Pendaki Diimbau Tak Bermalam Tahun Baru di Puncak Merapi
Sabtu, 27 Desember 2014 | 12:22 WIB
Terkait
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Para pendaki diimbau tidak
menghabiskan malam tahun baru di puncak Gunung Merapi demi keselamatan
mereka. Curah hujan di puncak gunung berapi aktif tersebut diperkirakan
tetap tinggi.
"Rekomendasi kami masih tetap, bagi pendaki yang ingin menghabiskan tahun baru di Merapi hanya sampai Pasar Bubrah," tegas Kasi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso, Sabtu (27/12/2014)
Agus menuturkan, beberapa hari ini wilayah puncak Merapi sering terjadi Badai. "Jika pendaki ada di atas dan badai, maka bahayanya adalah tersesat," tandasnya.
Selain itu, sambungnya, struktur kawah di puncak Gunung Merapi masih belum stabil sehingga berpotensi besar terjadinya longsoran material. Terutama ketika terkena hujan, material dapat terbawa air dan longsor. Kondisi ini berbahaya bagi pendaki yang berada di puncak.
Ia juga mengatakan bahwa potensi letusan freatik juga masih ada. Terlebih pada musim hujan ketika air yang mengisi kawah berpotensi memicu terjadinya letusan freatik seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Letusan freatik masih mungkin terjadi, apalagi di musim penghujan ini. Dan radius bahayanya antara 1 sampai 2 kilo dari puncak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Sleman Ayu Laksmidewi menyampaikan kepada masyarakat yang ingin mendaki Gunung Merapi pada pergantian Tahun agar tidak melewati jalur selatan.
"Pendaki disarankan naik dari jalur Selo Boyolali. Rute jalur selatan tidak dianjurkan, sebab medannya curam dan sangat berbahaya," pungkasnya.
"Rekomendasi kami masih tetap, bagi pendaki yang ingin menghabiskan tahun baru di Merapi hanya sampai Pasar Bubrah," tegas Kasi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso, Sabtu (27/12/2014)
Agus menuturkan, beberapa hari ini wilayah puncak Merapi sering terjadi Badai. "Jika pendaki ada di atas dan badai, maka bahayanya adalah tersesat," tandasnya.
Selain itu, sambungnya, struktur kawah di puncak Gunung Merapi masih belum stabil sehingga berpotensi besar terjadinya longsoran material. Terutama ketika terkena hujan, material dapat terbawa air dan longsor. Kondisi ini berbahaya bagi pendaki yang berada di puncak.
Ia juga mengatakan bahwa potensi letusan freatik juga masih ada. Terlebih pada musim hujan ketika air yang mengisi kawah berpotensi memicu terjadinya letusan freatik seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Letusan freatik masih mungkin terjadi, apalagi di musim penghujan ini. Dan radius bahayanya antara 1 sampai 2 kilo dari puncak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Sleman Ayu Laksmidewi menyampaikan kepada masyarakat yang ingin mendaki Gunung Merapi pada pergantian Tahun agar tidak melewati jalur selatan.
"Pendaki disarankan naik dari jalur Selo Boyolali. Rute jalur selatan tidak dianjurkan, sebab medannya curam dan sangat berbahaya," pungkasnya.
Penulis | : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma |
Editor | : Hindra Liauw |