Pasarnya Mahluk Halus Di Merbabu
Sharing Yaa
Merbabu,
gunung yang berada di Jawa Tengah memiliki ketinggian 3.145 Mdpl.
Gunung Merbabu merupakan gunung dengan tipe B yang pernah meletus
beberapa ratus tahun yang silam. Tercatat pada tahun 1560 dan 1797
gunung ini pernah memuntahkan laharnya. Kini, Merbabu menjadi gunung
tidur yang berdiri berdampingan dengan Gunung Merapi yang aktif.
Dalam naskah - naskah masa pra - Islam, Gunung Merbabu dikenal sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pamrihan. Secara etimologi, kata "Merbabu" sendiri berasal dari gabungan kata "Meru" yang berarti gunung dan "Abu" yang berarti abu. Di lerengnya pernah terdapat pertapaan terkenal dan pernah disinggahi oleh Bujangga Manik pada abad ke - 15.
Bujangga Manik adalah seorang sakti dari tataran sunda yang berkelana dan pernah singgah dan membuat pertapaan di lereng Merbabu. Perjalanan Bujangga Manik di lereng Gunung Merbabu tecatat dalam naskah catatan Belanda, namun perlu dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut akan kebenarannya.
Terdapat versi yang berbeda terkait dengan nama Merbabu itu sendiri. Menurut versi yang beredar di kalangan Keraton Mataram, konon di Bumi telah berdiri beberapa kerajaan yang saling berperang. Salah satu kerajaan itu, yakni Mamenang, merupakan kerajaan pemenang dari peperangan tersebut. Kerajaan itu berada di bawah pimpinan Maharaja Kusumawicitra.
Waktu itu Resi Sengkala atau Jaka Sengkala atau Jitsaka atau umum menyebutnya Ajisaka telah memberikan nama - nama gunung di seluruh Jawa. Sebelum datang ke Pulau Jawa, sang resi adalah raja yang bertahta di Kerajaan Sumatri.
Karena kemenangan Maharaja Kusumawicitra itu, maka segala sesuatu yang berada di bawah kekuasaannya diganti namanya disesuaikan dengan kebudayaan Mamenang. Nama Gunung Candrageni, yang semua diberi nama Ajisaka, lantas Kusumawicitra menggantinya menjadi Gunung Merapi. Begitu pula dengan Gunung Candramuka, diubah menjadi “Gunung Merbabu“. Sehingga kita mengenal nama Gunung Merapi dan Merbabu.
Terdapat cerita dan keyakinan yang berkembang, baik dalam masyarakat
lereng Merbabu sendiri dan juga para pendaki akan adanya 'Pasar Setan".
Pasar yang dipercaya sebagai pasarnya para makhluk halus. Konon pasar ini hanya
dapat disaksikan bagi yang memiliki keahlian tersendiri namun dapat
dirasakan oleh banyak orang. Keramaiannya sering membuat para pendaki
untuk melihat dan membuktikan kebenarannya.
Kisah keramaian "Pasar Setan" di Gunung Merbabu sudah jadi cerita umum
yang dikenal pula di kalangan pendaki dan pecinta alam. Tempat ini
bahkan dijadikan tempat pos pendakian. Pendaki akan mendirikan tenda dan
beristirahat di sini. Lokasi ini begitu dikenal. Jalan yang terjal dan
medan yang cukup rumit tak jadi penghalang sejumlah pendaki untuk
mengunjungi lokasi ini. Biasanya sebelum mencapai tempat ini pendaki
akan singgah ke Kentheng Songo.
Anda penasaran dengan kisah ini? Silahkan untuk sesekali berwisata alam
sekaligus merasakan keramaian "Pasar Setan" di Gunung Merbabu ini. Entah
bagaimana kebenarannya, pada akhirnya kisah ini menjadi misteri yang
selalu menyelimuti Gunung Merbabu. Sama seperti “saudara kembarnya”
Gunung Merapi yang dituturkan sebagai basis kekuatan gaib. src
Fine Living In Erebus market
Sharing Yaa
Alps , mountain located in Central Java has a height of 3,145 masl. Mount Erebus is the mountain with type B which has erupted several hundred years ago. Recorded in 1560 and 1797 have been spewing lava mountain. Now, rocky mountain into bed that stood side by side with the active Mount Merapi.
In the script - the time of pre - Islam , rocky mountains known as Damalung Mount or Mount Brayo . Etymologically, the word " Erebus "itself comes from the combination of the words" Meru "which means mountain and" Abu "meaning gray. The slope was there ever a famous ascetic and never visited by Manik Bujangga on 15th - century.
Bujangga Manik is a sacred love of wandering stage and never stopped and made a hermitage in the rocky slopes. Bujangga Manik on the slopes of Mount Erebus tecatat the Dutch text notes, but should be confirmed and further research to be true.
There are different versions associated with the name Erebus itself. According to the version circulated among the Mataram kingdom , supposedly on Earth has stood several warring kingdoms. One of the government, namely Mamenang, is the winner of the battle royal. The government under the leadership of Emperor Kusumawicitra .
It was Resi Sengkala or bachelor Sengkala or Jitsaka or general call Jaka has given its name - the name of a mountain in Java. Before coming to the island of Java, the sage is the king who reigns in the kingdom Sumatri .
Since the victory of Emperor Kusumawicitra it, then everything is under his control renamed adapted to the culture Mamenang. Name Mount Candrageni , which are all named Jaka, then replace Kusumawicitra be Gunung Merapi . Similarly, the Mount Candramuka , was changed to " alps ". Until we know the name of Mount Merapi and Merbabu.
There are stories and confidence grow, both in their own communities rocky slopes and also the climbers will be the ' Market Satan
". The market is believed to be the spirits market. It is said that
this market can only be witnessed by those who have a particular
expertise but can be felt by many people . market often make the
climbers to see and prove its correctness.
Story hustle " Markets Satan "in Mount Jackson is so common story is also known among hikers and nature lovers. The place is even a place to climb. Climbers will set up a tent and rest here. This location is so well known. Steep road and the field got to be quite complicated obstacle number of climbers to visit this location. Usually before reaching this place climbers will be calling on Kentheng Songo .
You're curious about this story? Please feel free to occasionally traveled once feel natural hustle " Markets Satan "in the rocky mountains. Somehow the truth, at the end of this story into a mystery that is always covered alps. Just as the " twin "Mount Merapi spoken as a basis supernatural powers. src