sumber : google.com
Pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran
15 - 16 November 2014
Sabtu Ba'da Maghrib
start POM Bensin Pertama Timur Kid's Fun
Sabtu Ba'da Maghrib
start POM Bensin Pertama Timur Kid's Fun
dan Insya Allah sampai tempat meet point Ahad jam 09.00
jika tidak dilanjutkan ke Trip yang lain.
(kemungkinan dilanjutkan ke Embung Nglanggeran / Gua Pindul / Air Terjun Sri Gethuk / Lainnya).
Dalam rangka meningkatkan keakraban temen temen semuanya maka kami bermaksud untuk melaksanakan Pendakian Bersama Sahabat pada, hari Sabtu - Ahad, 15 - 16 November 2014 yang di mulai dari hari Sabtu ba'da Maghrib yang berkumpul di POM Bensin Pertama Timur Kid's Fun dan insya Allah jika tidak dilanjutkan ke Trip yang lain akan sampai di tempat berkumpul hari Ahad jam 09.00.
Ada kemungkinan kami melanjutkan ke trip yang lain, yang menjadi beberapa pilihan diantaranya adalah,
- Embung Nglanggeran
- Gua Pindol / Rivertubing Sungai Oya
- Air Terjun Sri Gethuk
- dan lainnya menunggu usulan dan masukan yang lain.
Fasilitas yang kami sediakan,
- informasi tentang Pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran
- informasi tentang Pendakian Gunung Lawu (06 - 07 Desember 2014)
- tenda 2 buah
Tentang Gunung Nglanggeran
Gunung Nglanggeran
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Nglanggeran adalah satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari karst atau kapur.[1][2] Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Seribu. [2][3]
Daftar isi
Legenda
Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang.[3] Asal kata nglanggeran adalah nglanggar yang mempunyai arti melanggar.[3] Pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen.[3] Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh.[3] Mereka mencoba merusak wayang si dalang.[3] Dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.[3]
Ada beberapa bebatuan besar yang menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga.[1] Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan.[1] Pada malam tahun baru Jawa atau Jumat Kliwon, beberapa orang memilih semedi di pucuk gunung.[2] Di Gunung Nglanggeran ini pula warga pernah menemukan arca mirip Ken Dedes.[2]
Karakteristik
Berdasarkan penelitian, gunung api ini merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu lalu.[1] Lapisan kapur pada Gunung Nglanggeran berasal dari lapisan dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu.[3] Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat untuk pertapaan warga.[1] Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar.[2]
Perjalanan Menuju Puncak Nglanggeran
Perjalanan menuju puncak gunung akan melewati jalanan tanah serta lorong-lorong bebatuan yang sempit.[4] Dengan jarak tempuh pendakian lebih kurang dua jam, wisatawan bisa menapaki puncak tertinggi gunung api purba itu.[5] Apabila berangkat sore, wisatawan dapat menyaksikan matahari yang terbenam.[4] Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan tali untuk mendaki bukit-bukit yang pendek.[4] Ada papan petunjuk yang membuat wisatawan tidak mudah tersesat.[4]
Pengembangan Wisata
Tahun 1999, obyek wisata ini dikelola Karang Taruna Bukit Putra Mandiri yang mengenakan tarif tiket Rp 500 per orang, namun fasilitasnya belum lengkap.[2] Mengingat banyaknya potensi budaya dan ekowisata di situs gunung api tersebut, tahun 2008 [Badan Pengelola Desa Wisata Nglanggeran mengambil alih pengelolaannya dan menambah berbagai fasilitas.[2]
Di sekitar Gunung Nglanggeran dapat dijumpai embung yang merupakan bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut.[2]
Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu berfungsi menampung
air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan di
sekeliling embung.[2] Pada musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah.[2] Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga.[2] Sampai di sisi embung, pengunjung bisa melihat matahari terbenam dan melihat gunung api purba di seberang embung.[2]
Referensi
- ^ a b c d e "Gunung Nglanggeran Gunung Api Purba di Yogyakarta". www.nationalgeographic.co.id. Diakses 6 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i j k l "Berwisata ke Desa Nglanggeran". www.travel.kompas.com. Diakses 6 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h "Bukit Nglanggeran: Kutukan Dalang bagi Yang Nglangger". www.intisari-online.com. Diakses 6 Mei 2014.
- ^ a b c d "Menepi Di Puncak Gunung Nglanggeran". www.harianjogja.com. Diakses 12 Mei 2014.
- ^ "Cahaya Di Puncak Gunung Nglanggeran". www.travel.kompas.com. Diakses 12 Mei 2014.
ayo invite BB 7A722B86
ayo join WA 085.643.455.685 via SMS / Line / WeChat / Call.
mau kenal dengan admin ?? silahkan add fb Syarifain Ghafur
insya Allah bermanfaat.
Ayo Join Cikarsya.com
Ayo Join Xplore Wisata Adventure
mohon bantuannya untuk menyebarluaskan status ini :) :) :). dan jangan lupa untuk like https://www.facebook.com/pages/Syarifain-Ghafur/178190515563030?ref=hl untuk mendapatkan status-status yang lain.
pokoknya bantuin #share #like dan #comment ya :) :) :)
kami mempersembahkan artikel-artikel yang insya Allah akan menginspirasi.
jangan lupa like https://www.facebook.com/ci.tion untuk menambahkan informasi terbaru terkait penawaran paket wisata, pelatihan-pelatihan, snack and catering, lowongan kerja, les dan privat tingkat sd, smp, sma/sederajat, motivasi dan lainnya.
wah Insya Allah lumayan banyak niy :D :D
BalasHapus15 orang an :D :D
alhamdulillah Pendakian Nglanggeran berjalan sesuai dengan yang direncanakan,,
BalasHapusbagi yang tertarik melihat foto fotonya bisa mengunjungi https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1496014877331487.1073741831.1488597248073250&type=1