi menegangkan tersebut. Mereka mendirikan tenda kemah di atas ketinggian 4.000 kaki. Hebatnya lagi adalah mereka tinggal di tenda tersebut selama berpekan-pekan.
Wiltsie Gordon (57), seorang fotografer petualang, mengambil risiko mengorbankan nyawanya untuk bisa mengabadikan momen tersebut. ''Selama pendakian ini adalah musim Artik sehingga es-es mencair. Kami sering kejatuhan bebatuan dan potongan es,'' katanya.
Anda jangan berpikir batu yang berjatuhan itu adalah batuan berskala kecil layaknya sebuah kerikil. Menurut Gordon, mereka juga pernah nyaris kejatuhan batu atau es seukuran mobil.
''Saya beberapa kali nyaris kejatuhan benda yang bisa membuat fatal. Jaraknya hanya beberapa inchi saja,'' katanya. ''Kejatuhan obyek selalu terbayang dalam pikiran Anda. Jika Anda melihat gambar dari tenda yang bergantung, Anda bisa lihat tenda berada di bawah batu yang menjorok untuk melindungi dari kejatuhan benda-benda.''
Perlengkapan modern membuat mereka mampu meminimalisasi risiko terjatuh. Namun demikian, potensi terjatuh dari ketinggian 4.000 kaki tetap terbuka lebar.
''Tapi, saya merasa mendapat kenyamanan seperti berkemah di tempat biasa. Aku merasa aman karena disambungkan dengan jangkar yang terpisah dari tenda,'' kata Gordon. ''Satu hal yang membuat tidak nyaman adalah aku harus bersandar pada tebing untuk mendapatkan makanan atau pasokan yang digantung di luar tenda.''
Untuk banyak orang, perjalanan berkemah cukup untuk mendapatkan lokasi yang nyaman untuk beristirahat. Mereka kemudian akan langsung mendirikan kemahnya. Tapi, bagi penjelajah pemberani, mendirikan kemah di ketinggian sepanjang 300 bus itu merupakan hal biasa seperti kegiatan sehari-hari pergi ke kantor.
Sejumlah pemanjat tebing baru-baru ini melakukan aksi menegangkan tersebut. Mereka mendirikan tenda kemah di atas ketinggian 4.000 kaki. Hebatnya lagi adalah mereka tinggal di tenda tersebut selama berpekan-pekan.
Wiltsie Gordon (57), seorang fotografer petualang, mengambil risiko mengorbankan nyawanya untuk bisa mengabadikan momen tersebut. ''Selama pendakian ini adalah musim Artik sehingga es-es mencair. Kami sering kejatuhan bebatuan dan potongan es,'' katanya.
Anda jangan berpikir batu yang berjatuhan itu adalah batuan berskala kecil layaknya sebuah kerikil. Menurut Gordon, mereka juga pernah nyaris kejatuhan batu atau es seukuran mobil.
''Saya beberapa kali nyaris kejatuhan benda yang bisa membuat fatal. Jaraknya hanya beberapa inchi saja,'' katanya. ''Kejatuhan obyek selalu terbayang dalam pikiran Anda. Jika Anda melihat gambar dari tenda yang bergantung, Anda bisa lihat tenda berada di bawah batu yang menjorok untuk melindungi dari kejatuhan benda-benda.''
Perlengkapan modern membuat mereka mampu meminimalisasi risiko terjatuh. Namun demikian, potensi terjatuh dari ketinggian 4.000 kaki tetap terbuka lebar.
''Tapi, saya merasa mendapat kenyamanan seperti berkemah di tempat biasa. Aku merasa aman karena disambungkan dengan jangkar yang terpisah dari tenda,'' kata Gordon. ''Satu hal yang membuat tidak nyaman adalah aku harus bersandar pada tebing untuk mendapatkan makanan atau pasokan yang digantung di luar tenda.''