AIR TERJUN BLAWAN: PETILASAN DAMAR WULAN
http://alamasedy.blogspot.com
Setelah mendaki Gunung Ijen, sayang jika Anda tidak
meluangkan waktu untuk menikmati Air Terjun Blawan. Jaraknya hanya sekitar 3 km dari kaki Gunung
Ijen (Pos Paltuding) ke arah Bondowoso. Objek wisata ini berlokasi di Desa Kalianyar, Kecamatan
Sempol, Kabupaten Bondowoso, dan berada dalam kawasan Cagar Alam Ceding.
Air Terjun Blawan disebut juga Air Terjun Damar Wulan. Masih
ingat siapa Damar Wulan? Lupa? Sama. Hehe. Yuk, kita ingat lagi. Damar Wulan, seperti
dilansir wikipedia.org, adalah tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada
Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan menjadi abdi
andalan Patih Loh Gender. Anjasmara, putri sang patih, terpikat dan jatuh cinta
kepadanya.
Jalan menuju Air Terjun Blawan |
Damar Wulan
kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu,
untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo, penguasa
Blambangan, yang bermaksud memberontak kepada Majapahit. Damar Wulan yang
tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan
Puyengan.
Air Terjun Blawan 1 |
Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.
Cukup ya
ceritanya. Hehehe. Nah, dalam perjalanannya ke Blambangan (Banyuwangi), Damar
Wulan sempat singgah dan mandi di Air Terjun Blawan. Ya, betul. Itulah sebabnya
air terjun ini juga dikenal dengan nama air terjun Damar Wulan.
Air Terjun Blawan 2 |
Aku dan
rombongan mengunjungi Air Terjun Blawan sepulang mendaki Gunung Ijen
Sabtu, 25 Oktober 2014, lalu. Setelah memarkir kendaraan, kami lebih dulu
merelaksasi badan yang sangat penat di pemandian air hangat. Tiketnya Rp.
2.000/orang. Lumayan, pegal-pegal pun berkurang. Hehe.
Kami lalu melanjutkan penjelajahan ke air terjun. Setelah membayar tiket Rp. 2.500/orang, kami
menyusuri jalan setapak sejauh kurang lebih 100 meter dengan sedikit tanjakan
berupa tangga beton. Sempat kaget saat sekawanan monyet “menyapa” kami dari
pohon-pohon tinggi di sepanjang perjalanan. Untungnya, mereka bisa jaga jarak.
Hehe.
Air Terjun Blawan 3 |
Aku langsung terpukau saat melihat air terjun ini. Sebab,
air terjun ini diapit dua tebing tinggi yang ditumbuhi lumut dan tanaman hijau
lainnya. Selain itu, air terjun setinggi 30 ini sangat deras. Padahal, saat itu
masih musim kemarau. Warna airnya kekuningan karena mengandung belerang.
Air Terjun Blawan 4 |
Kami tidak bisa turun ke dasar air terjun. Pengunjung memang
hanya bisa menikmati keindahan alam ini dari bibir tebing, tepat di bagian
tengah air terjun. Hati-hati ya. Tebing ini rawan longsor. Pada saat-saat
tertentu, tebing ini ditutup pagar bambu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pelangi di Air Terjun Blawan |
Ada yang istimewa. Kami sempat disuguhi pelangi di salah
satu sisi tebing. Indahnyaa. Maklum, sudah sangat lama aku tidak melihat
pelangi. Hehe. Perpaduan warna hasil pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir
air itu tak muncul lama. Tetapi, itu sudah cukup untuk menambah rasa puas
mengunjungi tempat ini.
Aku dan Air Terjun Blawan |
Bagaimana? Tertarik mengunjungi tempat ini? Kalau iya,
jadikan Air Terjun Blawan dan pemandian air panasnya satu paket dengan
kunjungan Anda di Kawah Ijen. Siapa tahu, Anda memperoleh titisan ketampanan Damar
Wulan. Hehe. Jika Anda punya banyak waktu, di antara Kawah Ijen dan Air Terjun
Blawan, juga ada destinasi menarik, yaitu Kawah Wurung, Kali Pahit, dan
perkebunan kopi. (*)
sumber : http://alamasedy.blogspot.com